4°47′55″N 97°48′50″E / 4.7985645°N 97.813825°E / 4.7985645; 97.813825
Pada tanggal 25 April 2018 (2018-04-25), sebuah sumur minyak yang digarap masyarakat di Gampong Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh meledak dan menimbulkan kebakaran.[2][3] Sedikitnya 28 orang meninggal dunia akibat peristiwa ini.[1]
Secara geologi, wilayah Aceh memiliki sumber daya alam minyak bumi dan gas alam yang tersimpan di perut bumi.[4] Wilayah Kabupaten Aceh Timur memanfaatkan sektor ini untuk menunjang perekonomian wilayahnya dengan mengeskplorasi kembali sumur minyak dan gas tua peninggalan jajahan Belanda.[5][6] Pada tahun 2015, PT Medco Energi melalui PT Medco E&P Malaka menggarap ladang minyak di beberapa lokasi di kabupaten ini,[7] bersamaan dengan PT Pertamina Region Sumatra Field Rantau yang sebelumnya sudah beroperasi.[8] Walaupun sudah dikelola oleh perusahaan, masih banyak sumur-sumur minyak yang ditambang secara ilegal oleh masyarakat setempat.[8][9] Penambangan yang tidak sesuai prosedur menyebabkan sumur-sumur minyak ilegal kerap kali meledak dan terbakar.[10][11][12]
Ledakan terjadi sekitar pukul 01:30 dini hari WIB.[13] Dari laporan awal, saat itu masyarakat setempat masih bekerja mengambil minyak dari dasar sumur minyak yang digarap secara ilegal. Diduga salah satu pekerja yang berada di sekitar sumur sedang merokok. Buangan puntung rokok yang belum padam menimbulkan percikan api yang menjalar hingga ke sumur dan menyebabkan ledakan.[14] Api membumbung tinggi hingga 100 meter dari permukaan tanah dan masih menyala saat pagi datang.[15]
Laporan awal dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh mencatat sedikitnya 18 orang meninggal dunia akibat peristiwa ini. Selain itu, 41 korban lainnya mengalami luka bakar dari tingkat ringan hingga berat. Peristiwa ini juga menyebabkan 5 rumah mengalami kerusakan.[16]