Drs.H.Mahatkarta Indrodjojo Kusumonegoro (lahir 8 Mei 1958), yang lebih dikenal dengan mononim Indro, adalah pemeran, pelawak, penyanyi, dan produser film Indonesia keturunan Jawa. Indro merupakan satu-satunya anggota grup lawak Warkop yang masih hidup.
Kehidupan pribadi
Indro merupakan anak dari Irjen Pol. Mochammad Oemargatab[3] dan Soeselia Kartanegara.[4] Ayahnya merupakan seorang jenderal polisi sementara ibunya seorang pengusaha katering. Saat masih kecil Indro sempat ingin mengikuti jejak ayahnya menjadi perwira tetapi kemudian mengurungkan niatnya setelah kedua orang tuanya tidak setuju. Ayah Indro meninggal pada tahun 1968. Setelah kematian ayahnya, Indro membantu ibunya yang mengelola usaha katering dengan menjadi tukang berbelanja ke pasar.[5]
Indro menikah dengan Nita Octobijanthy pada tahun 1981.[6] Pasangan ini dikaruniai tiga anak yaitu Handhika Indrajanthy Putrie, Satya Paramita Hada Dwininta, dan Harleyano Triandro Kusumonegoro.[7] Anak kedua Indro yaitu Hada Dwininta pernah menjadi anggota tim Paskibraka Nasional tahun 2001 mewakili Provinsi DKI Jakarta.[8]
Pada tanggal 9 Oktober 2018, istri Indro meninggal dunia akibat kanker paru-paru.[9] Jenazahnya dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan.[10]
Karier
Awal karier dan kesuksesan bersama Warkop
Perkenalan Indro dengan grup Warkop dimulai pada 1976 ketika ia masih SMA dan untuk menambah pundi pemasukan uang ia memberanikan diri melamar menjadi penyiar radio di Prambors. Saat itu, rekan-rekan Warkop lainnya seperti Dono, Kasino, Nanu Moeljono dan Rudy Badil hendak membuat sebuah program siaran bertajuk obrolan santai yang berbau jenaka. Indro yang saat itu berusia paling muda diajak bergabung.[11] Sejak acara obrolan itu mengudara, Indro bersama keempat rekannya akhirnya mulai berkomitmen menjadi komedian dengan nama Warkop Prambors. Debut Indro sebagai pelawak di Warkop Prambors dimulai dengan mengisi sebuah acara perpisahan di SMA Negeri IX Jakarta ketika ia diminta oleh Rudy Badil untuk menggantikan posisinya yang kerap demam panggung.[12] Indro sendiri menjadi satu-satunya personil Warkop yang bukan mahasiswa Universitas Indonesia karena ia berkuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila.[12]
Bersama Dono, Kasino dan Nanu, Indro kemudian melebarkan sayap Warkop Prambors dengan membintangi film perdana mereka berjudul Mana Tahaaan... yang dirilis pada 1979. Nanu kemudian mengundurkan diri dari Warkop tidak lama setelah film rilis.[13] Sejak saat itu sampai dengan tahun 1994, Warkop Prambors, yang kini berganti nama menjadi Warkop DKI, total sudah membintangi 34 film komedi dan satu film dokudrama.[14]
Indro sebagai "Indro" dalam film Warkop
"Jangan lupa Indro. India, Nederland, Denmark, Rusia, orang gila. Indro. I-N-D-R-O!"
Dalam film Mana Tahaaan..., Indro memerankan karakter Paijo yang digambarkan sebagai orang Jawa yang berasal dari Purbalingga. Karakter ini sendiri sudah diperankan Indro sejak ia masih bersiaran di radio Prambors.[16] Dalam film Gengsi Dong diketahui bahwa Paijo adalah anak dari seorang pengusaha kaya yang bergerak di bidang perminyakan.[17] Kemudian dalam GeEr - Gede Rasa diceritakan bahwa Paijo sudah lulus kuliah dan menjadi dokter di sebuah rumah sakit.[18]
Saat produksi film Warkop diambil alih oleh Parkit Film, Indro tidak lagi memerankan karakter Paijo dan diganti menjadi "Indro". Dalam sebuah wawancara, Indro menyebut karakternya di film-film Warkop baik yang diproduksi Parkit Film ataupun Soraya Intercine Films lebih mengarah ke sosok yang jahil, sok tahu dan tidak bertanggung jawab.[19] Hal ini diperkuat dengan kalimat khas yang sering Indro ucapkan dalam film-filmnya yaitu "emang gue pikirin?"[20] Selain itu sebagai "Indro" dirinya juga memerankan beberapa karakter dengan logat daerah yang berbeda. Dalam Sama Juga Bohong dan Depan Bisa Belakang Bisa, Indro menjadi seorang Betawi yang tinggal di Cikampek, Karawang.[21] Lalu dalam Saya Suka Kamu Punya, Indro menjadi seorang Batak yang berasal dari Tarutung, Tapanuli Utara.[22]
Karier pasca-Warkop
Selepas film Pencet Sana Pencet Sini yang dirilis pada 1994,[23] Indro bersama Dono dan Kasino sepakat untuk tidak lagi berperan dalam film karena di saat bersamaan bisnis perfilman di Indonesia juga sedang lesu akibat banyaknya film bertemakan dewasa dan serbuan film-film impor dari Hollywood, Bollywood dan Hong Kong.[24] Produksi Warkop pun kemudian dilanjutkan di televisi melalui serial Warkop DKI yang masih tetap diproduksi oleh Soraya Intercine Films. Setelah Kasino meninggal di tahun 1997 dan disusul Dono pada tahun 2001,[25][26] Indro tetap melanjutkan nama besar Warkop meskipun hanya sendirian. Sebelum mengisi Serial televisi terakhir yang membawa nama Warkop yang ia bintangi adalah Warkop: Cewek OK, Cowok OK yang dirilis pada tahun 2004.
Setelah lama vakum, Indro kembali ke layar lebar pada tahun 2011 melalui film Semesta Mendukung. Dalam film ini ia memerankan karakter Cak Kumis yang berasal dari Jawa Timur.[27] Indro kemudian menjadi produser eksekutif untuk film seri Warkop DKI Reborn dari yang pertama sampai yang keempat. Karakter "Indro" sendiri diperankan oleh Tora Sudiro (film 1-2) dan Randy Danistha (film 3-4).
Peran akting
Dari tahun 1979 sampai dengan 1994, Indro sudah membintangi 34 judul film bertema komedi dan satu film dokudrama bersama grup lawak Warkop, yang dapat dilihat di artikel Daftar film Warkop.
Baca informasi lainnya yang berhubungan dengan : Indro (pelawak)
Indro (pelawak) Indro Hardjodikoro Stasiun Indro Indro Surono Indro (disambiguasi) Indro, Kebomas, Gresik Indro Montanelli Indro Wiyono Daftar film Warkop Kereta api lokal di Jawa Timur