Syair Perang Mengkasar adalah syair yang dikarang oleh Encik Amin, juru tulis Kesultanan Gowa di era Sultan Hasanuddin. Versi yang dikenal saat ini merupakan suntingan C. Skinner. Syair yang panjangnya 2.136 baris ini menceritakan perang antara VOC yang bersekutu dengan kerajaan Bugis yaitu Bone, melawan kesultanan Makassar yaitu Gowa-Tallo' yang berlangsung antara tahun 1667-1668. Syair ini ditulis dalam bahasa Melayu. Meskipun ditulis di Makassar, syair ini tidak memperlihatkan pengaruh bahasa Bugis atau bahasa Makassar. Sebaliknya ditemukan kosakata Aceh dan bahasa Minangkabau di dalamnya.
Syair
- Bismiâllah itu suatu firman
- Fardulah kita kepadanya iman
- Muttasil pula dengan rahman
- Hasil maksudnya pada yang budiman
- Rahman itu sifat
- Tiada bercerai dengan kunhi zat
- Nyatanya itu tiada bertempat
- Barang yang bekal sukar mendapat
- Rahim itu sifat yang sedia
- Wajiblah kita kepadanya percaya
- Barang siapa yang mendapat dia
- Dunia akhirat tiada berbahaya
- Al-hamduliâllah tahmid yang ajla
- Nyatanya dalam kalam Allah ala
- Madah terkhusus bagi hak taâ ala
- Sebab itulah dikarang oleh wali Allah
- Setelah sudah selesai pujinya
- Salawat pula akan nabi-Nya
- Di sanalah asal mula tajallinya
- Kesudahan tempat turun wahyunya
- Muhammad itu nabi yang khatam
- Mengajak ke hadrat rabbi al-alam
- Sesungguhnya dahulu nyatanya (kelam)
- Dari pada pancarnya sekalian alam
- Salawat itu masyhur lafaznya
- Telah termazhur pada makhluknya
- Allahumma salliâalaihi akan agamanya
- Di sanalah nyata sifat jamalnya
- Tuanku sultan yang amat sakti
- Akan Allah dan rasul sangatlah bakti
- Suci dan ikhlas di dalam hati
- Seperti air ma’al-hayati.
- Daulatnya bukan barang-barang
- Seperti manikam yang sudah di karang
- Jikalau dihadap sengala hulubalang
- Cahaya durjanya gilang gemilang
- Raja berani sangatlah bertuah
- Hukumannya ‘adil kalbunya murah
- Segenap tahun zakat dan fitrah
- Fakir dan miskin sekalian limpah
- Sultan di Goa raja yang sabar
- Berbuat ‘ibadat terlalu gemar
- Menjauhi nahi mendekatkan amar
- Kepada pendeta baginda belajar.
- Baginda raja yang amat elok
- Serasi dengan adinda di telo’
- Seperti embun yang sangat sejuk
- Cahayanya limpah pada segala makhluk
- Tiadalah habis gharib kata
- Sempurnalah baginda menjadi sultan
- Dengan saudaranya yang sangat berpatutan
- Seperti emas mengikat intan
- Bijaksana sekali berkata-kata
- Sebab berkapit dengan pendeta
- Jikalau mendengar khabar berita
- Sadarlah baginda benar dan dusta
- Kekal ikrar apalah tuanku
- Seperti air zamzam di dalam sangku
- Barang kehendak sekalian berlaku
- Tenteranya banyak bersuku-suku
- Patik persembahkan suatu rencana
- Mohon ampun dengan karunia
- Aturnya janggal banyak ta’kena
- Karena ‘akalnya belum sempurna
- Mohonkan ampun gharib yang fakir
- Memcatatkan asma di dalam sya’ir
- Maka patik pun berbuat sindir
- Kepada negeri asing supaya lahir
- Tuanku ampun fakir yang hina
- Sindirnya tidak betapa bena
- Menyatakan asma raja yang ghana
- Supaya tentu pada segala yang bijaksana
- Maka patik berani berdatang sembah
- Harapkan ampun karunia yang limpah
- Tuanku ampuni hamba Allah
- Karena aurnya banyak yang salah
- Tamatlah sudah memuji sultan
- Tersebutlah perkataan Welanda syaitan
- Kornilis Sipalman penghulu kapitan
- Raja Palakka jadi panglima
- Demikian asal mula pertama
- Welanda dan Bugis bersama-sama
- Kornilis Sipalman ternama
- Raja Palakka menjadi panglima
- Berkampunglah Welanda sekalian jenis
- Berkatalah Jendral Kapitan yang bengis
- Jikalau alah Mengkasar nin habis
- Tunderu’ kelak raja di Bugis
- Setelah didengar oleh si Tunderu’
- Kata jenderal Welanda yang mabuk
- Berbangkitlah ia yang duduk
- Betalah kelak di medan mengamuk
- Akan cakap Bugis yang dusta
- Sehari kubedil robohlah kota
- Habis kuambil segala harta
- Perempuan yang baik bahagian beta
- Jika sudah kita alahkan
- Segala hasil beta persembahkan
- Perintah negeri kita serahkan
- Kerajaan di bone’Tunderu’ pohonkan
- Setelah didengar oleh jenderal
- Cakap Tunderu’ orang yang bebel
- Disuruhnya berlengkap segala kapal
- Seorang kapitan dijadikan amiral
- Putuslah sudah segala musyawarat
- Welanda dan bugis membawa alat
- Beberapa senapang dengan bangat
- Sekalian soldadu di dalam surat.
- Tujuh ratus enam puluh soldadu yang muda-muda
- Memakai kamsol cara Welanda
- Rupanya sikap seperti Garuda
- Bermuatlah ke kapal barang yang ada
- Delapan belas kapal yang besar
- Semuanya habis menarik layer
- Turunlah angin barat yang besar
- Sampailah ia ke negeri Mengkasar
- Di laut Barombong kapal berlabuh
- Kata si Bugis nati dibunuh
- Jikalau raja yang datang menyuruh
- Semuanya tangkap kita perteguh
- Pada sangkanya Bugis dan Welanda
- Dikatanya takut gerangan baginda
- Tambahan Bugis orang yang bida’ah
- Barang katanya mengada-ngada
- Segala ra’yat yang melihat
- Ada yang suka ada yang dahsat
- Sekalian rakyat berkampung musyawarat
- Masuk mengadap duli hadrat
- Daeng dank are masuk ke dalam
- Mengadap duli mahkota ‘alam
- Berkampunglah segala kaum Islam
- Menantikan titah Syahi ‘alam
- Akan titah baginda sultan
- Siapatah baik kita titahkan
- Tanyakan kehendak Welanda syaitan
- Hendak berkelahi kita lawan
- Menyahut baginda Karaeng Ketapang
- Karaeng we jangan hatimu bimbang
- Jikalau Welanda hendak berperang
- Kita kampungkan sekalian orang
- Dititirlah nobat gendering pekanjar
- Bunyinya gemuruh seperti tagar
- Berhimpunlah ra’yat kecil dan besar
- Adalah geger negeri Mengkasar
- Bercakaplah baginda Keraeng Popo
- Mencabut sunderikyang amat elok
- Barang di mana ketumbukan si Tunderu’
- Daripada tertawan remaklah habi
- Karaeng garasi’ raja yang tua
- Barcakap di hadapan anakanda ke dua
- Barang kerja akulah bawa
- Karena badanku pun sudahlah tua
- Karaeng Bonto Majanang saudara Sultan
- Sikapnya seperti harimau jantan
- Barang ke mana patik dititahkan
- Welanda dan Bugis saja kulaawan
- Bercakap pula Karaeng Jaranika
- Merah padam warnanya muka
- Welanda Bugis anjing celaka
- Haramlah aku memalingkan muka
- Karaeng Panjalingang raja yang bijak
- Melompat mencabut keris pandak
- Jikalau undur patik nin kelak
- Kepada perempuan suruh tempelak
- Keraeng Bonto Sunggu raja elok
- Bercakap di hadapan Raja Telo’
- Biarlah patik menjadi cucuk
- Welanda dan Bugis saja kuamuk
- Keraeng Balo’ raja yang muda
- Bercakap di hadapan paduka kakanda
- Jikalau sekadar Bugis dan Welanda
- Barang dititahkan patiklah ada
- Akan cakap Keraeng Sanderabone
- Mencabut sunderik baru dicanai
- Jikalau sekadar Sopeng dan Bone
- Tambah lagi Sula’ dengan Burne
- Jikalau ia mau kemari
- Sekapur sirih ia kuberi
- Jikalau Allah sudah memberi
- Si la'nat Allah kita tampari
- Bercakap bage Keraeng Mandale
- Ia berkanjar mencabut sunderik
- Berdiri melompat seraya bertempik
- Barang di mana dititahkan patik
- Keraeng Mamu berani sungguh
- Bercakap dengan kata yang teguh
- Jikalau patik bertemu musuh
- Pada barang tempat hambah bertutuh
Pranala luar