Partai Bajak Laut (bahasa Islandia: Píratar) adalah partai politik di Islandia yang menganut pandangan "politik bajak laut" dan demokrasi langsung.[2]
Partai Bajak Laut Islandia didirikan pada tanggal 24 November 2012 oleh Birgitta Jónsdóttir dan beberapa aktivis internet, termasuk Smári McCarthy.[2][3][4][5] Partai ini berhasil mendapat huruf Þ dalam surat suara (menyerupai logo partai) untuk maju dalam pemilihan umum parlemen Islandia 2013. Pada Juli 2016, partai ini meminta huruf P untuk pemilihan ke depan.
Dalam pemilu ini, partai ini berhasil mendapat 5,1% suara, sehingga partai ini telah melewati ambang batas parlemen sebesar 5%.[2] Tiga anggota yang terpilih (Birgitta Jónsdóttir, Helgi Hrafn Gunnarsson dan Jón Þór Ólafsson) adalah pendukung "politik bajak laut" pertama yang berhasil masuk ke parlemen di dunia.[6][7]
Dari April 2015 hingga April 2016, partai ini sering kali menduduki peringkat atas dalam survei pemilihan umum parlemen Islandia 2016, dengan dukungan yang hampir sama dengan gabungan persentase Partai Kemerdekaan dan Partai Progresif yang merupakan dua partai dalam koalisi pemerintahan.[8][9][10] Pada April 2016, terjadi demonstrasi besar di Islandia akibat keterlibatan Perdana Menteri dalam skandal Panama Papers.[11] Akibatnya, hasil survei pada April 2016 menunjukkan bahwa Partai Bajak Laut didukung 43% responden dan Partai Kemerdekaan oleh 21,6% responden.[12] Namun, dalam pemilu yang diadakan pada tanggal 26 Oktober 2016, mereka hanya memenangkan 14,5% suara dan 10 kursi.[13]
Partai ini belum mengambil sikap terkait dengan keanggotaan Uni Eropa, namun mereka telah menyimpulkan bahwa:[14]
|trans_title=
Það er ekki hlutverk stjórnmálaflokka að taka afstöðu með eða á móti aðild en aftur á móti eiga þeir að vera undirbúnir undir hvora niðurstöðuna sem er.