Elang dan Kumbang

Gambar elang dan kumbang, dari Emblematum Liber (1534) karya Andrea Alciato.

Cerita elang dan kumbang adalah salah satu Fabel Aesop dan sering kali dikaitkan dengan zaman Klasik.[1] Cerita tersebut diberi nomor 3 dalam Perry Index.[2] Meskipun berbeda penjelasan, cerita tersebut sering dibandingkan dengan Elang dan Rubah. Dalam kedua cerita tersebut, elang meyakini bahwa ia sendiri aman dari pembalasan untuk tindak kekerasan dan malah dibalas oleh hewan yang lebih lemah.

Fabel dan ragam-ragamnya

Seekor hering menyelamatkan seekor kumbang dari sarang elang. Kumbang meminta agar hak suaka diberikan oleh Zeus namun elang, yang merupakan burung dari Zeus, secara arogan menolaknya dan menyerang hering. Berniat membalas, kumbang memanjat ke sarang elang dan menjatuhkan telur-telurnya. Pada akhirnya, elang mengadukan keadaan telur-telurnya kepada Zeus namun kumbang terbang di sekitaran kepala dewa tersebut, atau dalam beberapa versi melemparkan bola ke arahnya, menyebabkan dewa tersebut terjatuh dan bernasib seperti telur-telur yang jatuh ke tanah. Terdapat catatan alternatif dimana dalam cerita tersebut, hering tak muncul dalam keseluruhan cerita dan mengisahkan soal penyerangan sarang satu sama lain. Cerita tersebut dikisahkan oleh William Caxton dengan tema kelinci dan elang[3] sementara Gilles Corrozet mengisahkan cerita tersebut dengan tema semut dan elang.[4]

Referensi

  1. ^ Francisco Rodríguez Adrados, History of the Graeco-Latin Fables, Brill 2003, pp.6-8
  2. ^ Aesopica
  3. ^ Fable 62
  4. ^ Hecatomgraphie (1540)

Strategi Solo vs Squad di Free Fire: Cara Menang Mudah!