Pada 12 Juni 2016, penembakan massal terjadi di Pulse, sebuah klub malam gay di Orlando, Florida, Amerika Serikat. Setidaknya 50 orang tewas termasuk pelaku, dan 53 lainnya luka-luka.[5][6]
Serangan itu merupakan penembakan massal mematikan dalam sejarah modern Amerika Serikat,[3][6][7][8][9] juga insiden kekerasan terhadap kaum LGBT paling mematikan dalam sejarah Amerika Serikat,[10] serta serangan teroris paling mematikan di AS sejak serangan 11 September 2001.[11] Pelaku sendiri merupakan anggota Negara Islam Irak dan Syam. Negara Islam Irak dan Syam akhirnya mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.[12] Pelaku diidentifikasi sebagai Omar Mateen, warga negara AS berusia 29 tahun.
Pada pukul 5 pagi, polisi dan FBI tiba di tempat penembakan sekitar pukul 7 untuk memulai investigasi terhadap peristiwa ini.