Farida Eva Riyanti (26 Desember 1952 – 8 Juli 2022) adalah seorang ekonom dan salah satu CEO Indonesia terkemuka. Ia berhasil menyelamatkan PT Indofood Sukses Makmur (ISM) yang dipimpinnya dari goncangan krisis. Pada 15 Desember 2003 ia menyampaikan surat pengunduran diri untuk memberikan kesempatan kepada Dewan Komisaris merekrut penggantinya yang dilaksanakan dalam RUPS Mei 2004.
Pada akhir 1997, ISM tekor sampai Rp1,2 triliun. Kerugian ini adalah akibat krisis moneter yang meluluh-lantakkan ekonomi negeri ini. Krisis itu mengakibatkan daya beli masyarakat turun drastis serta beban perusahaan yang melonjak tinggi. Penjualan Indomie, produk andalan ISM, menurun drastis dari sekitar 8,5 miliar bungkus pada akhir 1997 menjadi 7,8 miliar bungkus pada 1998. Apalagi saat itu, utang ISM dalam dolar AS yang diperlukan untuk investasi—bukan untuk working capital—juga tidak diasuransikan.
Eva, lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1973, perlahan-lahan dapat mengatasi utang luar negeri ISM. Pada Juni 2000, utang ISM tinggal US$313 juta.
Pada tahun 2004, posisinya sebagai Direktur Utama Indofood digantikan oleh Anthony Salim.[1]
Kehidupan pribadi
Eva merupakan istri dari mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia periode 2002–2007, Bun Bunan Hutapea. Ia memiliki tiga orang anak yakni Patricia Imelda, Margaret Ivana, dan Anastasia Emanuella.[2]
Eva meninggal dunia pada 8 Juli 2022 di Rumah Sakit Mayapada Lebak Bulus, Jakarta pada usia 69 tahun.[2]
Referensi
Pranala luar