The Denial of Death

The Denial of Death
PengarangErnest Becker
NegaraAmerika Serikat
BahasaInggris
SubjekFilsafat, psikologi
Genrenon-fiksi
Halaman336
ISBNISBN 0-684-83240-2 (ISBN13: 9780684832401) Invalid ISBN

The Denial of Death adalah sebuah buku psikologi dan filsafat tahun 1973 karya Ernest Becker.[1] Buku ini memenangkan Hadiah Pulitzer untuk Non-Fiksi Umum tahun 1974, dua bulan setelah kematian Becker[2] dan juga telah diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia dengan judul Penyangkalan Terhadap Kematian. Buku ini dibuat berdasarkan tulisan-tulisan Søren Kierkegaard, Sigmund Freud, dan Otto Rank.

Pengaruh

Buku karya Becker ini memberi pengaruh budaya yang luas di bidang psikologi dan filsafat. Buku ini muncul di film Annie Hall karya Woody Allen, ketika tokoh Alvy Singer yang terobsesi dengan kematian membelinya untuk pacarnya, Annie. Buku ini disebutkan oleh Spalding Gray dalam karyanya, It's a Slippery Slope.[3] Bill Clinton menyebut buku ini dalam otobiografinya; ia juga memasukkan The Denial of Death sebagai satu di antara 21 judul buku favoritnya.[4]

Beberapa konsep dan ide

Sepanjang buku The Denial of Death yang telah diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia Penyangkalan Terhadap Kematian, Ernest Becker mengembangkan gagasan dari banyak penulis dan pemikir, seperti Søren Kierkegaard, Sigmund Freud, Norman O. Brown, dan terutama Otto Rank.

Konsep dan ide yang Becker bahas dalam buku ini sanga beragam, mencakup, tetapi tidak terbatas pada: penyakit mental, depresi, skizofrenia, kreatifitas, dan neurosis.

Penyakit mental

Dibagian kedua buku ini, becker menyimpulkan dengan bab berjudul "Pandangan Umum Tentang Penyakit Mental" (Bab 10). Ia menyatakan bahwa penyakit mental mencerminkan "gaya tersendat dalam penyangkalan terhadap sifat dasar sebagai makhluk ciptaan," yang menjadi bagian dari proyek keabadian manusia. Penyakit mental—terutama depresi—muncul ketika kurangnya keterhubungan dengan proyek bermakna mengingatkan manusia pada sifat fana mereka sebagai makhluk biologis. Ini dianggap sebagai "kerusakan pada hewan simbolik."

Depresi

Pada salah satu ekstrem, depresi muncul ketika seseorang merasa bahwa proyek keabadiannya gagal. Mereka mulai berpikir bahwa proyek keabadian itu tidak benar, atau merasa tidak mampu menjadi "pahlawan" dalam kerangka proyek tersebut. Akibatnya, mereka terus-menerus diingatkan akan kefanaan, kondisi tubuhnya, dan perasaan tidak berharga.

Skizofrenia

Di ekstrem lain, Becker menggambarkan skizofrenia sebagai kondisi dimana seseorang begitu terobsesi dengan proyek keabadiannya sehingga sepenuhnya menolak realitas lain. Penderita skizofrenia menciptakan realitas internal mereka sendiri, dimana mereka mendefinisikan dan mengendalikan tujuan, kebenaran, dan makna. Mereka menjadi "pahlawan murni" yang hidup dalam realitas mental yang dianggap lebih unggul daripada realitas fisik maupun budaya.

Kreativitas

Seperti penderita skizofrenia, individu kreatif dan artistik juga menolak realitas fisik dan proyek keabadian yang didukung budaya, tetapi mereka memiliki kebutuhan untuk menciptakan realitas mereka sendiri. Bedanya, individu kreatif memiliki bakat yang memungkinkan mereka menciptakan dan mengekspresikan realitas yang dapat dihargai oleh orang lain, bukan sekadar membangun realitas mental internal.

Neurosis

Dalam Bab 9 buku The Denial of Death (Penyangkalan Terhadap Kematian), Ernest Becker membahas konsep neurosis, dimulai dari pengamatan Otto Rank yang menyatakan bahwa "neurosis merangkum semua masalah dalam kehidupan manusia." Becker mengembangkan ide ini dan menjelaskan bahwa neurosis memiliki tiga aspek yang saling bergantung:

  • "...Neurosis mengacu pada orang-orang yang mengalami kesulitan hidup dengan kebenaran keberadaan; ini bersifat universal karena setiap orang memiliki kesulitan tertentu dalam menghadapi kenyataan hidup dan membayar 'tebusan penting' atas kebenaran itu."
  • "...Neurosis bersifat pribadi karena setiap individu membentuk reaksi khasnya sendiri terhadap kehidupan."
  • "...Neurosis juga bersifat historis dalam banyak hal karena semua ideologi tradisional yang sebelumnya menyembuyikan dan menyerap neurosis telah runtuh, sementara ideologi modern terlalu dangkal untuk menampungnya."

Sebelum membahas ketiga aspek ini satu persatu dalam Bab 9, Becker mengulangi gagasannya bahwa:

"Ketika kita mengatakan bahwa neurosis mencerminkan kebenaran hidup, maksud kita adalah bahwa hidup merupakan masalah yang sangat besar bagi makhluk yang bebas dari naluri. Individu harus melindungi dirinya dari dunia, dan dia hanya dapat melakukannya sebagaimana hewan lainnya: dengan mempersempit dunia, menutup pengalaman, dan mengembangkan ketidaksadaran baik terhadap kengerian dunia maupun kecemasan pribadinya. Jika tidak, dia akan lumpuh untuk bertindak."[5]

Penerimaan dan warisan

Sejak diterbitkan pada tahun 1973 dan diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia pada tahun 2024, The Denial of Death (Penyangkalan Terhadap Kematian) mendapatkan banyak ulasan positif dan penghargaan. Buku ini memenangkan Penghargaan Pulitzer 194 untuk Nonfiksi Umum, dua bulan setelah kematian Ernest Beceker. Buku ini terus dicetak ulang, dan edisi peringatan 50 tahun diterbitkan pada tahun 2023 dengan kata pengantar baru oelh Brian Greene. Pada tahun 2015, sejarawan budaya Morris Bermen mencatat bahwa "eksplorasi Becker tentang ketegangan dialektis antara individu dan komunitas belum pernah tertandingi." Buku ini terus dipuji atas pendekatannya terhadap psikoanalisi pasca-Freudian, meskipun juga mendapat kritik karena penggambarannya yang dianggap terlalu reduktif terhadap kesehatan mental dan kemanusiaan.

Buku ini juga membantu menghidupkan kembali minat terhadap karya psikoanalis Austria, Otto Rank.

Dalam budaya popoler

The Denial of Death (Penyangkalan Terhadap Kematian) memiliki dampak luas di luar bidang psikolog dan filsafat. Buku ini muncul dalam film Annie Hall karya Woody Allen, ketika karakter Alvy Singer yang terobsesi dengan kematian membelinya untuk pacarnya, Annie. Buku ini juga disebutkan oleh Spalding Gray dalam karyanya It's a Slippery Slope. Mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton mengutip The Denial of Death dalam autobiografinya My Life pada tahun 2004, dan memasukkannya ke dalam daftar 21 buku favoritnya. Penulis drama Ayad Akhtar menyebut buku ini dalam pemenang Penghargaan Pulitzer-nya, Disgraced. Album Teens of Denial oleh Car Seat Headrest terinspirasi oleh buku ini dan menyebutkannya dalam liriknya.

Buku ini juga menadi inspirasi bagi Mark Manson saat menulis buku larisnya, The Subtle Art of Not Giving a Fck* (2016). Manson mengatakan, "sek garis besar pertama, " ia sudah tahu bahwa bab terakhir akan membahas kematian, dan The Denial of Death akan menjadi bagian penting dari itu.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ *Becker, Ernest (1973). The Denial of Death. New York: Simon & Schuster. ISBN 0-684-83240-2. 
  2. ^ Pulitzer Prizes website
  3. ^ Gray, Spalding (Revised ed. (1997)). It's a Slippery Slope. USA, New York: Farrar Straus & Giroux Inc. ISBN 978-0-374-52523-1. 
  4. ^ Clinton Presidential Library and Museum. "Biography — William J. Clinton". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-20. Diakses tanggal 2009-08-05.  Recently comedian Marc Maron has made frequent mention of the book on his WTF with Marc Maron Podcast
  5. ^ Becker, Ernest (1973). The Denial of Death. New York: The Free Press. hlm. 177–78. ISBN 0-684-83240-2. 

Pranala luar

Strategi Solo vs Squad di Free Fire: Cara Menang Mudah!