Siput pisang adalah siput darat dari genus Ariolimax yang berasal dari Amerika Utara. Siput tersebut biasanya berwarna kuning muda dan kadang-kadang memiliki bercak cokelat. Bentuk siput ini terlihat menyerupai buah pisang. Hal ini pula yang membuat siput ini sering disebut siput pisang, tetapi tidak semua siput dalam genus ini berwarna kuning.
Siput pisang biasanya berwarna kuning muda, tetapi ada juga yang berwarna kehijauan, cokelat, sawo matang, atau putih. Spesies Ariolimax columbianus kadang-kadang memiliki bintik-bintik hitam yang sangat luas sehingga hewan itu tampak hampir seluruhnya hitam.
Siput ini akan berubah warna dengan perubahan konsumsi makanan, paparan cahaya, dan tingkat kelembaban. Warna juga dapat menunjukkan apakah siput itu sehat atau terluka atau bisa juga menjadi petunjuk mengenai usianya.[5]
Siput pisang Pasifik adalah spesies siput darat terbesar kedua di dunia, siput ini bisa tumbuh hingga sepanjang 25 sentimeter (9,8 in),[6] sementara beratnya mencapai 115 gram (4,1 ons).[7]
(Spesies siput terbesar adalah Limax cinereoniger dari Eropa, yang dapat tumbuh hingga sepanjang 30 sentimeter (12 in).) Siput pisang memiliki umur rata-rata 1-7 tahun.[5]
Siput pisang (seperti gastropoda lainnya dan banyak moluska lainnya) memiliki radula, struktur anatomi mirip pita yang ditutupi oleh deretan gigi mikroskopis; radula digunakan untuk memberi makan.[butuh rujukan] Siput ini dapat bergerak dengan kecepatan 6+1⁄2 inci (17 cm) per menit.[8]
Seperti jenis siput lain, siput pisang menggunakan dua pasang tentakel untuk mengamati lingkungan mereka. Pasangan yang lebih besar, atas, disebut "eyestalks," digunakan untuk mendeteksi cahaya atau gerakan. Yang kedua, pasangan yang lebih rendah digunakan untuk mendeteksi bahan kimia. Tentakel dapat ditarik dan diperpanjang untuk menghindari kerusakan. Jika predator menggigit tentakel, siput dapat menumbuhkan tentakel yang baru.[9]
Siput pisang memiliki paru-paru tunggal (di sisi kanan) yang terbuka secara eksternal melalui pneumostome. Rongga paru-paru pneumostome yang penuh pembuluh darah untuk memungkinkan pertukaran gas. Dehidrasi adalah masalah utama bagi moluska; untuk mengatasi hal ini, siput pisang mengeluarkan lapisan lendir yang tebal di sekitar tubuh mereka dan juga dapat berestivasi. Untuk melakukannya, mereka mengeluarkan lapisan pelindung lendir dan mengisolasi diri dengan lapisan tanah dan daun. Mereka tetap tidak aktif dalam kondisi ini sampai lingkungan menjadi lembab lagi. Karena kerentanan mereka terhadap pengeringan, mereka lebih sering aktif di malam hari, tetapi juga muncul selama hari-hari dingin dan lembab.[10]
Siput Ariolimax columbianus memiliki banyak bintik hitam. Pola tersebut mungkin sangat luas sehingga membuat hewan tampak hampir hitam pekat. Siput pisang memiliki paru-paru tunggal yang terbuka secara eksternal melalui pneumostome. Penempatan pneumostome pada mantel adalah ciri yang membedakan spesies Ariolimax dengan spesies lain.
Lendir juga mengandung feromon untuk menarik siput lain saat kawin. Siput ini adalah hermafrodit simultan, dan bereproduksi dengan bertukar sperma dengan pasangannya. Mereka menghasilkan hingga 75 telur transparan, yang diletakkan di kayu atau di daun. Siput ini kawin dan bertelur sepanjang tahun. Siput dewasa hanya menaruh telur begitu saja tempat persembunyian yang cocok, dan biasanya akan berkembang tanpa perawatan dari induknya. [butuh rujukan]
Referensi
Schad, Jerry (1998), Afoot & Afield in San Diego County, Wilderness Press
Catatan kaki
^ abcTurgeon, D. D.; A. E. Bogan; E. V. Coan; W. K. Emerson; W. G. Lyons; W. Pratt; et al. (1988). Common and scientific names of aquatic invertebrates from the United States and Canada: mollusks. Special Publications. American Fisheries Society. hlm. 277.
^Mead, Albert R. (1943). "Revision of the Giant West Coast Land Slugs of the Genus Ariolimax Moerch (Pulmonata: Arionidae)". American Midland Naturalist. 30 (3): 675–717. doi:10.2307/2421208. JSTOR2421208.
^ abHarper, Alice Bryant (1988). The Banana Slug: A Close Look at a Giant Forest Slug of Western North America. Aptos, CA: Bay Leaves Press. ISBN0962121800.
^Thomas, K. (2000). "Ariolimax columbianus". Animal Diversity Web. University of Michigan Museum of Zoology. Diakses tanggal May 19, 2009.
Baca informasi lainnya yang berhubungan dengan : siput pisang
Siput Rumah Siput Sungai Siput, Siak Kecil, Bengkalis Siput pisang Siput laut naga biru Siput tunggul Siput telanjang Siput kerucut Balap siput Siput duri Ular siput Siput gonggong Siput api-api Siput batu laga Damar Siput, Rantau Selamat, Aceh Timur Siput gonggong ratu Siput murbai Zealous Siput Lokasari Siput api-api eropa Siput jala Ikan siput Biku Siput laut Gary si Siput Keong sawah Damar siput