Astronomi Mesir

Peta langit di makam Senenmut, Wangsa XVIII[1]

Astronomi Mesir bermula pada Zaman Prasejarah, dalam Zaman Prawangsa. Susunan batu-batu yang membentuk lingkaran di Nabta Playa dari milenium ke-5 SM diduga ditata menurut hasil perhitungan astronomi. Pada Zaman Sejarah, dalam Kurun Waktu Wangsa-Wangsa yang bermula pada milenium ke-3 SM, Kalender Mesir dengan 365 hari dalam setahun sudah dipergunakan, dan pengamatan bintang-bintang berperan penting dalam prakiraan banjir tahunan Sungai Nil. Piramida-piramida Mesir dengan cermat disejajarkan dengan Bintang Kutub, dan kuil Amun-Re di Karnak disejajarkan dengan titik terbit Matahari di cakrawala pada pertengahan musim dingin. Astronomi turut dilibatkan dalam penentuan hari-hari raya keagamaan dan pembagian waktu di malam hari, dan para ahli nujum kuil pada khususnya sangat piawai menilik bintang-bintang dan mengamati kesejajaran, perubahan tampilan, dan saat terbitnya Matahari, Bulan, dan planet-planet.

Nut, dewi cakrawala Mesir, beserta peta bintang di makam Ramesses VI

Pada Zaman Wangsa Ptolemaios, ilmu astronomi Mesir bercampur dengan ilmu astronomi Yunani dan Babel. Kota Aleksandria di wilayah Mesir Hilir menjadi pusat kegiatan ilmiah bagi seluruh dunia peradaban Helenistis. Pada masa penjajahan Romawi, Mesir menghasilkan astronom terbesar kala itu, Klaúdios Ptolemaîos (90-168 M). Karya-karyanya dalam bidang astronomi, termasuk Almagestum, menjadi kitab-kitab yang paling berpengaruh dalam sejarah astronomi dunia Barat. Sesudah ditaklukkan kaum Muslim, Mesir didominasi budaya Arab dan astronomi Islam. Astronom Ibnu Yunus (ca. 950-1009) mengamati kedudukan Matahari selama bertahun-tahun dengan menggunakan sebuah astrolab raksasa, dan hasil-hasil pengamatan gerhana yang dilakukannya masih dirujuk berabad-abad kemudian. Pada 1006, Ali Ibnu Ridwan mengamati SN 1006, sebuah supernova yang dianggap sebagai peristiwa perbintangan yang terlihat paling terang dalam catatan sejarah, dan meninggalkan uraian paling rinci mengenainya. Pada abad ke-14, Najm al-Din al-Misri menulis sebuah risalah yang merinci lebih dari 100 macam peranti ilmiah dan astronomi, banyak di antaranya adalah hasil ciptaannya sendiri. Pada abad ke-20, Farouk El-Baz dari Mesir bekerja di NASA dan terlibat dalam pendaratan-pendaratan di bulan melalui program Apollo. Ia ikut membantu menyusun rencana eksplorasi ilmiah di bulan.[2]

Mesir Kuno

Denah tatanan lingkaran bebatuan di Nabta, Mesir

Astronomi Mesir bermula pada Zaman Prasejarah. Keberadaan lingkaran batu di Nabta Playa, Mesir Hulu, diperkirakan berasal dari milenium ke-5 SM membuktikan betapa pentingnya astronomi bagi kehidupan beragama Mesir Kuno bahkan pada Zaman Prasejarah. Pengamatan ortus heliacus, yakni penampakan perdana kasatmata dari bintang-bintang saat fajar menyingsing, telah dipraktikkan oleh orang Mesir Kuno, khususnya untuk memprakirakan waktu terjadinya banjir tahunan Sungai Nil. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika daur 365 hari setahun sudah digunakan dalam pembuatan kalender Mesir sedari awal Zaman Sejarah Mesir. rasi-rasi bintang yang dimiliki bangsa Mesir pun tampaknya merupakan hasil reka cipta pribumi Mesir sendiri.

Ketepatan orientasi piramida-piramida Mesir menjadi bukti abadi tingginya taraf kemahiran teknis dalam pengamatan kubah langit yang telah dicapai bangsa Mesir pada milenium ke-3 SM. Telah diketahui bahwa piramida-piramida sengaja dibangun menghadap Bintang Kutub, yang oleh karena presesi ekuinoks, kala itu adalah Bintang Thuban, sebuah bintang redup dalam rasi bintang Draco.[3] Evaluasi atas situs kuil Amun-Re di Karnak, yang mencermati pula perubahan oblikuitas bumi dari masa ke masa, telah menyingkap bahwa kuil agung itu telah sengaja dibangun menghadap ke titik terbitnya Matahari pada pertengahan musim dingin.[4] Panjang serambi kuil yang terjangkau pancaran sinar matahari akan berkurang pada waktu-waktu lain sepanjang tahun.

Astronomi juga bermanfaat bagi kehidupan beragama bangsa Mesir, yaitu untuk menetapkan hari-hari raya, dan untuk menetapkan pembagian waktu di malam hari. Beberapa kitab milik kuil mengabadikan pencatatan peredaran dan perubahan tampilan Matahari, Bulan, dan bintang-bintang. Terbitnya Bintang Sirius (bahasa Mesir: Sopdet, bahasa Yunani Kuno: Sothis) pada permulaan banjir menjadi penting untuk ditetapkan dalam kalender tahunan. Salah satu naskah astronomi Mesir yang terpenting adalah Kitab Nut, yang berasal dari Zaman Kerajaan Pertengahan atau lebih awal lagi.

Zaman Antara Pertama

Semenjak Zaman Wangsa IX, bangsa Mesir Kuno telah menyusun 'tabel-tabel bintang diagonal', yang lazimnya dilukis pada permukaan sebelah dalam dari tutup peti mati kayu.[5] Kebiasaan ini bertahan sampai dengan Zaman Wangsa XII.[6] 'Tabel-tabel bintang diagonal' atau peta-peta bintang ini dikenal pula sebagai 'jam-jam bintang diagonal'; di masa lampau tabel-tabel ini juga dikenal sebagai 'kalender-kalender bintang', atau 'jam-jam dekan'.[7] Peta-peta bintang yang berisi gambar dewa-dewi Mesir, dekan-dekan, rasi-rasi bintang, serta hasil-hasil pengamatan bintang ini juga dilukis pada langit-langit makam dan kuil.

Metode penentuan waktu di malam hari dengan 'jam bintang' dari makam Ramesses VI

Dari tabel-tabel bintang di langit-langit makam Ramesses VI dan makam Ramesses IX, tampak bahwa orang menentukan waktu di malam hari dengan cara duduk di lantai menghadap si ahli nujum pada posisi tertentu sehingga garis pengamatan Bintang Kutub melintas tepat di tengah-tengah puncak kepalanya. Pada hari-hari berbeda dalam setahun tiap jam ditentukan oleh saat sebuah bintang tetap mencapai atau hampir mencapai titik kulminasinya pada hari itu, dan letak bintang-bintang pada jam itu disajikan dalam tabel-tabel seperti di tengah-tengah, pada mata kiri, pada pundak kanan, dst. Menurut naskah-naskah Mesir Kuno, penentuan arah utara ketika mendirikan atau membangun kembali kuil-kuil dilakukan dengan menggunakan sarana yang sama, dan dapat disimpulkan bahwa tabel ini merupakan tabel yang lazim digunakan dalam pengamatan astronomi. Di tangan orang-orang yang teliti, tabel ini dapat menghasilkan perhitungan dengan tingkat akurasi yang tinggi.

Teori tatanan benda-benda langit yang menyatakan bahwa Bumi berotasi pada porosnya, dan bahwa planet-planet dalam, yakni Merkurius dan Venus, berevolusi mengelilingi Matahari yang pada gilirannya berevolusi mengelilingi Bumi, dinisbatkan oleh Macrobius Ambrosius Theodosius (floruit 395–423 M) kepada bangsa Mesir Kuno. Ia menamakannya "Tatanan Mesir," dan mengemukakan bahwa "teori ini tidak luput dari jangkauan kepiawaian bangsa Mesir," sekalipun tidak terdapat bukti lain bahwa teori ini diketahui di Mesir Kuno.[8][9]

Mesir pada Zaman Yunani-Romawi

Sebuah peranti astrologi Mesir berupa piringan terakota dari Zaman Wangsa XXX (Ptolemaios), tersimpan di Los Angeles County Museum of Art.

Pujangga Mesir di Zaman Romawi Kuno, Klemens dari Aleksandria, memaparkan beberapa gagasan tentang arti penting pengamatan astronomi bagi upacara-upacara keagamaan:

Dan sesudah Biduan majulah Juru Nujum (ὡροσκόπος), dengan membawa di tangannya horologion (ὡρολόγιον) dan foiniks (φοίνιξ), lambang-lambang nujum. Ia harus hafal seluruh isi kitab-kitab nujum Hermes, yang ada empat gulungan banyaknya. Dari kitab-kitab ini, satu kitab berisi tatanan bintang-bintang tetap yang kasatmata; satu kitab berisi kedudukan-kedudukan matahari dan bulan dan lima planet; satu kitab berisi kesejajaran-kesejajaran dan perubahan-perubahan tampilan matahari dan bulan; dan satu kitab berisi waktu-waktu terbitnya.[10]

Barang-barang bawaan juru nujum (horologion dan foiniks) adalah tali sipat dan peranti pengamatan. Benda-benda ini telah dikenali sebagai dua objek yang tersimpan di Museum Berlin; sebuah pegangan tempat menggantung tali sipat, dan sebatang pelepah palma yang pangkalnya disayat sebagai tempat melihat. Pelepah palma dipegang di dekat mata, sedangkan tali sipat dipegang dengan tangan lain, mungkin sepanjang lengan. Kitab-kitab hermetis yang disebut-sebut Klemens adalah naskah-naskah teologi Mesir, yang kemungkinan besar tidak ada sangkut pautnya dengan Hermetisisme Helenistis.[11]

Relief astronomi pada langit-langit sebuah kuil di Dendera, Mesir

Sesudah Mesir ditaklukkan oleh Aleksander Agung dan Kerajaan Wangsa Ptolemaios didirikan, tradisi astronomi pribumi Mesir berbaur dengan dengan tradisi astronomi Yunani dan tradisi astronomi Babilonia. Kota Aleksandria di kawasan Mesir Hilir menjadi pusat kegiatan ilmiah bagi seluruh dunia yang berperadaban Helenistis. Astronom Aleksandria terbesar pada kala itu adalah seorang Yunani, Eratosthenes (ca. 276-195 SM), yang menghitung ukuran Bumi, dan menghasilkan suatu prakiraan panjang keliling bola Bumi.

Setelah ditaklukkan oleh bangsa Romawi, Mesir sekali lagi tampil sebagai pusat kegiatan ilmiah bagi seluruh wilayah Imperium Romawi. Astronom terbesar kala itu adalah Klaúdios Ptolemaîos (90-168 M), seorang Mesir yang sudah terhelenisasi dari daerah Tebais di kawasan Mesir Hulu. Ia bekerja di Aleksandria dan menulis risalah-risalah mengenai astronomi, termasuk Almagestum (dari bahasa Arab: Kitab Al-Majasti), Hypotheseis Tōn Planōmenōn (Hipotesis Pergerakan Benda-Benda langit), Tetrabiblos (Empat Naskah, bahasa Latin: Quadripartitum, Empat Bab), Procheiroi Kanones (Patokan-Patokan Yang Bermanfaat), (Prasasti Kanopos), dan karya-karya tulis kecil lainnya. Almagestum adalah salah satu kitab yang paling berpengaruh dalam sejarah astronomi Barat. Dalam kitab ini, Klaúdios Ptolemaîos menjelaskan bagaimana cara memprakirakan perilaku planet-planet dengan memperkenalkan sebuah perhitungan matematis baru, ekuanta.

Segelintir matematikawan pada penghujung Zaman Kuno menulis hasil-hasil kajian mereka atas Almagestum, termasuk Pappos dari Aleksandria dan Theon dari Aleksandria beserta putrinya Hypatia. Astronomi warisan Ptolemaios dijadikan rujukan resmi ilmu astronomi Eropa Barat dan dunia Islam pada Zaman Pertengahan sampai tergeser oleh kajian-kajian Maragheh, heliosentris dan Tycho pada abad ke-16.

Mesir pada Zaman Arab-Islam

Sesudah ditaklukkan oleh kaum Muslim, Mesir didominasi oleh budaya Arab. Mesir tunduk di bawah pemerintahan para Khalifah Rasyidin, Bani Umayyah, dan Bani Abbas sampai dengan abad ke-10, tatkala kaum Al-Fātimiyyūn mendirikan Khilafah sendiri yang berpusat di kota Kairo. Mesir kembali tampil sebagai salah satu pusat kegiatan ilmiah, bersaing dengan Baghdad untuk menjadi kekuatan intelektual terkemuka di dunia Islam pada Zaman Pertengahan. Pada abad ke-13, kota Kairo akhirnya menggeser kedudukan Baghdad sebagai pusat intelektual dunia Islam.

Ibnu Yunus (ca. 950-1009) mengamati lebih dari 10.000 letak perlintasan Matahari selama bertahun-tahun dengan menggunakan sebuah astrolab besar bergaris tengah hampir 1,4 meter. Pengamatan gerhana yang dilakukannya masih dirujuk berabad-abad kemudian oleh Simon Newcomb dalam penelitian pergerakan Bulan, sementara hasil-hasil pengamatannya yang lain menjadi sumber inspirasi bagi topik Oblikuitas Bumi dan Pertidaksamaan Yupiter dan Saturnus dalam karya tulis ilmiah Pierre-Simon Laplace.[12] Pada 1006, Ali Ibnu Ridwan mengamati supernova 1006, yang dianggap sebagai peristiwa perbintangan paling terang dalam catatan sejarah, dan meninggalkan uraian rinci mengenai penampakan temporer bintang itu. Ia mencatat bahwa benda langit itu besarnya dua sampai tiga kali lipat ukuran Venus dan terangnya kira-kira seperempat dari intensitas cahaya bulan, dan bahwa bintang itu tampak rendah di cakrawala selatan.[13]

Astrolab Kuadran diciptakan di Mesir pada abad ke-11 atau ke-12, dan kelak dikenal di Eropa dengan nama "Quadrans Vetus" (Kuadran Lama).[14] Pada abad ke-14 di Mesir, Najm al-Din al-Misri (ca. 1325) menulis sebuah risalah berisi rincian lebih dari 100 macam peranti ilmiah dan astronomi, banyak di antaranya yang ia ciptakan sendiri.[15]

Pada abad ke-20, Farouk El-Baz dari Mesir bekerja untuk NASA dan dilibatkan dalam pendaratan di bulan yang pertama kali dengan program Apollo. Dalam program itu ia menjabat sebagai sekretaris Panitia Pemilihan Situs Pendaratan, Kepala Pemeriksa Pengamatan Visual dan Fotografi, ketua Kelompok Pelatihan Astronaut, dan membantu penyusunan rencana eksplorasi ilmiah di bulan, termasuk pemilihan situs-situs pendaratan misi-misi Apollo dan pelatihan para astronaut di bidang pengamatan dan fotografi bulan.[2]

Catatan

  1. ^ Selengkapnya di Met Museum
  2. ^ a b "Muslim Scientists and Space Exploration - Farouk El-Baz: With Apollo to the Moon - Interview". IslamOnline. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-02-21. Diakses tanggal 2017-03-23. 
  3. ^ Ruggles, C.L.N. (2005), Ancient Astronomy, halaman 354-355. ABC-Clio. ISBN 1-85109-477-6.
  4. ^ Krupp, E.C. (1988). "Light in the Temples", in C.L.N. Ruggles: Records in Stone: Papers in Memory of Alexander Thom. CUP, 473-499. ISBN 0-521-33381-4.
  5. ^ Symons, S.L., Cockcroft, R., Bettencourt, J. and Koykka, C., 2013. Ancient Egyptian Astronomy [basis data daring] Diagonal Star Tables
  6. ^ Symons, S.L. A Star’s Year: The Annual Cycle in the Ancient Egyptian Sky Diarsipkan 2013-06-15 di Wayback Machine. dalam: Steele, J.M. (Ed.), Calendars and Years: Astronomy and Time in the Ancient World. Oxbow Books, Oxford, hal. 1-33.
  7. ^ Marshall Clagett, Ancient Egyptian Science, Jilid 2: Calendars, clocks, and astronomy. Philadelphia: American Philosophical Society, 1995 ISBN 0-87169-214-7 p53
  8. ^ Otto E. Neugebauer (1975), A history of ancient mathematical astronomy, Birkhäuser, ISBN 3-540-06995-X 
  9. ^ Rufus, W. Carl, "The astronomical system of Copernicus", Popular Astronomy, 31: 510–521 [512], Bibcode:1923PA.....31..510R 
  10. ^ Clement of Alexandria, Stromata, vi. 4
  11. ^ O Neugebauer, Egyptian Planetary Texts, Transactions, American Philosophical Society, Jil. 32, Bagian 2, 1942, Halaman 237.
  12. ^ (Zaimeche 2002)
  13. ^ Goldstein, Bernard R. (1965), "Evidence for a Supernova of A.d. 1006", Astronomical Journal, 70 (1): 105–114, Bibcode:1965AJ.....70..105G, doi:10.1086/109679 
  14. ^ (King, Cleempoel & Moreno 2002, hlm. 333)
  15. ^ (King 2004)

Lihat pula

Rujukan

  • King, David A. (2004), "Reflections on some new studies on applied science in Islamic societies (8th-19th centuries)", Islam & Science , Juni 2004.
  • King, David A.; Cleempoel, Koenraad Van; Moreno, Roberto (2002), "A Recently Discovered Sixteenth-Century Spanish Astrolabe", Annals of Science, 59 (4): 331–362, doi:10.1080/00033790110095813 
  • Public Domain Artikel ini menyertakan teks dari suatu terbitan yang sekarang berada pada ranah publikChisholm, Hugh, ed. (1911). "perlu nama artikel ". Encyclopædia Britannica (edisi ke-11). Cambridge University Press. 

Bacaan lebih lanjut

  • Marshall Clagett, (2004), Ancient Egyptian Science: A Source Book. Jilid Dua: Calendars, Clocks, and Astronomy, American Philosophical Society, ISBN 0-87169-214-7.
  • Massimiliano Franci, Astronomia egizia, Introduzione alle conoscenze astronomiche dell'antico Egitto, Edarc, Firenze 2010, ISBN 978-88-86428-94-1.

Pranala luar

Read other articles:

ФК «Шериф» Тирасполь Общая информация Сезон 2015/2016 Тренер Лилиан Попеску(до 5 октября 2015) Зоран Вулич(с 7 октября 2015) Президент Виктор Гушан Директор Важа Тархнишвили Стадион СК «Шериф» Соревнования Чемпионат Молдавии Чемпион Кубок Молдавии 1/2 финала Лига Европы 1 квал. раун

 

Hélène Martin Información personalNombre de nacimiento Hélène Marie Germaine Martin Nacimiento 10 de diciembre de 1928 VII Distrito de París (Francia) Fallecimiento 21 de febrero de 2021 (92 años)Cordemais (Francia) Sepultura cimetière de Cordemais (fr) Nacionalidad FrancesaLengua materna Francés EducaciónEducada en Cours Simon Información profesionalOcupación Cantautora y guionista Área Composición Años activa 1956-2009Género Chanson Sitio web www.helene-martin.com Distincion...

 

Jürgen Mittag (2018)Jürgen Mittag (* 14. März 1970 in Hilden) ist deutscher Politikwissenschaftler und Historiker. Als Professor für Sportpolitik ist er an der Deutschen Sporthochschule Köln tätig. Inhaltsverzeichnis 1 Leben 2 Veröffentlichungen (Auswahl) 2.1 Monografien 2.2 Als Herausgeber 2.3 Aufsätze 3 Weblinks Leben Jürgen Mittag studierte von 1992 an Mittlere und Neuere Geschichte, Politikwissenschaft und Germanistik an den Universitäten Köln, Oxford und Bonn. Er schloss sein ...

Чемпіонат світу з боротьби 2019 — греко-римська боротьба, до 55 кгСпоруда Барис Арена (Нур-Султан,  Казахстан)Дата 14-15 вересня 2019Учасників 20 з 20 країнПризери  Нугзарі Цурцумія   Грузія Корлан Жаканша   Казахстан Ельденіз Азізлі   Азербайджан...

 

Мечеть Амберійє 24°27′42″ пн. ш. 39°36′06″ сх. д. / 24.461666666694779° пн. ш. 39.601666666694775643° сх. д. / 24.461666666694779; 39.601666666694775643Координати: 24°27′42″ пн. ш. 39°36′06″ сх. д. / 24.461666666694779° пн. ш. 39.601666666694775643° сх. д. / 24.461666666694779; 39.601666666694775...

 

Blue Emu Maximum Pain Relief 200NASCAR Seri Truk Camping WorldTempatMartinsville SpeedwayLokasiRidgeway, Virginia, Amerika SerikatSponsor korporasiBlue-EmuLomba pertama1995Jarak tempuh105,2 mil (169,3 km) [sebelumnya 131,5 mil (211,6 km)]Lap200Tahap 1/2: 50 masing-masingTahap akhir: 100Nama sebelumnyaGoody's 150 (1995)Hanes 250 (1996–1997)NAPA 250 (1998–2000)Advance Auto Parts 250 (2001–2003)Kroger 250 (2004–2015)Alpha Energy Solutions 250 (2016–2018)[1]TrüNorth G...

Momoka AriyasuInformasi latar belakangNama lainMomokā~, Ariyasu~ (julukan)[1]Lahir15 Maret 1995 (umur 28)AsalPrefektur Saitama, Jepang[2]GenrePopPekerjaanPenyanyiTahun aktif1996-2018LabelKing RecordsArtis terkaitMomoiro Clover ZSitus webhttp://www.momoclo.net/ Momoka Ariyasu (有安 杏果code: ja is deprecated , Ariyasu Momoka, kelahiran 15 Maret 1995) adalah seorang mantan penyanyi idola Jepang. Ia dikenal sebagai seorang anggota dari grup musik khusus perempuan Momoir...

 

Cinema ofSpain pre-1930 1930s 1940s 1950s 1950 1951 1952 1953 19541955 1956 1957 1958 1959 1960s 1960 1961 1962 1963 19641965 1966 1967 1968 1969 1970s 1970 1971 1972 1973 19741975 1976 1977 1978 1979 1980s 1980 1981 1982 1983 19841985 1986 1987 1988 1989 1990s 1990 1991 1992 1993 19941995 1996 1997 1998 1999 2000s 2000 2001 2002 2003 20042005 2006 2007 2008 2009 2010s 2010 2011 2012 2013 20142015 2016 2017 2018 2019 2020s 2020 2021 2022 2023 vte A list of the most notable films produced in t...

 

The following is a partial list of solar eclipses visible from Israel. Twentieth century November 11, 1901 August 30, 1905 January 14, 1907 April 17, 1912 August 21, 1914 January 23, 1917 April 8, 1921 March 28, 1922 January 14, 1926 June 29, 1927 November 12, 1928 November 1, 1929 February 24, 1933 August 21, 1933 June 19, 1936 July 20, 1944 July 9, 1945 November 1, 1948 February 25, 1952 June 30, 1954 December 14, 1955 December 2, 1956 October 2, 1959 February 15, 1961 May 20, 1966 Septembe...

American football player (born 1985) For the American football defensive back, see John Booty. American football player John David BootyBooty while at USC in 2007No. 4, 9, 10Position:QuarterbackPersonal informationBorn: (1985-01-03) January 3, 1985 (age 38)Shreveport, Louisiana, U.S.Height:6 ft 2 in (1.88 m)Weight:213 lb (97 kg)Career informationHigh school:Evangel Christian Academy(Shreveport, Louisiana)College:USC (2003–2007)NFL Draft:2008 / Round: ...

 

Constituency of the State Duma of the Russian Federation Omsk single-member constituency Constituency of the Russian State DumaDeputyAndrey AlekhinCommunist PartyFederal subjectOmsk OblastDistrictsCherlaksky, Kalachinsky, Kormilovsky, Novovarshavsky, Okoneshnikovsky, Omsk (Oktyabrsky, Tsentralny), Omsky (Andreyevskoye, Bogoslovskoye, Krasnoyarskoye, Petrovskoye, Pokrovskoye, Rostovkinskoye), Pavlogradsky, Russko-Polyansky[1]Voters495,024 (2021)[2] The Omsk constituency (No.139...

 

American multinational music recording company For the Japanese operations using this name, see Sony Music Entertainment Japan. Sony Music EntertainmentLogo used since 2023SME's headquarters at 25 Madison Avenue, New York City.FormerlyAmerican Record Corporation (1929–1938)Columbia Records, USA (1938–1966)CBS Records (1966–1991)Sony Music Entertainment Inc. (first incarnation; 1991–2004)Sony BMG Music Entertainment (2004–2008)TypeSubsidiary (formerly incorporated as a General partne...

Centro histórico de la ciudad de Panamá Panamá. El turismo en Panamá representa una de las principales actividades de Panamá. Las principales áreas de turismo en el país se centran en el turismo de negocios, las playas y el comercio.[1]​ La mayoría de los turistas provienen de los Estados Unidos, América Central, Canadá, Europa, y América del Sur.[2]​ El turismo genera ganancias de aproximadamente US $80.000 millones anuales.[3]​ Esta cifra ha aumentado rápidamen...

 

A subdivisão administrativa de Roma consiste na divisão do território da comuna de Roma em 15 sub-comunas, designados municípios (anteriormente designados como circunscrições). Municípios Município População 31 de dezembro de 2015 Área km² Densidade por km² Mapa Municipio I – Centro Histórico 186.802 19,91 9.382 Municipio II – Parioli/Nomentano 167.736 19,60 8.567 Municipio III – Monte Sacro 204.514 97,82 2.091 Municipio IV – Tiburtina 177.084 49,15 3.603 Municipio V –...

 

Dynasty Of India PlaceMukne DynastyFormer Monarchy FlagCoat of armsNickname: Jawhar DynastyMap of Jawhar State in Thana Agency, British IndiaFounded byNaik Jayabarao MukneNamed forMukne Village Maharaja Yashwantraoji Martandraoji Mukne, The Last Maharaja of Jawhar State seating at fourth chair in second row in the meeting of the Chamber of Princes on 17/03/1941, New Delhi, India Mukne Dynasty or Mukane Dynasty (also spelled as Mukna, Mookna, Mookne, and Mukni) was the ruling dynasty of t...

Ancient cottages near Cholderton church, Wiltshire Rev. James Noyes (born 1608, Wiltshire, England – died 22 October 1656, Newbury, Massachusetts Bay Colony) was an English clergyman who emigrated to Massachusetts. He was a founder of Newbury, Massachusetts.[1] Biography Coat of Arms of James Noyes James Noyes was the fifth son of the Rev. William Noyes of Cholderton, Wiltshire, and his wife Anne,[2][3] and was born at Cholderton in 1608. He was the cousin, on his mo...

 

Neopetrosia proxima Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Upakerajaan: Parazoa Filum: Porifera Kelas: Demospongiae Spesies: Neopetrosia proxima Neopetrosia proxima adalah spesies spons yang tergolong dalam kelas Demospongiae. Spesies ini juga merupakan bagian dari kelas Demospongiae, filum Porifera, subregnum Parazoa, dan kingdom Animalia. Seperti spons pada umumnya, spesies ini memiliki tubuh yang berpori dan permukaan yang keras seperti batu. Selain itu, Neopetrosia proxima juga dapat menye...

 

2009 EP by the BreedersFate to FatalEP by the BreedersReleasedApril 21, 2009GenreAlternative rockLength14:48LabelPeriod Music (U.S.)ProducerBen Mumphrey, Steve Albini, Gareth PartonThe Breeders chronology Mountain Battles(2008) Fate to Fatal(2009) All Nerve(2018) Fate to Fatal is an EP by the American alternative rock band the Breeders, released on Period Music, on April 21, 2009. It was recorded in three different locations by multiple engineers: the title track was recorded at the F...

Short-period comet visible every 75–76 years For other uses, see Halley's Comet (disambiguation). 1P/Halley (Halley's Comet)Halley's Comet on 8 March 1986DiscoveryDiscovered byPrehistoric (observation)Edmond Halley (recognition of periodicity)Discovery date1758 (first predicted perihelion) First seen might have been in 1066 before the Battle of Hastings.Orbital characteristics[1]Epoch 4 August 2061 (2474040.5)Aphelion35.14 au[2](aphelion: 9 December 2023)[2]...

 

Heritage-listed former fuel depot in NSW, Australia Cootamundra World War II Fuel DepotLocation of Cootamundra World War II Fuel Depot in New South WalesLocation219 Sutton Street, Cootamundra, New South Wales, AustraliaCoordinates34°39′07″S 148°00′53″E / 34.6519°S 148.0148°E / -34.6519; 148.0148Built1941–1943OwnerAmpolCootamundra–Gundagai Regional Council New South Wales Heritage RegisterOfficial nameCootamundra World War II Fuel Depot Site (former ...

 

Strategi Solo vs Squad di Free Fire: Cara Menang Mudah!