Jenangan adalah kecamatan di Kabupaten Ponorogo yang terletak di utara dan berbatasan dengan Kabupaten Madiun. Jenangan dilewati jalur penghubung Madiun menuju kawasan Pasar Pon / Kota Lama yang berada di timur pusat kota Ponorogo. Kelurahan Setono dan Singosaren merupakan bagian dari Kota Lama atau Kutho Wetan yaitu bekas ibu kota Ponorogo sebelum tahun 1837. Bahkan di Setono terdapat makam tokoh pendiri Ponorogo sekaligus penyebar Agama Islam di wilayah ini yaitu Batoro Katong.[1][2] Pusat kecamatan Jenangan berada di Desa Jenangan yang dilalui jalan raya penghubung ibu kota kabupaten dengan obyek wisata di Kecamatan Ngebel.
Jenangan adalah kecamatan di Ponorogo di utara yang berbatasan dengan Madiun. Pintu masuk Ponorogo dari arah Madiun berada di Kecamatan Jenangan tepatnya di kawasan perempatan Ngepos Mlilir di Desa Ngrupit.[3] Di perempatan tersebut, jalur utama menuju pusat kota Ponorogo mengalami percabangan. Jalan yang satu melalui Kecamatan Babadan dan langsung mencapai ibu kota, sedangkan jalur lainnya (Jl. Puspita Jaya - Jl. Niken Gandini) melalui Kecamatan Jenangan dan berakhir di kawasan Kota Lama / Pasar Pon di timur kota.[4] Pusat kecamatan Jenangan berada agak ke timur, tepatnya di Desa Jenangan yang terdapat Pasar Jenangan. Jalan Raya Jenangan menjadi penghubung pusat kota Ponorogo dengan kawasan pariwsata Ngebel di lereng Gunung Wilis.[5]
Geografi Kecamatan Jenangan beraneka ragam. Bagian barat Jenangan berupa dataran rendah yang didominasi lahan persawahan kecuali daerah tertentu seperti Kota Lama / Pasar Pon yang mulai mengalami urbanisasi yang pesat. Bagian selatan Jenangan di perbatasan dengan Kecamatan Pulung merupakan kawasan hutan kayu putih yang dikelola Perhutani. Selanjutnya di bagian paling timur Jenangan seperti Desa Wates di perbatasan dengan Kecamatan Ngebel berada di kaki Gunung Wilis dengan geografi berbukit-bukit.[5]
Batas wilayah Jenangan adalah sebagai berikut:[5]
Kecamatan Jenangan terdiri dari 2 kelurahan dan 15 desa yang terbagi menjadi beberapa dusun / dukuh / lingkungan, yakni sebagai berikut:[5]
Salah satu wacana pemekaran kecamatan yang telah dibahas pemerintah kabupaten adalah Kecamatan Kota Lama yang wilayahnya mencakup daerah-daerah yang dulunya merupakan bagian dari Kota Lama yang merupakan bekas ibu kota Ponorogo sebelum tahun 1837. Kota Lama juga disebut dengan Kutho Wetan yang berarti "Kota Timur", sedangkan ibu kota Ponorogo sekarang disebut Kutho Tengah. Sekarang Kota Lama menjadi kawasan Pasar Pon yang cukup ramai dan wilayahnya terpecah di antara Kecamatan Ponorogo, Babadan, Siman, dan Jenangan. Wilayah Jenangan yang diwacanakan menjadi bagian dari kecamatan baru ini mencakup Kelurahan Setono (terdapat makam pendiri Ponorogo yaitu Batoro Katong) dan Singosaren, serta Desa Mrican dan Plalangan.[1]