Kesehatan masyarakat, disingkat kesmas (bahasa Inggris: public health, bahasa Belanda: volksgezondheid) didefinisikan sebagai "ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kualitas hidup dengan melakukan upaya-upaya terorganisasi dan memberi pilihan informasi kepada masyarakat, organisasi (publik dan swasta), komunitas, dan individu".[1] Disiplin ilmu ini mempelajari analisis determinan kesehatan pada suatu populasi dan ancaman-ancaman yang dihadapinya merupakan hal mendasar dalam kesehatan masyarakat.[2]Kesehatan yang dimaksud di sini mencakup kesejahteraan fisik, psikologis, dan sosial. Sementara itu, masyarakat yang dimaksud dapat berupa segelintir orang ataupun keseluruhan penduduk desa atau kota; dalam kondisi pandemi, masyarakatnya dapat mencakup beberapa benua.[3]
Ada perbedaan yang signifikan dalam mendapatkan akses layanan kesehatan dan inisiatif untuk melakukan upaya-upaya kesehatan masyarakat antara negara maju dan negara berkembang, serta di antara sesama negara berkembang. Di negara-negara berkembang, infrastruktur kesehatan masyarakatnya masih terbentuk — mungkin tidak tersedia cukup tenaga kesehatan yang terlatih, sumber daya keuangan, atau dalam beberapa kasus, pengetahuan untuk memberikan pelayanan medis dan pencegahan penyakit tingkat dasar.[5][6] Masalah kesehatan masyarakat yang utama di negara-negara berkembang adalah kesehatan ibu dan anak yang buruk, yang makin diperburuk oleh malnutrisi dan kemiskinan.
Sejak awal peradaban manusia, masyarakat telah mempromosikan kesehatan dan memerangi penyakit di tingkat populasi.[7][8] Dalam masyarakat pra-industri yang kompleks, intervensi-intervensi yang dirancang untuk mengurangi risiko yang mengancam kesehatan sering kali diinisiasi oleh berbagai pemangku kepentingan, seperti penguasa, jenderal militer, atau pemuka agama. Britania Raya merupakan negara yang memulai pengembangan kesehatan masyarakat sejak abad ke-19, karena Britania Raya merupakan negara urban modern pertama di dunia.[9] Inisiatif kesehatan masyarakat awalnya berfokus pada sanitasi (misalnya sistem pembuangan limbah di Liverpool dan London), pengendalian penyakit menular (misalnya vaksinasi dan karantina), serta pengembangan berbagai ilmu pengetahuan, misalnya statistika, mikrobiologi, epidemiologi, dan ilmu-ilmu teknik.[9]
^"What is Public Health". Centers for Disease Control Foundation. Atlanta, GA: Centers for Disease Control. Diakses tanggal 27 January 2017.
^What is the WHO definition of health? from the Preamble to the Constitution of WHO as adopted by the International Health Conference, New York, 19 June - 22 July 1946; signed on 22 July 1946 by the representatives of 61 States (Official Records of WHO, no. 2, p. 100) and entered into force on 7 April 1948. The definition has not been amended since 1948.
^Lincoln C Chen; David Evans; Tim Evans; Ritu Sadana; Barbara Stilwell; Phylida Travis; Wim Van Lerberghe; Pascal Zurn (2006). World Health Report 2006: working together for health. Geneva: WHO. OCLC71199185.
Heggenhougen, Kris; Stella R Quah, ed. (2008). International Encyclopedia of Public Health. Amsterdam Boston: Elsevier/Academic Press. ISBN978-0-12-227225-7.Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penyunting (link)
Schneider, Dona; David E Lilienfeld (2008). Public Health: the Development of a Discipline. New Brunswick, NJ: Rutgers University Press. ISBN978-0-8135-4231-7.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
Stokols, D., Hall, K.L., Vogel, A.L. (2013). "Transdisciplinary public health: Core characteristics, definitions, and strategies for success.". Dalam Haire-Joshu, D., McBride, T.D. Transdisciplinary public health: Research, methods, and practice(PDF). San Francisco: Jossey-Bass. hlm. 3–30.Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penulis (link) Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penyunting (link)