Kare adalah kecamatan paling selatan dan tertinggi di Kabupaten Madiun. Kare berada di lereng Gunung Wilis dan merupakan salah satu pusat pariwisata di Madiun dengan wilayah yang hijau dan sejuk. Objek wisata terkenal di Kare antara lain Hutan Pinus Nongko Ijo, Bumi Perkemahan Kandangan, berbagai air terjun seperti Kertoembo dan Krecek Denu, hingga pos pendakian Gunung Wilis.[1] Kare juga terkenal sebagai penghasil kopi yang ditanam di area Perkebunan Kandangan di lereng Gunung Wilis. Perkebunan ini dibangun pada masa kolonial Belanda sekitar tahun 1880-an dan produknya yaitu Kopi Kare sudah tembus pasar internasional.[2]
Pusat Kecamatan Kare berada di Desa Kare yang terdapat Pasar Gondosuli. Wilayah Kare di lereng Gunung Wilis yaitu kawasan Perkebunan kopi Kandangan terdapat banyak perkampungan terpencil dengan fasilitas yang minim. Perkampungan ini ditinggali sementara oleh pekerja perkebunan dan keluarganya. Diantaranya Afdeling Seran, Jeladri, Kertoembo, dan Pulosari.[3] Selain kopi, Kare juga dikenal sebagai penghasil porang dan durian.[4]
Kare adalah kecamatan paling selatan dari Kabupaten Madiun. Wilayahnya memanjang dari kawasan perkebunan jati di utara hingga lereng Gunung Wilis yang masih asri dan sejuk di selatan. Di kawasan lereng tersebut terdapat pos pendakian menuju Gunung Wilis serta perkebunan kopi Kandangan. Di tengah-tengah perkebunan kopi terdapat perkampunan terpencil tempat pekerja perkebunan seperti Afdeling Seran, Jeladri, Kertoembo, dan Pulosari yang merupakan bekas loji zaman Belanda dengan infrastruktur yang minim.[3]
Walaupun Kecamatan Kare berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo di selatan dan Kabupaten Nganjuk di timur, saat ini belum ada jalan akses kendaraan yang memadai. Akan tetapi, wacana proyek Jalan Selingkar Wilis untuk menghubungkan wilayah tersebut sudah mulai berjalan.[5]
Batas wilayah Kare adalah sebagai berikut:[6]
Kecamatan Kare terdiri dari 8 desa yang dibagi menjadi beberapa dusun atau dukuh, yakni sebagai berikut:[6]