Sulawesi Tengah (disingkat Sulteng) adalah sebuah provinsi di bagian tengah Pulau Sulawesi, Indonesia. Ibu kota provinsi ini adalah Kota Palu, dengan luas wilayahnya 61.841,29 km². Jumlah penduduk Sulawesi Tengah pada 2021 sebanyak 3.021.879 jiwa, dan pada akhir 2023 sebanyak 3.154.499 jiwa.[2][7] Sulawesi Tengah memiliki wilayah terluas di antara semua provinsi di Pulau Sulawesi, dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di Pulau Sulawesi setelah provinsi Sulawesi Selatan.
Sejarah
Pengaruh Hindia Belanda
Wilayah sepanjang pesisir barat Sulawesi Tengah, dari Kaili hingga Tolitoli, ditaklukkan oleh Kerajaan Gowa sekitar pertengahan abad ke-16 di bawah kepemimpinan Raja Tunipalangga.[8] Wilayah di sekitar Teluk Palu merupakan pusat dan rute perdagangan yang penting, produsen minyak kelapa, dan "pintu masuk" ke pedalaman Sulawesi Tengah.[9] Di sisi lain, daerah Teluk Tomini sebagian besar berada di bawah kekuasaan Kerajaan Parigi. Pada tahun 1824, perwakilan Kerajaan Banawa dan Kerajaan Palu menandatangani Korte Verklaring (Perjanjian Pendek) dengan pemerintah kolonial.[10] Kapal-kapal Belanda mulai sering berlayar di bagian selatan Teluk Tomini setelah tahun 1830.[11]
Sulawesi Tengah baru benar-benar "diperhatikan" oleh Pemerintah Hindia Belanda pada periode tahun 1860-an. Seorang pejabat pemerintah bernama Johannes Cornelis Wilhelmus Diedericus Adrianus van der Wyck, berhasil mengunjungi Danau Poso pada tahun 1865—menjadi orang Eropa dan Belanda pertama yang melakukannya. Langkah ini diikuti oleh pejabat pemerintah lainnya, Willem Jan Maria Michielsen, pada tahun 1869.[11] Wacana untuk menduduki wilayah ini ditolak—merujuk kepada kebijakan anti-ekspansi yang dikeluarkan pemerintah kolonial pada zaman itu.[12] Baru pada tahun 1888, sebagian besar wilayah ini mulai menjalin hubungan dengan pemerintah di Batavia melalui perjanjian pendek yang ditandatangani oleh para raja dan penguasa lokal, sebagai tindakan antisipasi pemerintah terhadap kemungkinan tersebarnya pengaruh politik dan ekonomi Britania Raya di wilayah ini.[12]
Pada periode tersebut, Sulawesi Tengah berada di bawah yurisdiksi Afdeling Gorontalo, yang berpusat di Gorontalo. G. W. W. C. Baron van Höevell, Asisten Residen Gorontalo, khawatir pengaruh Islam yang begitu kuat di Gorontalo akan meluas ke wilayah Sulawesi Tengah—yang saat itu masih belum dimasuki agama samawi, dan penduduknya sebagian besar masih pagan, penganut animisme, dan memeluk agama suku. Baginya, agama Kristen adalah penyangga yang paling efektif melawan pengaruh Islam.[13] Ia menghubungi lembaga misionaris Belanda, Nederlandsch Zendeling Genootschap (NZG), dan meminta mereka untuk menempatkan seorang misionaris di wilayah ini. Pada tahun 1892, NZG kemudian mengirimkan misionaris bernama Albertus Christiaan Kruyt, yang ditempatkan di Poso. Langkah ini dilanjutkan pada tahun 1894, ketika pemerintah mengangkat Eduard van Duyvenbode Varkevisser, sebagai Kontrolir atau pejabat pemerintah yang akan menjadi pengawas dan pemimpin wilayah di Poso.[14]
Penaklukan militer Sulawesi Tengah
Penaklukan Belanda di Sulawesi Tengah dimulai dengan serangkaian serangan militer terhadap berbagai kerajaan lokal dan daerah. Pada tahun 1905, sebagian wilayah di Poso terlibat dalam pemberontakan gerilya melawan pasukan Belanda, sebagai bagian dari kampanye militer terkoordinasi Belanda ke seluruh daratan Sulawesi. Salah satu kampanye militer yang terkenal adalah "penaklukan" Kerajaan Mori dalam Perang Wulanderi yang terjadi pada tahun 1907.[15]
Semenjak tahun 1905, wilayah Sulawesi Tengah seluruhnya jatuh ke tangan Pemerintahan Hindia Belanda, dari Tujuh Kerajaan di Timur dan Delapan Kerajaan di Barat, kemudian oleh Pemerintah Hindia Belanda dijadikan Landschap-landschap atau Pusat-pusat Pemerintahan Hindia Belanda yang meliputi, antara lain:
Dalam perkembangannya, ketika Pemerintahan Hindia Belanda jatuh dan sudah tidak berkuasa lagi di Sulawesi Tengah serta seluruh Indonesia, Pemerintah Pusat kemudian membagi wilayah Sulawesi Tengah menjadi 3 (tiga) bagian, yakni:
Sulawesi Tengah bagian Barat, meliputi wilayah Kabupaten Poso, Kabupaten Banggai dan Kabupaten BuolTolitoli. Pembagian wilayah ini didasarkan pada Undang-undang Nomor 29 Tahun 1959, tentang pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi.
Sulawesi Tengah bagian Tengah (Teluk Tomini), masuk Wilayah Keresidenan Sulawesi Utara di Manado. Pada tahun 1919, seluruh Wilayah Sulawesi Tengah masuk Wilayah Karesidenen Sulawesi Utara di Manado. Pada tahun 1940, Sulawesi Tengah dibagi menjadi 2 Afdeeling yaitu Afdeeling Donggala yang meliputi Tujuh Onder Afdeeling dan Lima Belas Swapraja.
Sulawesi Tengah bagian Timur (Teluk Tolo) masuk Wilayah Karesedenan Sulawesi Timur Bau-bau.
Tahun 1964 dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2 Tahun 1964 terbentuklah Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah yang meliputi empat kabupaten yaitu Kabupaten Donggala, Kabupaten Poso, Kabupaten Banggai dan Kabupaten BuolTolitoli. Selanjutnya Pemerintah Pusat menetapkan Provinsi Sulawesi Tengah sebagai Provinsi yang otonom berdiri sendiri yang ditetapkan dengan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1964 tentang Pembentukan Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah dan selanjutnya tanggal pembentukan tersebut diperingati sebagai Hari Lahirnya Provinsi Sulawesi Tengah.
Zaman Reformasi
Dengan perkembangan Sistem Pemerintahan dan tutunan Masyarakat dalam era Reformasi yang menginginkan adanya pemekaran Wilayah menjadi Kabupaten, maka Pemerintah Pusat mengeluarkan kebijakan melalui Undang-undang Nomor 11 tahun 2000 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 51 Tahun 1999 tentang pembentukan Kabupaten Buol, Morowali dan Banggai Kepulauan. Kemudian melalui Undang-undang Nomor 10 Tahun 2002 oleh Pemerintah Pusat terbentuk lagi 2 Kabupaten baru di Provinsi Sulawesi Tengah yakni Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Tojo Una-Una. Setelah pemekaran beberapa wilayah kabupaten, provinsi ini terbagi menjadi 14 daerah, yaitu 13 kabupaten dan 1 kota.
Ibu kota Sulawesi Tengah adalah Palu. Kota ini terletak di Teluk Palu dan terbagi dua oleh Sungai Palu yang membujur dari Lembah Palu dan bermuara di laut.
Sulawesi Tengah juga memiliki beberapa sungai, di antaranya sungai Lariang yang terkenal sebagai arena arung jeram, sungai Gumbasa dan sungai Palu. Juga terdapat danau yang menjadi objek wisata terkenal yakni Danau Poso dan Danau Lindu.
Sulawesi Tengah memiliki beberapa kawasan konservasi seperti suaka alam, suaka margasatwa dan hutan lindung yang memiliki keunikan flora dan fauna yang sekaligus menjadi objek penelitian bagi para ilmuwan dan naturalis.
Iklim
Garis khatulistiwa yang melintasi semenanjung bagian utara di Sulawesi Tengah membuat iklim daerah ini tropis. Akan tetapi berbeda dengan Jawa dan Bali serta sebagian pulau Sumatra, musim hujan di Sulawesi Tengah antara bulan April dan September sedangkan musim kemarau antara Oktober hingga Maret. Rata-rata curah hujan berkisar antara 800 sampai 3.000 milimeter per tahun yang termasuk curah hujan terendah di Indonesia.
Temperatur berkisar antara 25 sampai 31° Celsius untuk dataran dan pantai dengan tingkat kelembaban antara 71 sampai 76%. Di daerah pegunungan suhu dapat mencapai 16 sampai 22' Celsius.
Flora dan Fauna
Sulawesi merupakan zona perbatasan unik di wilayah Asia Oceania, di mana flora dan faunanya berbeda jauh dengan flora dan fauna Asia yang terbentang di Asia dengan batas Kalimantan, juga berbeda dengan flora dan fauna Oceania yang berada di Australia hingga Papua dan Pulau Timor.
Garis maya yang membatasi zona ini disebut Wallace Line, sementara kekhasan flora dan faunanya disebut Wallacea, karena teori ini dikemukakan oleh Wallace seorang peneliti Inggris yang turut menemukan teori evolusi bersama Darwin.
Sulawesi memiliki flora dan fauna tersendiri. Binatang khas pulau ini adalah anoa yang mirip kerbau, babirusa yang berbulu sedikit dan memiliki taring pada mulutnya, tersier, monyet tonkena Sulawesi, kuskus marsupial Sulawesi yang berwarna-warni yang merupakan varietas binatang berkantung serta burung maleo yang bertelur pada pasir yang panas.
Hutan Sulawesi juga memiliki ciri tersendiri, didominasi oleh kayu agatis yang berbeda dengan Sunda Besar yang didominasi oleh pinang-pinangan (spesies rhododenron). Variasi flora dan fauna merupakan objek penelitian dan pengkajian ilmiah. Untuk melindungi flora dan fauna, telah ditetapkan taman nasional dan suaka alam seperti Taman Nasional Lore Lindu, Cagar Alam Morowali, Cagar Alam Tanjung Api dan terakhir adalah Suaka Margasatwa di Bangkiriang.
DPRD Sulawesi Tengah beranggotakan 45 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD Sulawesi Tengah terdiri dari 1 Ketua dan 3 Wakil Ketua yang berasal dari partai politik pemilik jumlah kursi dan suara terbanyak. Anggota DPRD Sulawesi Tengah yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 25 September2019 oleh Ketua Pengadilan Tinggi Sulawesi Tengah di Gedung DPRD Provinsi Sulawesi Tengah.[17][18]
Komposisi anggota DPRD Sulawesi Tengah periode 2019-2024 terdiri dari 11 partai politik dimana Partai NasDem adalah partai politik pemilik kursi terbanyak yaitu 7 kursi, kemudian disusul oleh Partai Golkar yang juga meraih 7 kursi serta Partai Gerindra dan PDI Perjuangan yang masing-masing meraih 6 kursi.
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Sulawesi Tengah dalam dua periode terakhir.[19][20]
Polda Sulawesi Tengah membawahi 13 kabupaten/kota dengan rincian satu kepolisian resor kota (Polresta Palu), dan 11 kepolisian resor (Polres Banggai Laut masih menjadi satu dengan Polres Banggai Kepulauan).[22]
Demografi
Jumlah penduduk Sulawesi Tengah pada tahun 2010 adalah 2.831.283 jiwa, dengan kepadatan 46 jiwa/km2. Kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak di provinsi Sulawesi Tengah adalah Kabupaten Parigi Moutong dengan jumlah penduduk 449.157 jiwa, sedangkan Kota dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Kota Palu sebanyak 362.202 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk adalah 1,95% per tahun (2010). Sementara penduduk Provinsi Sulawesi Tengah yang tinggal di daerah pemukiman dan pedalaman ialah sekitar 30%, daerah pesisir 60%, dan kawasan kepulauan ialah 10%.[23]
Pertanian merupakan sumber utama mata pencaharian penduduk dengan padi sebagai tanaman utama. Kopi, Kelapa, Kakao dan Cengkih merupakan tanaman perdagangan unggulan daerah ini dan hasil hutan berupa rotan, beberapa macam kayu seperti agatis, ebony dan meranti yang merupakan andalan Sulawesi Tengah.
Masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan diketuai oleh ketua adat disamping pimpinan pemerintahan seperti Kepala Desa. Ketua adat menetapkan hukum adat dan denda berupa kerbau bagi yang melanggar. Umumnya masyarakat yang jujur dan ramah sering mengadakan upacara untuk menyambut para tamu seperti persembahan ayam putih, beras, telur serta tuak yang difermentasikan dan disimpan dalam bambu.
Tahun
1971
1980
1990
1995
2000
2010
2020
Jumlah penduduk
913.662
1.289.635
1.711.327
1.938.071
2.218.435
2.635.009
2.985.734
Sejarah kependudukan Sulawesi Tengah Sumber:[7][24]
Di samping 20 kelompok etnis diatas, ada beberapa suku hidup di daerah pegunungan seperti suku Moronene di Morowali, suku Sea-sea dan suku Taa di Ampana dan Banggai, dan suku Daya di Buol Tolitoli. Meskipun masyarakat Sulawesi Tengah memiliki sekitar 22 bahasa yang saling berbeda antara suku yang satu dengan yang lainnya, namun masyarakat dapat berkomunikasi satu sama lain menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa pengantar sehari-hari.
Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010 dengan jumlah penduduk 2.623.679 jiwa, suku bangsa di provinsi Sulawesi Tengah termasuk beragam. Suku mayoritas adalah suku asli setempat termasuk suku Kaili, Kulawi, Lore, Pamona, Mori, Bungku, Saluan, dan lainnya, sebanyak 1.630.937 jiwa (62,16%). Suku bangsa terbesar lainnya adalah suku Bugis sebanyak 409.709 jiwa (15,62%), kemudian suku Jawa 221.001 jiwa (8,42%), Bali 115.812 (4,41%) dan Gorontalo 105.151 jiwa (4,01%).[25]
Suku bangsa lainnya adalah Minahasa 30.572 jiwa (1,17%), Sasak 20.436 jiwa (0,78%), Makassar 18.899 jiwa (0,72%), Sunda 15.160 jiwa (0,58%), Tionghoa sebanyak 12.520 jiwa (0,48%), suku asal Nusa Tenggara Timur sebanyak 7.806 jiwa (0,30%). Sementara suku terbanyak asal pulau Sumatra adalah suku Batak sebanyak 3.228 jiwa (0,12%%) dan Minangkabau 1.782 jiwa (0,07%), dan suku lainnya 1,16%.[25] Suku pendatang yang mendiami wilayah Sulawesi Tengah sudah membaur sejak awal abad ke 19.
Berikut ini komposisi etnis atau suku bangsa di provinsi Sulawesi Tengah:[25]
Bahasa Bada, terdiri dari 2 dialek, yaitu dialek Napu dan dialek Bada Tiara. Bahasa Bada dituturkan di Kabupaten Poso yaitu dialek Napu, sedangkan dialek Bada Tiara dituturkan di Kabupaten Parigi Moutong.
Penduduk Sulawesi Tengah sebagian besar memeluk agama Islam. Tercatat pada Badan Pusat Statistik, sebanyak 77,72% penduduknya Sulawesi Tengah memeluk agama Islam. Kemudian Kekristenan sebanyak 17,80%, dimana 16,98% memeluk agama Kristen Protestan, dan 0,82% beragama Katolik. Kemudian 3,78% memeluk agama Hindu, 0,15% beragama Buddha, 0,01% beragama Konghucu dan Kepercayaan serta lainnya 0,54%.[3]
Islam disebarkan di Sulawesi Tengah oleh Datuk Karama dan Datuk Mangaji, ulama dari Sumatera Barat; yang kemudian diteruskan oleh Al Alimul Allamah Al-Habib As Sayyed Idrus bin Salim Al Djufri, seorang guru pada sekolah Alkhairaat dan juga diusulkan sebagai Pahlawan nasional. Salah seorang cucunya yang bernama Salim Assegaf Al Jufri menduduki jabatan sebagai Menteri Sosial saat ini.
Agama Kristen pertama kali disebarkan di kabupaten Poso dan bagian selatan Donggala oleh misionaris Belanda, A.C Cruyt dan Adrian. Meskipun masyarakat Sulawesi Tengah mayoritas beragama Islam, namun tingkat toleransi beragama sangat tinggi dan semangat gotong-royong yang kuat merupakan bagian dari kehidupan masyarakat.
Seni dan budaya
Kesenian
Musik dan tarian di Sulawesi Tengah bervariasi antara daerah yang satu dengan lainnya. Musik tradisional memiliki instrumen seperti gong, kakula, lalove, dan jimbe. Alat musik ini lebih berfungsi sebagai hiburan dan bukan sebagai bagian ritual keagamaan. Di wilayah beretnis Kaili sekitar pantai barat–waino–musik tradisional–ditampilkan ketika ada upacara kematian. Kesenian ini telah dikembangkan dalam bentuk yang lebih populer bagi para pemuda sebagai sarana mencari pasangan di suatu keramaian. Banyak tarian yang berasal dari kepercayaan keagamaan dan ditampilkan ketika festival.
Tari masyarakat yang terkenal adalah Dero yang berasal dari masyarakat Pamona, kabupaten Poso dan kemudian diikuti masyarakat Kulawi, kabupaten Donggala. Tarian dero khusus ditampilkan ketika musim panen, upacara penyambutan tamu, syukuran dan hari-hari besar tertentu. Dero adalah salah satu tarian di mana laki-laki dan perempuan berpegangan tangan dan membentuk lingkaran. Tarian ini bukan warisan leluhur tetapi merupakan kebiasaan selama pendudukan Jepang di Indonesia ketika Perang Dunia II. Tarian in adalah tarian tradisional Sulawesi Tengah.
Kebudayaan
Sulawesi Tengah kaya akan budaya yang diwariskan secara turun-temurun. Tradisi yang menyangkut aspek kehidupan dipelihara dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Kepercayaan lama adalah warisan budaya yang tetap terpelihara dan dilakukan dalam beberapa bentuk dengan berbagai pengaruh modern serta pengaruh agama.
Karena banyak kelompok etnis mendiami Sulawesi Tengah, maka terdapat pula banyak perbedaan di antara etnis tersebut yang merupakan kekhasan yang harmonis dalam masyarakat. Mereka yang tinggal di pantai bagian barat kabupaten Donggala telah bercampur dengan masyarakat Bugis dari Sulawesi Selatan dan masyarakat Gorontalo. Di bagian timur pulau Sulawesi, juga terdapat pengaruh kuat Gorontalo dan Manado, terlihat dari dialek daerah Luwuk dan sebaran suku Gorontalo di kecamatan Bualemo yang cukup dominan.
Ada juga pengaruh dari Sumatera Barat seperti tampak dalam dekorasi upacara perkawinan. Kabupaten Donggala memiliki tradisi menenun kain warisan zaman Hindu. Pusat-pusat penenunan terdapat di Donggala Kodi, Watusampu, Palu, Tawaeli dan Banawa. Sistem tenun ikat ganda yang merupakan teknik spesial yang bermotif Bali, India dan Jepang masih dapat ditemukan.
Sementara masyarakat pegunungan memiliki budaya tersendiri yang banyak dipengaruhi suku Toraja, Sulawesi Selatan. Meski demikian, tradisi, adat, model pakaian dan arsitektur rumah berbeda dengan Toraja, seperti contohnya ialah mereka menggunakan kulit beringin sebagai pakaian penghangat badan. Rumah tradisional Sulawesi Tengah terbuat dari tiang dan dinding kayu yang beratap ilalang dan hanya memiliki satu ruang besar. Lobo atau duhunga merupakan ruang bersama atau aula yang digunakan untuk festival atau upacara, sedangkan Tambi merupakan rumah tempat tinggal. Selain rumah, ada pula lumbung padi yang disebut Gampiri.
Buya atau sarung seperti model Eropa hingga sepanjang pinggang dan keraba semacam blus yang dilengkapi dengan benang emas. Tali atau mahkota pada kepala diduga merupakan pengaruh kerajaan Eropa. Baju banjara yang disulam dengan benang emas merupakan baju laki-laki yang panjangnya hingga lutut. Daster atau sarung sutra yang membujur sepanjang dada hingga bahu, mahkota kepala yang berwarna-warni dan parang yang diselip di pinggang melengkapi pakaian adat. Senjata tradisional masyarakat Sulawesi Tengah adalah Parang (Guma), Tombak, Sumpit.
Kawasan Lindung
Kawasan Pelestarian Alam
Kawasan pelestarian alam meliputi taman nasional, taman hutan raya (tahura), dan taman wisata alam. Sulawesi Tengah memiliki beberapa kawasan taman nasional, yaitu:
Provinsi Sulawesi Tengah memiliki beberapa bandar udara (bandara) yang beroperasi untuk penerbangan domestik dan internasional, Adapun daftar bandara yang ada di sulteng adalah sebagai berikut.
^Indonesia Timur [Bahasa Pasar Pulau Sulawesi Bahasa Pasar Pulau Sulawesi] Periksa nilai |url= (bantuan). Diakses tanggal 24 Februari 2022.Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
Blessing, Maurice (Oktober 2007). "Zending in dienst van de koloniale overheid". Historisch Nieuwsblad (dalam bahasa Belanda) (edisi ke-10). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-03-11. Diakses tanggal 11 Maret 2018.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
New Zealand mayoral election 1995 Dunedin mayoral election ← 1992 14 October 1995 1998 → Turnout50,323 Candidate Sukhi Turner Richard Walls Party Green Independent Popular vote 24,143 21,733 Percentage 47.97 43.18 Mayor before election Richard Walls Elected Mayor Sukhi Turner The 1995 Dunedin mayoral election was part of the New Zealand local elections held that same year. In 1995, elections were held for the Mayor of Dunedin plus other local government posit...
Para otros usos de este término, véase Incipit. Íncipit al evangelio de Juan.Escuela franco-sajona carolingia,segunda mitad del siglo IX. Un íncipit (del latín incipit, ‘empieza’)[1] son las primeras palabras de un texto o documento, pudiendo contener el nombre del autor o detalles sobre su producción. Siguiendo una tradición hebrea que se retoma en el cristianismo, el íncipit da su título al documento. La palabra opuesta complementaria a incipit es éxcipit. En hebre...
Este artículo o sección necesita referencias que aparezcan en una publicación acreditada.Este aviso fue puesto el 16 de abril de 2018. Montañas Pelion Localización geográficaRegión TasmaniaCoordenadas 41°50′S 146°02′E / -41.83, 146.03Localización administrativaPaís AustraliaDivisión TasmaniaCaracterísticas generalesAltitud 1617 metrosEra geológica JurásicoMapa de localización Montañas Pelion Ubicación en Tasmania. [editar datos en Wikidata] Las ...
Artikel ini bukan mengenai Windows 10. Windows 1.0PembangunMicrosoftKeluarga OSMicrosoft WindowsModel sumberSumber tertutupDirilis kemanufaktur20 November 1985; 38 tahun lalu (1985-11-20)Rilis terbaru1.04 / April 1987; 36 tahun lalu (1987-04)[1]LisensiMS-EULADidahului olehMS-DOSDigantikan olehWindows 2.0 (1987)Status dukunganTidak didukung sejak 31 Desember 2001; 21 tahun lalu (2001-12-31). Tidak memiliki dukungan tambahan.[2] Microsoft Windows 1.0 atau yang leb...
Junior enlisted ranks of a country's navy Not to be confused with rating system of the Royal Navy, a former system of classifying ships of the Royal Navy. Equity or a Sailor's Prayer before Battle, from the Battle of Trafalgar. A 19th-century caricature portraying ratings on a Royal Navy ship. The man with a sword is a commissioned officer, as is the man on the ladder with the telescope. All others are ratings. The Royal Navy during the Second World War. Six naval rating recruits of the train...
يفتقر محتوى هذه المقالة إلى الاستشهاد بمصادر. فضلاً، ساهم في تطوير هذه المقالة من خلال إضافة مصادر موثوق بها. أي معلومات غير موثقة يمكن التشكيك بها وإزالتها. (نوفمبر 2019) الدوري الإسباني الدرجة الثانية 1946–47 تفاصيل الموسم دوري الدرجة الثانية الإسباني البلد إسبانيا ال�...
Indian politician S. RegupathyS. Regupathy in 2004Minister for Law, Courts, Prisons and Prevention of CorruptionGovernment of Tamil NaduIncumbentAssumed office 7 May 2021Chief MinisterM. K. StalinPreceded byC. V. ShanmugamMinisters of State for Environment and Forests Government of IndiaIn office2007–2009Minister for Housing and Urban Development. Government of Tamil NaduIn office1991–1996Member of the Tamil Nadu Legislative Assembly for TirumayamIncumbentAssumed office 2016Preced...
Belgian cyclist Johan MeensPersonal informationBorn (1999-07-07) 7 July 1999 (age 24)Hombourg, BelgiumTeam informationCurrent teamBingoal WBDisciplineRoadRoleRiderAmateur team2018–2020Pesant Club Liégeois[1] Professional teams2021Bingoal WB Development Team2022–Bingoal Pauwels Sauces WB Johan Meens (born 7 July 1999) is a Belgian cyclist, who currently rides for UCI ProTeam Bingoal WB.[2] Major results 2023 1st Mountains classification, Tour de Wallonie 9th Over...
Not to be confused with Makhdum Shah. Shah Makhdum RuposDargah of Shah MakhdumPersonalBornAbdul Quddus Jalaluddin1216BaghdadDied1313Rampur BoaliaResting placeDargah Para, Rajshahi, BangladeshReligionSunni IslamParentAzala Shah (father)DenominationSufi (Chishti Order)Other namesRuposSenior postingBased inRajshahiPostSufi scholar and mysticIslam in Bangladesh History Muslim conquest Islamic rule Bengal Sultanate Bengal Subah Anjuman-i-Ulama-i-Bangala Culture Architecture Bangladeshi B...
Municipality in Zurich, SwitzerlandHagenbuchMunicipality Coat of armsLocation of Hagenbuch HagenbuchShow map of SwitzerlandHagenbuchShow map of Canton of ZurichCoordinates: 47°31′N 8°53′E / 47.517°N 8.883°E / 47.517; 8.883CountrySwitzerlandCantonZurichDistrictWinterthurArea[1] • Total8.17 km2 (3.15 sq mi)Elevation583 m (1,913 ft)Population (31 December 2018)[2] • Total1,082 • Dens...
Busta Rhymes discographyBusta Rhymes performing in California, 2005Studio albums11Compilation albums3Music videos56Singles92Mixtapes7Promotional singles9 American rapper Busta Rhymes has released eleven studio albums, three compilation albums, eight mixtapes, one hundred and eight singles (including fiftyseven as a featured artist), fourteen promotional singles and fifty-six music videos. Busta Rhymes signed his first recording contract with Elektra Records at the age of just 17, as a member ...
Mexican rock band This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Zoé band – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (September 2020) (Learn how and when to remove this template message) ZoéBackground informationOriginCuernavaca, MexicoGenresAlternative rock, neo-psychedelia, psychedelic rock, spa...
Bulgarian Folk Songs, collected by the Miladinov Brothers Dimitar and Konstantin and published by Konstantin in Zagreb at the printing house of A. Jakic, 1861. A letter from Dimitar Miladinov to Victor Grigorovich from February 25th, 1846 about his search for Bulgarian folk songs and artifacts in Macedonia.[1] Letter from Konstantin Miladinov to Georgi Rakovski from 8 January 1861 to explain the use of the term Bulgarian in the title of the collection.[note 1] Announcement of ...
Als Fahrstuhlmannschaft, in der Schweiz Liftmannschaft, werden Sportvereine bezeichnet, die häufig verschiedenen Spielklassen angehören, das heißt, sie steigen nach einem Aufstieg in eine höhere Liga oft schon bald wieder ab und umgekehrt. Besonders beliebt ist diese Bezeichnung im Fußball. Inhaltsverzeichnis 1 Deutschland 2 England 3 Österreich 4 Siehe auch 5 Weblinks 6 Einzelnachweise Deutschland Abschlussplatzierungen des 1. FC Nürnberg zwischen 1963 und 2018 Abschlussplatzierungen ...
Extinct genus of reptiles HypselorhachisTemporal range: Middle Triassic Holotype Scientific classification Domain: Eukaryota Kingdom: Animalia Phylum: Chordata Class: Reptilia Clade: Pseudosuchia Clade: Paracrocodylomorpha Superfamily: †Poposauroidea Family: †Ctenosauriscidae Genus: †HypselorhachisButler et al., 2009 Species †H. mirabilis Butler et al., 2009 (type) Hypselorhachis is a genus of extinct reptile, possibly a ctenosauriscid archosaur related to Ctenosauriscus. It lived dur...
Pesta Olahraga Asia Tenggara ke-29Tuan rumahKuala Lumpur MalaysiaMotoRising Together(Bangkit bersama )Jumlah negara11Jumlah disiplin405 dalam 38 cabang olahragaUpacara pembukaan19 Agustus 2017Upacara penutupan30 Agustus 2017Tempat utamaStadion Nasional Bukit JahilSitus webOfficial website← Singapura 2015 Manila 2019 → Pesta Olahraga Asia Tenggara 2017 (Melayu: Sukan SEA 2017), secara resmi dikenal sebagai Pesta Olahraga Asia Tenggara ke-29 (Melayu: Sukan SEA ke-29) da...
Ethnic group indigenous to Peru Quechua peopleAn Andean man in traditional dress. Pisac, Peru.Total population8–9 millionRegions with significant populations Peru6,694,300[1] Bolivia2,056,000[2] Ecuador700.000[3] Argentina55.493[4] Colombia36 700[5] Chile14,000[6]LanguagesQuechua • SpanishReligionMajority: CatholicismMinority: Evangelicalism Traditional • Jehovah's WitnessesRelated ethnic groupsAymaras PersonR...