Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Batik Papua

Batik Papua adalah Pakaian khas dari wilayah Papua ini juga berkembang selain di wilayah Papua itu sendiri, pada awal­-nya batik Papua banyak dipengaruhi oleh gaya batik dari Pekalongan karena perhitungan bisnis lebih menguntungkan batik motif dari Papua diproduksi di Pekalongan, kemudian dikirim ke Papua dan diperdagangkan sebagai batik Papua. Batik Papua mulai berkembang sekitar tahun 1985, motif yang berkembang merupakan perpaduan dua budaya antara Papua dan Pekalongan. Pekalongan merupakan etnis Jawa sebagai penghasil batik dipadukan dengan etnis Papua yang kaya akan ragam hias yang dikembangkan sebagai motif batik. Batik Papua hasil perpaduan dua budaya ini juga dikenal dengan julukan lain, yaitu: Batik Port Numbay. Batik Papua mempunyai keunikan tersendiri dari aspek motifnya, karena dikembangkan dari kekayaan budaya dan keunikan alam Papua yang eksotik.

Motif Batik Papua

Motif Batik Papua yang sudah dikenal antara lain, yaitu:

  • Asmat
  • Cenderawasih
  • Sentani
  • Tifa
  • Tambal Ukir
  • Matoa[1]
  • Pinang[1]
  • Honai[1]

Adapun selain itu motif yang mengandung nilai-nilai solidaritas antara lain, diantaranya:

  • Tifa

Motif Tifa memiliki suatu Makna bahwa manusia hidup harus mempunyai kekuatan untuk menghalau musuh-musuhnya, dapat didapatkan dengan berkumpul atau bersatu

  • Tambal Ukir

Motif Tambal Ukir secara visual motif ini mencitrakan tentang kekayaan ragam hias tradisional yang dimiliki berbagai suku yang ada di Papua, maknanya bersatu akan meningkatkan kekuatan dan keindahan, saling melengkap, saling menambal dalam hidup bersama, sehingga mampu menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada. Permasalahan adalah laksana penyakit yang dapat menimbulkan berbagai kekacauan dalam masyarakat dan disintregasi bangsa

  • Matoa

    Motif matoa pada batik Papua terinspirasi dari buah matoa yang dikenal sebagai salah satu buah asli dari Papua. motif ini digambarkan berupa rangkaian buah matoa dan juga dedaunannya. Motif ini mengandung makna rasa syukur akan kekayaan dan keanekaragaman tanah Papua.

  • Pinang

    Motif pinang terinspirasi dari buah pinang yang telah menjadi bagian dari budaya memakan sirih dalam masyarakat Papua. Motif ini diangkat agar pemakai batik Papua terus mengingat tradisi memakan sirih di Papua.

Motif ini digambarkan secara sederhana dengan serangkaian buah pinang yang dihiasi dengan dedaunan pinang. Motif ini juga menggambarkan masyarakat Papua yang hangat dan bersahabat.

  • Honai

Honai merupakan rumah adat Papua, bentuk dan nilai-nilai filosofis dari honai yang kemudian diangkat dan dilukiskan dalam batik Papua. Motif honai memiliki nilai filosofis yang mendalam, yaitu sebagai tempat masyarakat Papua dilahirkan dan juga dibesarkan serta mempelajari nilai-nilai dalam kehidupan. Motif ini juga menggambarkan keindahan budaya dan alam Papua. Motif ini digambarkan secara lengkap dimana honai digambarkan bersamaan dengan sayap burung cendrawasih, pegunungan, danau dan juga ikan.

Pembahasan di atas merupakan gambaran tentang makna solidaritas yang terkandung dalam motif-motif batik Nusantara. Tentu masih banyak motif-motif yang masih terlewatkan atau belum teridentifikasi, karena berbagai keterbatasan. Pen­jelasan secara ringkas tentang nilai-nilai solidaritas dari motif-motif batik tersebut.[2]

Lihat Juga

Tautan Referensi

  1. ^ a b c Batik Nusantara : Kumpulan Motif (PDF). Yogyakarta. 2020. ISBN 978-602-52398-8-5. 
  2. ^ Jatra (Jurnal Sejarah dan Budaya), Vol. 13

Baca informasi lainnya yang berhubungan dengan : Batik Papua

Batik Batik keraton Batik Jombang Batik Parang Batik lukis Batik Jawa Hokokai Batik sumatera Batik Keris Batik Petani Karnaval Batik Solo Batik Salem Batik di Malaysia Batik Sudagaran Hari Batik Nasional Batik Banten Batik Megamendung Batik Kudus Batik Cirebon Kampung Batik Trusmi Batik Belanda Batik Tambal Batik Besurek Batik Truntum Batik Sida Mulya Batik Tanah Liat Batik Madura Batik cap Batik Bekasi Batik Arjuna Weda Batik Betawi Batik Kawung Batik Sida Luhur Batik Kartini Batik Gedog Solo Batik Fashion Batik Air Batik Cuwiri Batik Pringgondani Batik Jepara Batik Palembang Batik Tribe Bati…

k Sida Asih Batik TV Museum Batik Yogyakarta Lasem Batik Carnival Batik Sarimbit Batik Minahasa Museum Batik Pekalongan Batik Situbondo Batik Sida Mukti Batik Sawat Pengantin Museum Batik Danar Hadi Balai Besar Kerajinan dan Batik Motif batik SMK Batik Purworejo Aussie Batik Batik Sasambo Putra Putri Batik Nusantara Kampung batik Laweyan Batik Sekar Jagad SMA Batik 1 Surakarta Putra Putri Batik Nusantara 2013 Batik Semen Rama Batik Bali Batik Lereng Lesung Mandiri Batik Pekalongan Batik Tulis Sumenep Batik Semen Kakrasana Batik Air Penerbangan 6171 Batik Kalimantan Museum Lukisan Batik Pulau Pinang Batik Cianjur Batik Jambi Putra Putri Batik Nusantara 2012 Batik Sulawesi Batik Papua Batik Tulungagung Batik Air Penerbangan 7703 Batik cetak Batik Sam Nur Wipi Group Batik Plumpungan Batik Nau, Bengkulu Utara Batik Solo Trans Batik Aceh Batik Nusa Tenggara Kalatea batik Batik Maluku Universitas Islam Batik Batik Kere Blirik Gendis Ceplok Kembang Kates Bandul (batik) Batik Tidayu Kue batik Sejarah batik di Indonesia Batik Babon Angrem Batik Nau, Batik Nau, Bengkulu Utara Putri berdikari batik Museum Batik Indonesia Cyrtodactylus batik Nitik Indonesian Fashion & Batik Festival Batik, Bak

Kembali kehalaman sebelumnya