Renitasari Adrian menikah dengan Ryan Adrian,[4]Commercial, Convention & ExhibitionDirector dari Agung Sedayu Group. Bersama Ryan, Renita memiliki 5 orang anak. Nadya Natasha, Adiva Kayla Adrian, Azzura Jasmine Adrian, Raisha Zahra, and Adeyla Shaina Adrian.
Pendidikan
Renita [5]mengenyam pendidikan di Singapura dan memperoleh gelar dalam hubungan masyarakat di Stamford College.
Karier
Renita [6]memiliki 30 tahun pengalaman professional di dunia Public Relations dan Brand Management. Dia saat ini memegang posisi Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation di perusahaan tembakau terkemuka di Indonesia, PT Djarum. Ia bertanggung jawab untuk menjaga kelestarian dan kekayaan budaya dengan melakukan pemberdayaan dan mendukung para seniman dalam berbagai kegiatan budaya, khususnya seni pertunjukan.
Pada tahun 2013, ia memimpin sebuah tim dalam mengembangkan Galeri Indonesia Kaya, ruang edutainment budaya pertama di Indonesia yang memanfaatkan teknologi digital dan multimedia yang didedikasikan untuk seniman dan pekerja seni Indonesia. Galeri Indonesia Kaya [7]ini merupakan ruang publik pertama dan satu-satunya di Indonesia yang memadukan konsep edukasi dan multimedia digital untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia agar seluruh masyarakat dapat lebih mudah mendapatkan informasi mengenai kebudayaan Indonesia dengan cara menyenangkan dan tanpa dipungut biaya apapun.
Renita memiliki kecintaan yang tinggi terhadap budaya dan dikenal sebagai seorang pemerhati budaya di Indonesia.[8] Renita[9] sering bekerja sama dan mendukung banyak seniman Indonesia,[10] seperti Happy Salma, Maudy Koesnaedi, Garin Nugroho, Indonesia Kita (Agus Noor, Butet Kartaredjasa, Djaduk Ferianto) dan banyak seniman lainnya untuk menampilkan pertunjukan seni yang seru dan inspiratif bagi penikmat seni Indonesia dan mampu mengikuti perkembangan zaman tanpa menghilangkan ciri khasnya.
Bersama Bakti Budaya Djarum Foundation, ia bekerja sama dengan desainer Denny Wirawan untuk meluncurkan line Balijava BatikKudus. Ia juga bekerja sama dengan desainer Edward Hutabarat untuk mengangkat kain lurik dengan menyelenggarakan pagelaran busana dan instalasi Tangan-Tangan Lurik Indonesia pada 23 Agustus 2017 di Hotel Indonesia Kempinski. Memperingati Hari Kebaya Nasional yang pertama kali diadakan pada 2024, ia juga menggandeng desainer Didiet Maulana menghadirkan instalasi Kebaya Kala Kini oleh Svarna by IKAT Indonesia yang menampilkan berbagai bentuk kebaya karya Didiet Maulana yang dipadupadankan dengan perhiasan, selendang dan batik khas Nusantara, salah satunya batik Kudus yang merupakan binaan dari Bakti Budaya Djarum Foundation.
Awal 2019, Renita menginisiasi Ruang Kreatif Intensif Musikal Budaya (IMB), program musikal intensif gratis bagi seniman panggung dengan kurikulum yang menggabungkan disiplin teknik berstandar internasional dan muatan Nusantara untuk menyesuaikan kebutuhan industri seni pertunjukan di Indonesia, diolah dan disampaikan oleh para pengajar yang telah memiliki pengalaman baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Penghargaan
2018 10 Most Powerful Businesswomen in Indonesia from Indonesia Tatler