Parisada Hindu Dharma Indonesia (disingkat PHDI) (Aksara Bali: ᬧᬭᬶᬲᬤᬳᬶᬦ᭄ᬤᬸᬟᬃᬫᬇᬦ᭄ᬤᭀᬦᬾᬲᬶᬬ᭟, Aksara Jawa: ꦥꦫꦶꦱꦣꦲꦶꦤ꧀ꦝꦸꦣꦂꦩꦆꦤ꧀ꦝꦺꦴꦤꦺꦱꦶꦪ꧉) adalah majelis organisasi umat Hindu Indonesia yang mengurusi kepentingan keagamaan maupun sosial.
PHDI yang awalnya bernama Parisada Hindu Dharma Bali ini didirikan pada tahun 1959 di Kota Denpasar untuk memperjuangkan agar agama Hindu menjadi agama yang diakui di Indonesia. Di awal terbentuknya, Parisada Hindu Dharma Bali memiliki anggota sebanyak 33 orang, terdiri atas 11 orang sulinggih diketuai oleh Ida Pedanda Gde Wayan Sidemen dan 22 orang walaka diketuai oleh I Gusti Bagus Oka.[1]
Pada tahun 1964, nama organisasi ini diubah menjadi Parisada Hindu Dharma Indonesia, yang mencerminkan upaya-upaya selanjutnya untuk mendefinisikan Hindu tidak hanya sebagai kepentingan Bali tetapi juga nasional.[2] Pengurus Pusat PHDI berkedudukan di Jakarta.
Fungsi
- Pengayoman dan Pembinaan Umat: PHDI menyediakan bimbingan dan pendidikan keagamaan bagi umat Hindu di berbagai daerah.
- Pelestarian Budaya: PHDI berperan dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya Hindu, termasuk upacara keagamaan dan festival.
- Pendidikan dan Sosialisasi: Menyelenggarakan pendidikan formal dan non-formal serta kegiatan sosial kemasyarakatan.
- Kepemimpinan: PHDI juga berfungsi sebagai wadah koordinasi antar berbagai organisasi Hindu di Indonesia.
Daftar Cabang PHDI di Indonesia
Kolaka Timur
Lokasabha II PHDI Kabupaten Kolaka Timur[3] yang digelar pada tanggal 30 Mei 2019 di Desa Putemata, Kecamatan Ladongi, telah menjadi forum musyawarah yang strategis bagi umat Hindu di wilayah tersebut. Acara ini dihadiri oleh Ketua PHDI Provinsi Sulawesi Tenggara, Dr. Eng. I Nyoman Sudiana, M.Si, yang memberikan sambutan dan arahan. Melalui Lokasabha, umat Hindu dapat saling bertukar pikiran, membahas isu-isu terkini yang dihadapi, serta merumuskan program kerja untuk masa mendatang. Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata dari semangat kebersamaan dan gotong royong dalam membangun umat Hindu yang maju dan berdaya saing.
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Agama, menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendukung pengembangan pendidikan agama Hindu. Hal ini tercermin dari kunjungan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu, Prof. Dr. Drs I Nengah Duija M.SI[4], ke Kabupaten Kolaka Timur pada 25 Februari 2023. Kunjungan ini ditandai dengan peresmian Gedung Pasraman dan pemberian arahan mengenai pentingnya pengembangan pendidikan agama Hindu berbasis pada nilai-nilai moderasi. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga keagamaan seperti PHDI menjadi kunci dalam upaya membangun generasi muda Hindu yang berkarakter dan berkontribusi positif bagi bangsa.
Kadek Rai Sudiani[5] resmi menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Prajaniti Sulawesi Tenggara periode 2022-2027 setelah terpilih dalam Lokasabha II yang digelar di Pura Puseh, Desa Adat Eka Buana, Desa Putemata, Kecamatan Ladongi, Kabupaten Kolaka Timur pada 3 Desember 2022. Pergantian kepemimpinan ini diharapkan dapat membawa angin segar bagi organisasi dan memperkuat sinergi antara Prajaniti dengan pemerintah daerah dalam mewujudkan masyarakat yang religius dan harmonis. Ke depan, diharapkan Prajaniti di bawah kepemimpinan Kadek Rai Sudiani dapat melanjutkan program-program yang telah berjalan baik dan merumuskan program-program baru yang inovatif untuk menjawab tantangan zaman.
Kolaka
Loka Sabha VI Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Loka Sabha II Prajaniti, dan Loka Sabha IV DPK Peradah Kabupaten Kolaka[6] yang diselenggarakan pada 8 Januari 2023 di Gunung Sari, Kecamatan Watubangga, Kolaka, merupakan forum musyawarah tahunan yang bertujuan untuk mengevaluasi kinerja organisasi, merumuskan program kerja ke depan, dan memilih pengurus baru. Acara ini dihadiri oleh peserta dan dibuka secara resmi oleh Bupati Kolaka, H. Ahmad Safei, SH.,MH. Dalam sambutannya, Bupati Kolaka menekankan pentingnya moderasi beragama dan toleransi antar umat beragama untuk menjaga kerukunan di Kabupaten Kolaka. Sebagai bentuk dukungan terhadap umat Hindu, pemerintah daerah menyerahkan bantuan gong dan kompor kremasi. Hasil dari Loka Sabha ini diharapkan dapat memperkuat peran PHDI dan Prajaniti dalam membangun masyarakat yang harmonis dan religius di Kabupaten Kolaka.
Konawe
Loka Sabha IV Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Konawe[7] yang diselenggarakan pada 27, Desember 2020 di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Konawe, merupakan tonggak penting dalam perjalanan umat Hindu di wilayah tersebut. Kegiatan ini melanjutkan tradisi musyawarah yang telah berlangsung sejak berdirinya PHDI di Kabupaten Konawe, sekaligus menjadi momentum untuk mengevaluasi capaian dan merumuskan program kerja baru. Terpilihnya Ketut Suciko, S.Pd.,M.Pd sebagai Ketua PHDI Konawe periode 2020-2025 menandai babak baru dalam kepemimpinan umat Hindu di Konawe, yang diharapkan mampu membawa organisasi ini semakin maju dan berkembang.
Pergantian kepemimpinan PHDI Kabupaten Konawe terjadi pada Loka Sabha IV yang digelar di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Konawe. Ketut Suciko, S.Pd.,M.Pd terpilih sebagai Ketua PHDI Konawe periode 2020-2025, menggantikan Nengah Sumendra, S.Ag.,M.Fil.H. Kepada pengurus lama, PHDI Konawe mengucapkan terima kasih atas dedikasinya, sedangkan kepada pengurus baru diberikan ucapan selamat dan harapan agar dapat membawa organisasi menuju arah yang lebih baik
Konawe Utara
"Penguatan Moderasi Beragama di Kabupaten Konawe Utara: Peran PHDI dalam Membangun Harmonisasi Umat[8]"
Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam membangun kerukunan umat beragama. Hal ini terlihat dari berbagai upaya yang dilakukan oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Konawe Utara, dengan dukungan penuh dari PHDI Provinsi Sulawesi Tenggara. Salah satu langkah penting yang diambil adalah pelaksanaan sosialisasi penguatan moderasi beragama yang dilakukan oleh Penyuluh Agama Hindu Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2022.
Sosialisasi yang dihadiri oleh pengurus PHDI di berbagai tingkatan, termasuk pengurus Prajaniti, Peradah, dan tokoh-tokoh agama Hindu lainnya, bertujuan untuk memperkuat pemahaman tentang nilai-nilai moderasi beragama dalam ajaran Hindu. Konsep-konsep seperti ahimsa (tidak melakukan kekerasan), tat tvam asi (aku adalah engkau), dan vasudhaiva kutumbakam (semua makhluk adalah satu keluarga) ditekankan sebagai landasan utama dalam berinteraksi dengan sesama umat beragama dan masyarakat secara umum.
Selain itu, sosialisasi ini juga membahas tentang program kerja PHDI Provinsi Sulawesi Tenggara periode 2021-2026, yang salah satunya adalah pembentukan Badan IWUH (Iuran Wajib Umat Hindu). Melalui badan ini, umat Hindu di Sulawesi Tenggara memberikan kontribusi finansial untuk mendukung berbagai kegiatan pembinaan umat, seperti pendirian Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Bhatara Guru di Kendari. Tujuannya adalah untuk mencetak sumber daya manusia Hindu yang berkualitas dan mampu melayani umat di seluruh wilayah Sulawesi Tenggara.
Kegiatan sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan PHDI untuk menjaga harmoni dan toleransi antar umat beragama di Kabupaten Konawe Utara. Dengan menguatkan pemahaman tentang nilai-nilai moderasi beragama, diharapkan umat Hindu dapat menjadi contoh teladan dalam membangun masyarakat yang damai dan sejahtera.
"Pengembangan Dharma Duta di Sulawesi Tenggara: Menjembatani Generasi Muda dengan Nilai-Nilai Hindu di Era Digital[9]"
Lembaga Dharma Duta PHDI Sulawesi Tenggara telah memainkan peran penting dalam pembinaan generasi muda Hindu di wilayah tersebut. Salah satu upaya konkrit yang dilakukan adalah penyelenggaraan Workshop Calon Dharma Duta pada tahun 2023. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali generasi muda Hindu dengan keterampilan dalam menyampaikan nilai-nilai agama Hindu melalui media digital, khususnya dalam bentuk video Dharma wacana.
Dalam konteks perkembangan teknologi informasi yang pesat, kegiatan ini sangat relevan. Lembaga Dharma Duta menyadari pentingnya memanfaatkan media sosial dan platform digital lainnya untuk menjangkau generasi muda yang semakin akrab dengan teknologi. Dengan demikian, nilai-nilai agama Hindu dapat disampaikan secara lebih efektif dan menarik bagi generasi muda.
Workshop ini juga sejalan dengan program kerja PHDI Provinsi Sulawesi Tenggara yang bertujuan untuk memperkuat pembinaan umat Hindu di semua lapisan masyarakat. Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan dapat lahir generasi muda Hindu yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga memiliki pemahaman yang mendalam tentang agama Hindu dan mampu menjadi teladan bagi masyarakat.
Pendirian Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Bhatara Guru di Kendari, yang juga merupakan salah satu program kerja PHDI Sulawesi Tenggara, semakin memperkuat upaya untuk mencetak sumber daya manusia Hindu yang berkualitas. Lulusan STAH diharapkan dapat menjadi para pemimpin agama yang mampu memberikan pelayanan kepada umat dan berkontribusi dalam pembangunan masyarakat.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia agama Hindu merupakan salah satu upaya untuk memperkuat eksistensi agama Hindu di Indonesia. Diksa Pariksa yang diselenggarakan di Kendari[10] menjadi bukti nyata dari upaya tersebut. Dengan bertambahnya jumlah Sulinggih yang berkualitas, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan umat Hindu akan pembimbing spiritual dan meningkatkan kualitas kehidupan beragama.
Referensi
- ^ Nala, Dr. I . Gusti Ngurah; Wiratmadja. Murddha Agama Hindu. PT. Upada Sastra. hlm. 34.
- ^ Ramstedt, M. (2004). "Hinduism in Modern Indonesia". RoutledgeCurzon. Diakses tanggal 14 Desember 2013.
- ^ author, Admin (2019-05-30). "Lokasabha II PHDI Kab. Kolaka Timur". PHDI Kab. Kolaka Timur. Diakses tanggal 2024-08-30.
- ^ Ramadhan. SH, Rio Tufail (2023-02-25). "Sapa Umat Hindu dan Resmikan Gedung Pasraman di Koltim, Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI : Tanamkan Nilai Moderasi di Pasraman". Kementerian Agama RI Kanwil Provinsi Sulawesi Tenggara. Diakses tanggal 2024-08-30.
- ^ Abadi, Wiwid (2022-12-05). "Lokasabha II, Kadek Rai Sudiani Terpilih Jadi Ketua DPD Prajaniti Sultra". PT Sultranesia Media Mandiri. Diakses tanggal 2024-08-30.
- ^ author, mariani (2023-01-09). "LOKA SABHA VI PARISADHA HINDU DHARMA INDONESIA LOKA SABHA II PRAJANITI & LOKA SABHA IV DPK PERADAH KABUPATEN KOLAKA SULAWESI TENGGARA". Pusat Informasi Publik Pemerintah Kabupaten Kolaka. Diakses tanggal 2024-08-30.
- ^ author, Admin (2020-12-27). "Lokasabha IV PHDI Kab. Konawe". PHDI Provinsi Sulawesi Tenggara. Diakses tanggal 2024-08-30.
- ^ author, Hariono (2022-10-18). "PHDI dan Bimas Hindu Sultra laksanakan Penguatan moderasi Beragama". Ditjen Bimas Hindu | Kementerian Agama RI. Diakses tanggal 2024-08-30.
- ^ Dipayana, I Gede (2023-03-28). "Lembaga Dharma Duta PHDI Sultra selenggarakan Worrkshop Calon Dharma Duta". Ditjen Bimas Hindu | Kementerian Agama RI. Diakses tanggal 2024-08-30.
- ^ Rio Tufail, Ramadhan. SH (2022-05-28). "Hadiri Diksa Pariksa, Pembimas Hindu tekankan Pembinaan Umat Yang Moderat". Kementerian Agama RI Kanwil Provinsi Sulawesi Tenggara. Diakses tanggal 2024-08-30.