Sahil (dari bahasa Arab ساحل sahil untuk 'pesisir' atau 'perbatasan'), dalam bahasa Inggris ditulis 'Sahel', ialah zona perbatasan di Afrika antara Sahara ke utara dan daerah yang lebih subur di selatan, Sabana Sudan (jangan keliru dengan negara dengan nama yang sama, Sudan).
Istilah
Pertama kali istilah ini digunakan sebagai istilah fitogeografi, merujuk kepada pita tanah antara 75 - 450 isohyet (pita hujan). Berikut peneliti telah merujuknya pada jajaran isohyet luas dalam menentukan letak Sahel. Istilah ini juga merujuk kepada negara-negara di Afrika Barat.
Geografi
Sahel terutama sabana dan terbentang dari Samudra Atlantik ke Tanduk Afrika, mengubah padang rumput semi kering ke sabana yang berduri. Atas sejarah Afrika daerah ini telah menjadi tempat tinggal beberapa kerajaan lanjutan yang mendapatkan keuntungan dari perdagangan melintasi gurun. Secara berkelompok negara itu dikenal sebagai Kerajaan-kerajaan Sahel.
Sekitar 12.500 tahun yang lalu, Sahel merupakan bagian dari Gurun Sahara, dan ditutupi bukit berpasir yang telah membentuk bentang darat yang kini kita lihat. Sahel menerima 150–500 mm (6–20 in) curah hujan tiap tahun, terutama di musim muson. Curah hujan dicirikan dengan perubahan tahun ke tahun dan dasawarsa ke dasawarsa. Dua faktor terbesar yang menentukan produktivitas tanah di Sahel ialah air dan bahan gizi mikro, kebanyakan nitrogen dan fosfat.
Ada hubungan kuat antara curah hujan di Sahel dan aktivitas siklon tropis hebat di Atlantik.
Transmanusia
Secara adat, kebanyakan penduduk Sahel telah menjadi semi-nomaden, bertani dan memelihara ternak dalam sistem transmanusia, yang kemungkinan merupakan cara yang paling menopang pemanfaatan Sahel. Perbedaan antara utara yang kering dengan permukaan lebih tinggi dari bahan gizi tanah dan selatan yang basah dimanfaatkan agar penggembalaan bahan makanan berkualitas tinggi di utara selama musim hujan, dan perjalanan beberapa ratus km ke selatan, menggembalakan berlebihan, tetapi sedikit bahan makanan bergizi selama masa kering.
Kemarau
Ada kemarau utama di Sahel pada 1914, disebabkan hujan tahunan di bawah rata-rata, yang menyebabkan kelaparan skala besar. Terlihat pada 1960-an perkembangan curah hujan besar di sana, membuat daerah yang lebih kering di utara lebih dapat dicapai. Ada tekanan, didukung pemerintah, untuk orang yang pindah ke utara, dan karena masa kemarau panjang antara 1968-1974, secara cepat penggembalaan menjadi tak menyokong, and penggundulan tanah lapang skala besar menyusul. Seperti kemarau 1914, ini menimbulkan kelaparan skala besar, tetapi masa ini diperlembut penglihatan internasional dan tercurahnya bantuan. Petaka ini menimbulkan pendirian Dana Internasional untuk Pengembangan Pertanian.
World Wildlife Fund (2001). "Sahelian Acacia savanna". WildWorld Ecoregion Profile. National Geographic Society. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-03-08.