Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Analisis dimensi

Analisis dimensi adalah alat konseptual yang sering diterapkan dalam fisika, kimia, dan teknik untuk memahami keadaan fisis yang melibatkan besaran fisis yang berbeda-beda. Analisis dimensi rutin digunakan dalam fisika dan teknik untuk memeriksa ketepatan penurunan persamaan. Misalnya, jika suatu besaran fisis memiliki satuan massa dibagi satuan volume namun persamaan hasil penurunan hanya memuat satuan massa, persamaan tersebut jelaslah tidak tepat. Hanya besaran-besaran berdimensi sama yang dapat saling ditambahkan, dikurangkan, atau disamakan. Jika besaran-besaran berbeda dimensi terdapat di dalam persamaan dan satu sama lain dibatasi tanda "+" atau "−" atau "=", persamaan tersebut tidaklah mungkin; persamaan tersebut harus dikoreksi terlebih dahulu sebelum digunakan. Jika besaran-besaran berdimensi sama maupun berbeda dikalikan atau dibagi, dimensi besaran-besaran tersebut juga terkalikan atau terbagi. Jika besaran berdimensi dipangkatkan, dimensi besaran tersebut juga dipangkatkan.[1]

Dimensi, besaran, dan satuan

Dimensi besaran fisis diwakili dengan simbol, misalnya M, L, T yang mewakili massa, panjang (kemungkinan dari istilah bahasa Inggris: length), dan waktu (kemungkinan dari istilah bahasa Inggris: time)[1]. Sebagaimana terdapat satuan turunan yang diturunkan dari satuan pokok, terdapat dimensi dasar primer besaran fisis dan dimensi sekunder besaran yang diturunkan dari dimensi dasar primer. Misalnya, dimensi besaran kecepatan adalah jarak/waktu (L/T) dan dimensi gaya adalah massa × jarak/waktu² atau ML/T2.

Satuan dan dimensi suatu variabel fisika adalah dua hal berbeda. Satuan besaran fisis didefinisikan dengan perjanjian, berhubungan dengan standar tertentu (contohnya, besaran panjang dapat memiliki satuan meter, kaki, inci, mil, atau mikrometer), tetapi dimensi besaran panjang hanya satu, yaitu L. Dua satuan yang berbeda dapat dikonversikan satu sama lain (contohnya: 1 m = 39,37 in; angka 39,37 ini disebut sebagai faktor konversi), sementara tidak ada faktor konversi antarlambang dimensi.

Berikut adalah tabel yang menunjukkan dimensi dan satuan tujuh besaran dasar dalam sistem SI.[1]

Besaran dasar Dimensi Satuan SI
Massa M kg
Panjang L m
Waktu T s
Suhu Θ K
Arus listrik I A
Intensitas cahaya J cd
Jumlah molekul N mol

Homogenitas dimensi

Aturan yang paling mendasar dari analisis dimensi adalah aturan homogenitas dimensional.[2]

1. Hanya jumlah yang sepadan (jumlah fisik yang memiliki dimensi yang sama) yang dapat dibandingkan, disamakan, ditambahkan, atau dikurangkan.

Namun, dimensi tersebut membentuk kelompok abelian dengan perkalian, sehingga:

2. Seseorang dapat mengambil rasio jumlah yang tidak dapat dibandingkan (jumlah dengan dimensi yang berbeda), dan mengalikannya atau membaginya.

Referensi

  1. ^ a b c Ainiyah, Kurrotul (2018-03-22). Bedah Fisika Dasar. Deepublish. ISBN 978-602-453-971-9. 
  2. ^ John Cimbala and Yunus Cengel (2006), Essential of Fluid Mechanics: Fundamentals and Applications, McGraw-Hill. Chapter 7: "Dimensional Analysis and Modeling", Section 7-2: "Dimensional homogeneity" [1]


Baca informasi lainnya yang berhubungan dengan : Analisis dimensi

Analisis Analisis matematis Analisis bingkai Analisis pekerjaan Analisis kebijakan Analisis jalur Analisis struktur Analisis semantik Kimia analisis Analisis varians Analisis numerik Analisis teknis Analisis isi Analisis frekuensi Analisis jabatan Analisis SWOT Unit Analisis Perilaku Analisis leksikal Analisis tren Analisis biaya-manfaat Analisis real Biro Analisis Ekonomi Analisis paradigmatik Analisis koliform Analisis Fourier Analisis fundamental Analisis lima kekuatan Porter Analisis kejahatan Analisis Korelasi Asimetris Analisis dimensi Analisis diskriminan linear Daftar topik analisis re…

al Analisis unsur Analisis kelompok Analisis Lima Mengapa Analisis wacana Analisis keuangan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Analisis data Analisis PEST Analisis komponen utama Analisis percakapan Analisis fungsional Analisis termal diferensial Analisis dampak lingkungan Analisis panel Analisis situasi Analisis lokal Analisis kompleks Analisis kriptografi Analisis laporan keuangan Analisis ekonomik Analisis sitiran Tingkat analisis Analisis kredit Gravimetri (kimia) Analisis bahaya dan pengendalian titik kritis Analisis regresi Analisis wacana kritis Analisis media periklanan Target analisis Daftar topik analisis Fourier Analisis statistik Analisis sistem tenaga listrik Daftar topik analisis fungsional Analisis Bayes Analisis kesalahan berbahasa Analisis faktor Analisis anorganik kualitatif Abu (analisis kimia) Analisis retrosintetis Analisis perilaku klinis Analisis kontrastif Statistika multivariat Daftar topik analisis numerik Daftar topik analisis kompleks Analisis profitabilitas Politeknik AKA Bogor Analisis kebutuhan Analisis dampak lalu lintas Analisis gugus ujung Kalkulus vektor Analisis perilaku terapan Analisis dampak ekonomi Analisis tanah Analisis kebijak

Kembali kehalaman sebelumnya