Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 7 adalah salah satu tujuan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang berkaitan dengan energi. Target yang ditetapkan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 7 ada tiga. Pemenuhan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 7 mengawali pencapaian tujuan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 11.
Target
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 7 memiliki 3 target yang pencapaiannya diusahakan terwujud pada tahun 2030. Ketiga targetnya berkaitan dengan energi. Target pertama ialah tersedianya layanan energi yang bersifat terjangkau, andal dan modern dengan akses yang bersifat universal pada tahun 2030. Target kedua ialah peningkatan pangsa energi terbarukan pada tahun 2030 dengan bauran energi skala global. Target ketiga ialah peningkatan dua kali lipat atas peningkatan efisiensi energi secara global pada tahun 2030.
Indikator yang digunakan untuk mengevaluasi target pertama ada dua. Kedua indikator ini berkaitan dengan proporsi populasi. Proporsi populasi yang pertama berkaitan dengan akses terhadap listrik. Proporsi populasi yang kedua berkaitan dengan ketergantungan atas bahan bakar dan teknologi bersih. Pada target kedua, indikatornya hanya berupa pemerataan energi terbarukan. Pemerataan ini ditinjau dari profil total konsumsi energi.
Target ketiga juga dapat dievaluasi dengan dua indikator, yaitu intensitas energi melalui pengukuran energi primer dan produk domestik bruto. Proses pengukuran intensitas energi merupakan peninjauan secara ekonomi atas ketidakefisienan energi. Ketidakefisienan ini dihitung dengan satuan energi tiap satu produk domestik bruto. Perbandingan lurus terjadi antara intensitas energi dengan biaya yang diperlukan untuk mengubahnya menjadi produk domestik bruto.
Fungsi
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 11
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 7 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 11 sama-sama mengutamakan pentingnya kajian terhadap dampak lingkungan dari proses perluasan pembangunan. Kedua tujuannya ditinjau dari pembangunan gedung tunggal menjadi kawasan bangunan atau permukiman, hingga kawasan pembangunan permukiman menjadi kawasan perkotaan.
Referensi
Catatan kaki
Daftar pustaka