Chastain telah mengembangkan minat terhadap akting sejak kecil. Ia menampilkan debut panggungnya pada tahun 1998 sebagai Juliet dari Romeo and Juliet. Setelah belajar akting di Sekolah Juilliard, ia menandatangani persetujuan bakat bersama produser televisi John Wells. Ia menjadi bintang tamu pendukung dalam beberapa seri televisi, dan mengambil peran dalam sejumlah produksi panggung. Setelah tampil dalam film perdananya, Jolene (2008), pada usia 31 tahun, Chastain naik daun pada tahun 2011 dengan enam perilisan film, termasuk drama Take Shelter dan The Tree of Life. Ia menerima nominasi Penghargaan Academy atas memerankan seorang sosialita beraspirasi dalam drama sejarah The Help (2011) dan seorang analis CIA dalam cerita seru Zero Dark Thirty (2012).
Di Broadway, Chastain telah membintangi revival drama The Heiress (2012) dan A Doll's House (2023). Penampilannya dalam A Doll's House memberikannya nominasi Penghargaan Tony untuk Aktris Terbaik dalam Drama. Ia merupakan pendiri perusahaan produksi Freckle Films, yang dibuat untuk menganjurkan keberagaman dalam film, dan ia juga merupakan seorang investor klub sepak bola Angel City FC. Chastain telah bersuara mengenai isu kesehatan mental, serta kesetaraan gender dan ras. Ia menikah dengan eksekutif mode Gian Luca Passi de Preposulo, dan memiliki dua anak bersamanya.
Awal kehidupan dan pendidikan
Jessica Michelle Chastain lahir pada 24 Maret 1977 di Sacramento, California,[1][2] dari pasangan Jerri Hastey (née Chastain) dan pemusik rok Michael Monasterio. Kedua orang tuanya masih remaja ketika ia lahir. Chastain enggan membicarakan latar belakang keluarganya di muka umum; ia terasing dari Monasterio, yang meninggal dunia pada tahun 2013, dan telah menyatakan bahwa akta kelahirannya tidak mencantumkan nama seorang ayah.[3][4] Ia memiliki dua saudari dan dua saudara. Saudari kecilnya, Juliet, meninggal akibat bunuh diri pada tahun 2003 setelah lama berjuang dengan kecanduan narkoba.[5] Chastain dibesarkan di Sacramento oleh ibunya dan ayah tiri, Michael Hastey, seorang pemadam kebakaran.[4][6] Keluarganya mengalami kesulitan keuangan selama masa kecilnya.[7] Ia telah mengatakan bahwa ayah tirinyalah orang pertama yang membuatnya merasa aman.[3] Ia berhubungan dekat dengan neneknya dari pihak ibu, Marilyn, yang ia sebut sebagai seseorang yang "selalu mempercayai[nya]".[3][8]
Chastain mengembangkan minat berakting pada usia tujuh tahun, ketika sang nenek mengajaknya menonton pementasan Joseph and the Amazing Technicolor Dreamcoat.[6] Ia kerap membawakan pertunjukan amatir bersama anak-anak lainnya, dan menganggap dirinya selaku pengarah seni mereka.[4] Sebagai pelajar di Sekolah Menengah Atas Fundamental El Camino, Chastain kesulitan secara akademik.[9][10] Ia dahulu memencil dan menganggap dirinya seorang yang asing di sekolah, sebelum akhirnya menemukan jalan keluar melalui seni pertunjukan.[11] Ia telah menggambarkan bagaimana ia membolos sekolah untuk membaca karya William Shakespeare;[12] ia mulai menyukai drama Shakespeare setelah menghadiri Festival Shakespeare Oregon bersama kawan sekelas.[13] Karena terlalu banyak absen selama tahun terakhir di SMA, Chastain tidak terkualifikasi untuk kelulusan, tetapi ia kemudian memperoleh diploma dewasa.[10] Berikutnya ia menghadiri Kolese Kota Sacramento mulai tahun 1995 hingga 1997, dan bergabung bersama tim debat di sana.[14] Tentang masa kecilnya, Chastain bercerita:
Saya [tumbuh] bersama seorang ibu tunggal yang bekerja amat keras demi mencari nafkah. Kami tidak mempunyai uang. Berlalu malam-malam ketika kami harus tidur tanpa makan. Tumbuh kembang saya sungguh sulit. Keadaan tidak mudah bagi saya saat tumbuh.[15]
Pada tahun 1998, Chastain menyelesaikan pendidikannya di Akademi Seni Drama Amerika Serikat dan membawakan debut panggung profesionalnya sebagai Juliet dalam sebuah produksi Romeo and Juliet yang dipanggungkan oleh TheatreWorks, salah satu perusahaan di Wilayah Teluk San Francisco.[16][17] Pertunjukan tersebut mendorongnya menjalankan audisi memasuki Sekolah Juilliard di Kota New York, dan ia lekas diterima serta diberikan beasiswa yang dibiayai oleh aktor Robin Williams.[4][10] Pada tahun pertama di sekolah tersebut, Chastain menderita kegelisahan dan khawatir programnya akan diberhentikan, dan akhirnya menghabiskan sebagian besar waktunya membaca dan menonton film.[4][18] Ia kemudian berkomentar bahwa keikutsertaannya dalam sebuah pementasan The Seagull yang sukses pada tahun keduanya membantunya membangun kepercayaan diri.[18] Ia lulus dari Juilliard dengan gelar Bachelor of Fine Arts pada tahun 2003.[19]
Karier
2004–2010: Karya awal
Beberapa waktu sebelum lulus dari Juilliard, Chastain menghadiri sebuah acara bagi para murid tahun terakhir di Los Angeles, dan menandatangani persetujuan bakat bersama produser televisi John Wells di sana. Ia berpindah ke Los Angeles dan mulai melakukan audisi untuk berbagai peran.[20] Dalam debutnya di televisi, episode pilot buat ulang 2004 jaringan The WB dari opera sabun gotik 1960‑an Dark Shadows, ia dipilih memerankan Carolyn Stoddard. Episode tersebut disutradarai oleh P. J. Hogan, tetapi serinya tidak kunjung diangkat untuk disiarkan.[21][22] Kemudian pada tahun yang sama, ia muncul sebagai penampil tamu dalam seri drama medis ER memerankan seorang wanita yang ia sebut "psikotik", yang membuatnya mendapat lebih banyak bagian tak lazim seperti sebagai korban kecelakaan atau tokoh dengan gangguan mental.[20] Ia lanjut membawakan peran-peran serupa dalam beberapa acara televisi lainnya dari tahun 2004 sampai dengan 2007, antara lain Veronica Mars (2004),[23]Close to Home (2005),[24]Blackbeard,[25] dan Law & Order: Trial by Jury (2005–2006).[26]
Pada tahun 2004, Chastain mengambil peran Anya, seorang gadis muda yang sopan, dalam pementasan Williamstown Theatre Festival untuk drama Anton Chekhov, The Cherry Orchard di Massachusetts, tampil bersama Michelle Williams.[27] Pada tahun yang sama, ia bekerja sama dengan Playwrights Horizons dalam sebuah pementasan Rodney's Wife karya Richard Nelson sebagai putri dari seorang aktor paruh baya yang kesulitan. Penampilannya tidak begitu disenangi kritikus Ben Brantley dari The New York Times, yang merasa Chastain "entah bagaimana terus kehilangan warna selagi malam berlalu".[28] Sementara mengerjakan drama tersebut, ia direkomendasikan oleh aktris Marthe Keller kepada Al Pacino, yang tengah mencari seorang aktris untuk membintangi pementasan tragedi Salome karya Oscar Wilde.[29] Drama tersebut menceritakan kisah tragis penjelajahan seksual Salome. Di dalamnya, Salome adalah seorang gadis berusia 14 tahun, tetapi Chastain, berumur 29 tahun kala itu, dipilih memerankan sang tokoh.[30]Salome dipanggungkan pada tahun 2006 di Teater Wadsworth di Los Angeles,[31] dan Chastain kemudian berkomentar bahwa pementasan ini membantunya menarik perhatian beberapa pengarah pemilihan peran.[32] Menulis untuk Variety, kritikus Steven Oxman mengkritik pemeranan Chastain dalam drama tersebut: "[Ia] terlalu gelisah dengan Salome, tidak cukup pasti apakah ia seorang penggoda yang lihai atau bocah cengeng lagi kaya, ia tidak memperjelas kedua pilihan."[33]
Chastain tampil perdana dalam film pada tahun 2008 sebagai karakter utama drama Jolene yang disutradarai Dan Ireland, didasarkan dari sebuah cerita pendek karya E. L. Doctorow. Filmnya mengisahkan darsawarsa kehidupan seorang remaja yang mengalami pelecehan seksual. Penampilan Chastain dipuji oleh The New York Observer, yang menganggapnya sebagai aspek paling menarik dalam filmnya.[34] Ia memenangkan penghargaan Aktris Terbaik di Festival Film Internasional Seattle 2008.[35] Pada tahun 2009, ia mengambil peran kecil dalam Stolen, sebuah film cerita seru misteri dengan perilisan teatrikal terbatas.[36] Juga pada tahun 2009, ia memerankan Desdemona dalam pementasan The Public Theater untuk tragedi Shakespeare, Othello, tampil bersama John Ortiz sebagai Othello dan Philip Seymour Hoffman sebagai Iago.[37] Menulis dalam The New Yorker, Hilton Als menyanjung Chastain atas menemukan "kedalaman maternal yang indah" dalam perannya.[38]
Pada tahun 2010, Chastain membintangi cerita seru dramatis John Madden, The Debt, memerankan seorang agen Mossad muda yang ditugaskan di Berlin Timur pada tahun 1960‑an untuk menangkap seorang mantan dokter Nazi yang melakukan eksperimen medis di kamp konsentrasi. Ia berbagi perannya bersama Helen Mirren, dengan kedua aktris memainkan sang karakter dari fase berbeda dalam hidupnya. Mereka bekerja sama sebelum syuting untuk menyesuaikan suara dan tingkah laku tokoh mereka, agar karakter mereka konsisten. Chastain mengambil kelas bahasa Jerman dan Krav Maga, serta mempelajari buku-buku tentang sang dokter Nazi Josef Mengele dan sejarah Mossad.[39] William Thomas dari Empire menyebut filmnya sebagai "cerita seru yang pandai, tegang, dan diperankan dengan baik", serta bahwa Chastain "berdebar dengan kekuatan dan kerentanan" dalam perannya.[40] Ia juga tampil dalam salah satu episode seri televisi Britania Agatha Christie's Poirot, didasarkan dari novel 1934 Murder on the Orient Express karya Agatha Christie.[41]
2011–2013: Naik daun
Setelah berjuang mencapai terobosan dalam film, Chastain tampil dalam enam perilisan pada tahun 2011 dan menerima pengakuan luas.[20][42] Peran pertamanya dari tahun tersebut ialah sebagai istri karakter Michael Shannon dalam Take Shelter yang disutradarai Jeff Nichols, sebuah drama mengenai seorang ayah yang berupaya melindungi keluarganya dari badai yang ia yakini akan terjadi. Filmnya tayang di Festival Film Sundance 2011, dan kritikus Tim Robey dari The Daily Telegraph mencatat bagaimana peran pendukung Chastain amat membantu narasi filmnya.[43] Dalam Coriolanus, alih wahana tragedi Shakespeare oleh pemeran sekaligus sutradara Ralph Fiennes, Chastain memerankan Virgilia.[44] Peran berikutnya Chastain bawakan bersama Brad Pitt, sebagai ibu yang penuh kasih bagi anak-anaknya dalam drama eksperimental Terrence Malick, The Tree of Life,[45] yang ia rekam pada tahun 2008.[46] Chastain bergabung bersama proyek filmnya tanpa menerima naskah tradisional dari Malick, dan ia mengimprovisasi beberapa adegan dan dialog bersama Pitt. Ia menganggap perannya sebagai "perwujudan keanggunan dan dunia jiwa"; selama persiapan, ia melaksanakan meditasi, mempelajari lukisan Madonna, dan membaca puisi-puisi Thomas Aquinas.[47] Filmnya tayang perdana di Festival Film Cannes 2011 dan membelah tanggapan penonton, meski dipuji oleh para kritikus dan memenangkan Palme d'Or.[48] Kritikus Justin Chang menyebut filmnya sebagai sebuah "himne untuk keagungan ciptaan, sebuah puisi yang... eksploratif, dan kerap kali samar" dan menyanjung Chastain karena memainkan perannya dengan "kerentanan yang menyayat hati".[49]
Kesuksesan terbesar bagi Chastain pada tahun 2011 datang dengan drama The Help, yang ia bintangi bersama Viola Davis, Octavia Spencer, dan Emma Stone. Filmnya didasarkan dari novel karya Kathryn Stockett dengan judul yang sama.[50] Chastain memerankan Celia Foote, seorang sosialita beraspirasi dari Jackson, Mississippi tahun 1960‑an, yang menjalin persahabatan bersama pesuruhnya yang berkulit hitam (diperankan oleh Spencer). Chastain tertarik dengan pendirian Foote yang antirasis, dan terhubung dengan energi serta antusiasme sang karakter; dalam persiapan, ia menonton film-film Marilyn Monroe dan meneliti sejarah Tunica, Mississippi, tempat sang tokoh dibesarkan.[51]The Help meraup $213juta di box office dan menjadi film Chastain yang paling lukratif kala itu.[52]Manohla Dargis dari The New York Times memuji keserasian antara Chastain dan Spencer,[53] dan Roger Ebert mengelukan penampilannya yang "tulus dan menular".[54] Ensambel The Help memenangkan Penghargaan Serikat Pemeran Layar untuk Kelompok Pemeran Luar Biasa,[55] dan Chastain menerima nominasi Penghargaan Academy,[56]BAFTA,[57]Golden Globe,[58] dan SAG untuk Aktris Pendukung Terbaik,[55] tetapi kalah dari Spencer dalam setiap upacara.[59][60]
Dua peran terakhir Chastain dari tahun 2011 ia bawakan dalam Wilde Salomé, sebuah film dokumenter berdasarkan pementasan Salome tahun 2006,[61] dan Texas Killing Fields yang banyak dikecam para kritikus.[62] Peran-peran filmnya pada tahun itu, terutama The Help, The Tree of Life, dan Take Shelter, mengantarkan Chastain memenangkan beberapa penghargaan organisasi kritikus.[63][64][65] Dua film yang Chastain perankan pada tahun 2012 tayang perdana di Festival Film Cannes ke-65 – komedi animasi Madagascar 3: Europe's Most Wanted dan drama kejahatan Lawless.[66] Dalam Madagascar 3, salah satu film dari seri dengan judul yang sama, ia mengisi suara Gia si Jaguar dengan aksen Italia.[67] Dengan pendapatan global mencapai $749juta, film tersebut merupakan perilisan terlaris Chastain.[52] Dalam Lawless, yang didasarkan dari novel era Pelarangan karya Matt Bondurant yang berjudul The Wettest County in the World, ia memerankan seorang penari yang terlibat dalam penyelundupan miras oleh tiga bersaudara yang dimainkan oleh Shia LaBeouf, Tom Hardy, dan Jason Clarke.[68] Filmnya menerima ulasan positif,[69] dengan Richard Corliss mendapati penampilan Chastain dipenuhi dengan "daya tarik yang tenang nan menggoda".[70] Dalam film biografi The Color of Time (2012) tentang pengarang C. K. Williams, yang disutradarai oleh mahasiswa Universitas New York didikan aktor James Franco, Chastain memerankan ibu Williams kecil.[71]
Peran singkat yang Chastain rekam untuk To The Wonder (2012) karya Terrence Malick dihapus saat penyuntingan untuk versi akhir filmnya,[72] dan akibat permasalahan jadwal, ia meninggalkan proyek film laga Oblivion dan Iron Man 3 (keduanya 2013).[73][74] Chastain kemudian membawakan debutnya di Broadway dalam revival drama 1947 The Heiress, memainkan peran sebagai Catherine Sloper si gadis muda naif yang berubah menjadi seorang wanita yang berkuasa. Ia sebetulnya enggan mengambil peran tersebut, takut akan kegelisahan yang ia alami selama penampilan panggung pada awal kariernya. Chastain akhirnya setuju selepas menemukan keterhubungan dengan Sloper, menjelaskan: "Ia amat sangat tak nyaman dan dahulu saya merasa demikian."[75] Pementasannya dipanggungkan di Teater Walter Kerr dari November 2012 sampai Februari 2013.[76] Ben Brantley dari The New York Times kembali kecewa dengan penampilan Chastain, menulis bahwa ia "mengisyaratkan pikiran batin secara berlebihan" dan bahwa caranya membawakan dialog terkadang datar.[77]The Heiress kemudian timbul sebagai sleeper hit di box office.[78]
Cerita seru Kathryn Bigelow, Zero Dark Thirty, merupakan perilisam film terakhir Chastain pada tahun 2012. Filmnya sebagian berisi kisah fiktif tentang pencarian Usamah bin Ladin sang pemimpin Al-Qaeda setelah serangan 11 September 2001. Chastain memerankan Maya Harris, seroang analis intelijen CIA yang membantu membunuh bin Ladin. Sang aktris tidak dapat menemui analis intelijen yang menjadi basis karakternya, sehingga ia bergantung pada penelitian yang dilaksanakan oleh penulis naskah Mark Boal. Pokok bahasan filmnya yang sulit membuat keadaan perekaman yang tidak mengenakan bagi Chastain; ia mengalami depresi selama produksi, dan pernah menangis meninggalkan set karena tidak mampu melanjutkan syuting.[79]Zero Dark Thirty memperoleh pujian kritis,[80] meskipun menuai kontroversi atas adegan penyiksaan yang ditunjukkan berguna dalam pencarian bin Ladin.[81] Roger Ebert mencatat keserbagunaan Chastain, dan menyamakan keterampilan dan jangkauan penampilannya dengan Meryl Streep.[82]Peter Travers dari Rolling Stone menulis, "Chastain luar biasa. Ia memerankan Maya layaknya sebuah badai besar dalam penampilan membekas yang menyayat sampai-sampai kita bisa merasakan ujung sarafnya."[83] Ia memenangkan Penghargaan Golden Globe untuk Aktris Terbaik dalam Film Drama,[84] dan menerima nominasi Penghargaan Academy,[85]BAFTA,[86] dan SAG untuk Aktris Terbaik.[87]
Chastain mengambil peran utama sebagai seorang pemusik yang terpaksa mengasuh keponakan pacarnya dalam film horor Mama (2013) yang disutradarai oleh Andy Muschietti. Ia tertarik dengan gagasan memerankan seorang wanita yang berbeda jauh dari peran "ibu sempurna" yang ia mainkan dahulu, dan mendasarkan penampilan sang karakter dari penyanyi Alice Glass.[21] Kritikus Richard Roeper menganggap penampilannya dalam film tersebut sebagai bukti dirinya adalah salah satu pemeran terbaik dari generasinya.[88] Pada akhir pekan perdana film tersebut, Chastain menjadi pemeran pertama sejak lima belas tahun silam yang membintangi dua film teratas (Mama dan Zero Dark Thirty) di box office Amerika Utara.[89] Ia kemudian tampil sebagai karakter utama selaku seorang wanita penderita depresi yang meninggalkan suaminya (diperankan oleh James McAvoy) selepas sebuah kecelakaan tragis dalam drama The Disappearance of Eleanor Rigby (2013),[90] yang turut dirpoduksi olehnya.[91] Sang penulis sekaligus sutradara Ned Benson awalnya menulis cerita film tersebut dari sudut pandang suami Rigby, lalu menulis sebuah versi terpisah dari perspektif Rigby atas kemauan Chastain.[92] Tiga versi dari filmnya – Him, Her, dan Them – pun dirilis.[93]The Disappearance of Eleanor Rigby gagal mencapai audiens luas,[52] tetapi kritikus A. O. Scott memuji Chastain atas "menghindari distingsi konvensional antara tangguh dan rentan, memampangkan kontrol yang luar biasa bahkan ketika tokohnya kehilangan kendali, dan menjaga keseimbangannya bahkan saat filmnya jatuh dan berguling menuju melodrama".[94]
2014–2020: Perluasan dan naik turun karier
Chastain tampil dalam tiga film pada tahun 2014. Ia memerankan karakter utama dalam Miss Julie, sebuah alih wahana film dari drama 1888 dengan judul yang sama karya August Strindberg, yang disutradarai oleh Liv Ullmann. Film tersebut mengisahkan cerita tragis seorang aristrokat Inggris-Irlandia yang terkekang secara seksual dan ingin bersetubuh dengan pelayan ayahnya (diperankan oleh Colin Farrell).[95] Chastain tertarik dengan versi feminis Ullmann terhadap kisahnya.[96] Filmnya hanya menerima perilisan teatrikal terbatas.[97] Selama merekam Miss Julie di Irlandia Utara, Chastain menerima naskah untuk film fiksi ilmiah Christopher Nolan, Interstellar (2014).[98] Dengan anggaran $165juta,[99] produksi yang banyak menyita publisitas dan dibintangi bersama Matthew McConaughey dan Anne Hathaway ini sebagian besar direkam menggunakan kamera IMAX.[100] Chastain memainkan peran sebagai putri dewasa McConaughey; ia tertarik dengan proyeknya karena pengaruh emosional yang ia dapati dalam pasangan ayah dan putri tersebut.[6] Drew McWeeny dari HitFix mencatat bagaimana Chastain menonjol sebagai pemeran pendukung.[101] Dengan perolehan pendapatan lebih dari $647juta, Interstellar adalah salah satu film peran hidup Chastain yang terlaris.[52]
Dalam perilisan terakhirnya pada tahun 2014, Chastain membintangi drama kejahatan A Most Violent Year karya sutradara J. C. Chandor. Berlatar di Kota New York pada tahun 1981, ketika kota tersebut mencapai tingkat kejahatan tertinggi, filmnya mengisahkan cerita pemilik perusahaan minyak pemanas (diperankan oleh Oscar Isaac) dan istrinya yang bengis (Chastain).[102] Selama persiapan, ia meneliti periode tersebut dan bekerja dengan seorang guru dialek untuk melatih aksen Brooklyn. Ia berkolaborasi bersama perancang kostum filmnya untuk mengerjakan pakaian sang karakter, dan menghubungi Armani yang menyediakan pakaian dari masa ketika filmnya berlangsung.[103]Mark Kermode dari The Observer mendapati Chastain "hebat" memainkan peran yang terinspirasi oleh karakter Lady Macbeth,[104] dan Mick LaSalle dari San Francisco Chronicle menggambarkan pemeranan Chastain sebagai "perwujudan wanita nouveau riche New York pada zamannya".[105] Atas perannya dalam A Most Violent Year, Chastain menerima nominasi Penghargaan Golden Globe untuk Aktris Pendukung Terbaik.[106] Ia dianugerahi penghargaan prestasi istimewa oleh Asosiasi Kritikus Penyiaran Film atas karyanya selama tahun 2014.[107]
Pada tahun 2015, Chastain mengambil peran sebagai komandan antariksawati dalam film fiksi ilmiah Ridley Scott, The Martian. Turut dibintangi oleh Matt Damon sebagai seorang botaniwan yang tertinggal di Mars, filmnya didasarkan dari novel karya Andy Weir dengan judul yang sama. Chastain bertemu dengan para antariksawan di Laboratorium Propulsi Jet dan Pusat Antariksa Johnson, serta mencontoh Tracy Caldwell Dyson untuk perannya. Chastain sempat menghabiskan waktu bersama Dyson di Houston.[108]The Martian menjadi film kedua Chastain untuk meraup lebih dari $600juta dalam dua tahun berturut-turut.[52] Chastain selanjutnya tampil sebagai wanita yang berencana bersama saudaranya (diperankan oleh Tom Hiddleston) untuk meneror pengantinnya (Mia Wasikowska) dalam romansa gotik karya Guillermo del Toro, Crimson Peak. Ia mengambil pendekatan empatik terhadap perannya selaku bandit, dan ia membaca puisi permakaman serta menonton film Rebecca (1940) dan What Ever Happened to Baby Jane? (1962) selama persiapan. Del Toro memilih Chastain sebagai pemeran agar memberikan aksesibilitas kepada peran yang ia anggap "psikopatik",[108] tetapi Peter Debruge dari Variety mendapati Chastain "amat tidak cocok" untuk perannya, dan mengkritik sang aktris karena gagal menyampaikan kegelisahan dan kekejaman karakternya.[109] Di sisi lain, David Sims dari The Atlantic memujinya karena melukiskan "intensitas kecemburuan [karakternya] dengan sungguh-sungguh".[110]
Setelah memainkan serangkaian peran yang intens, Chastain giat mencari bagian yang lebih ringan. Ia menemukan peranan tersebut dalam film fantasi ensambel The Huntsman: Winter's War (2016), yang merupakan sekuel sekaligus prekuel film tahun 2012 Snow White and the Huntsman. Ia tertarik dengan gagasan memerankan seorang pejuang wanita yang berkemampuan sepadan dengan peran utama pria,[19] tetapi filmnya gagal baik di kalangan kritikus maupun audiens.[111][112] Berikutnya Chastain tampil sebagai tokoh utama, seorang pelobi, dalam cerita seru politik Miss Sloane, yang kembali mempertemukannya dengan John Madden.[113] Ia membaca novel Capitol Punishment karya mantan pelobi Jack Abramoff guna meneliti praktik pelobian di Amerika, dan bertemu dengan pelobi wanita guna mempelajari perangai dan gaya mereka.[19][114] Menyerukan Chastain sebagai "salah satu aktris terbaik di dunia", Peter Travers menyanjungnya karena berhasil menarik penonton menuju kehidupan Sloane,[115] dan Justin Chang menyebut penampilannya sebagai sebuah "tour de force ketepatan retorik dan intensitas emosional yang bergelung dengan ketat".[116] Ia menerima nominasi Golden Globe untuk Aktris Terbaik dalam Film Drama.[117] Juga pada tahun 2016, Chastain meluncurkan perusahaan produksi Freckle Films, yang dikepalai oleh suatu tim eksekutif wanita.[19][118]
Chastain memerankan Molly Bloom, seorang mantan peski yang menjalankan operasi perjudian terkenal yang menyebabkan dirinya ditahan oleh FBI, dalam karya perdana penyutradaraan Aaron Sorkin, Molly's Game (2017).[125] Ia mengambil bagiannya karena telah lama mengagumi penulisan Sorkin. Alih-alih bergantung pada persona publik Bloom, Chastain menemuinya secara pribadi untuk menjelajahi kecacatan dan kerentanan sang karakter. Ia juga meneliti dunia poker bawah tanah dan mewawancarai beberapa pelanggan Bloom.[126] Peter Debruge mengelukan perannya sebagai salah satu "peran hebat wanita di layar", dan mencatat keberhasilannya adalah berkat naskah Sorkin serta "bakat Chastain yang mebubung tinggi".[127] Ia menerima nominasi Golden Globe yang kelima untuk perannya tersebut.[128] Pada tahun 2018, ia menjadi pembawa acara komedi sketsa televisi Saturday Night Live dan menyumbangkan suaranya untuk produksi realitas virtual, Spheres: Songs of Spacetime.[129][130] Ia telah merekam sebuah peran dalam drama ensambel Xavier Dolan, The Death and Life of John F. Donovan, tetapi adegan-adegannya dihapus dari potongan akhir karena Dolan mendapati perannya tidak sesuai dengan cerita filmnya.[131]
Dalam film pahlawan super X-Men: Dark Phoenix (2019), yang menandai film ke-12 dari seri dengan judul yang sama,[132] Chastain mengambil peran seorang alien jahat karena tertarik dengan fokus naskahnya kepada karakter wanita.[133]Peter Bradshaw dari The Guardian menganggap filmnya "menghamburkan bakat [Chastain]",[134] dan Dark Phoenix pun mengecewakan di box office.[135] Ia kembali bekerja sama dengan Andy Muschietti dalam It Chapter Two, sekuel dari film 2017 It, didasarkan dari novel karya Stephen king. Ia memerankan Beverly Marsh, seorang wanita dalam pernikahan yang penuh kekerasan, dan berbagi perannya bersama Sophia Lillis. Perekaman filmnya terbukti menantang bagi Chastain, sebab Muschietti memilih menggunakan efek praktis alih-alih pencitraan hasil komputer; salah satu adegan mengharuskan dirinya tertutupi 4.500 galon AS (17.000 liter) darah palsu.[136][137] Filmnya ditanggapi dengan positif,[138] dan Clarisse Loughrey dari The Independent mencatat bagaimana Chastain berperan dengan tenang selaku aktris yang biasa memainkan karakter keras kepala.[139]It Chapter Two meraup lebih dari $460juta di seluruh dunia.[52]
Di bawah Freckle Films, Chastain memproduksi dan membintangi film laga Ava (2020) yang ditulis dan awalnya dijadwalkan untuk disutradarai oleh Matthew Newton, yang telah dituduh atas kekerasan dalam rumah tangga. Menyusul reaksi negatif terhadap keterlibatan Newton,[140]Tate Taylor kemudian menggantikan sebagai sutradara.[141] Boyd van Hoeij dari The Hollywood Reporter mengeluhkan bahwa talenta Chastain sebagai bintang laga telah tersia-siakan dalam Ava yang mengecewakan.[142] Dirilis secara teatrikal selama pandemi Covid-19, filmnya berkinerja buruk di box office,[52] tetapi memperoleh kesuksesan dalam format video on demand.[143]
2021–sekarang: Sukses di acara penghargaan
Andrew Garfield dan Chastain tampil sebagai telepenginjil Jim dan Tammy Faye Bakker dalam biopik The Eyes of Tammy Faye (2021). Ia memperoleh hak memerankan Faye pada tahun 2012, dan memproduksi filmnya di bawah perusahaan miliknya.[136] Demi terlihat seperti Bakker, Chastain mengenakan tata rias prostetik yang menghabiskan 4–7 jam untuk diterapkan.[144] Peran tersebut juga mengharuskannya untuk bernyanyi, yang ia katakan membuatnya gugup.[145] Ia bekerja sama dengan produser musik Dave Cobb untuk merekam tujuh lagu dari lagu tema filmnya.[136] David Fear dari Rolling Stone memandang Chastain sebagai "satu-satunya alasan untuk menyaksikan biopik yang anehnya lasa ini", dan memujinya karena mampu mengalahkan naskahnya demi memanusiakan Bakker.[146]Kevin Maher dari The Times menganggap penampilan Chastain "menawan, terbebaskan, dan layak menerima penghargaan", membandingkannya dengan Joaquin Phoenix dalam Joker (2019).[147] Ia memenangkan Aktris Terbaik di Penghargaan Academy,[148]Critics' Choice,[149] dan SAG,[150] sementara menerima nominasi Golden Globe.[151]
Juga pada tahun 2021, Chastain setuju membintangi Scenes from a Marriage di HBO, sebuah versi buat ulang dari miniseri Swedia 1973 dengan judul yang sama karya Ingmar Bergman. Ia tertarik mengambil peran karena versi tersebut menukar gender para peran utama, menyubversikan pemeranan wanita yang stereotipikal.[7] Lucy Mangan dari The Guardian mencatat keserasian antara Chastain dengan lawan aktingnya, Oscar Isaac,[152] begitu pula Carol Midgley dari The Times yang memuji mereka atas "memabawakan dialog yang menegangkan lagi melukai dengan sempurna".[153] Chastain menerima nominasi kedua pada Penghargaan Golden Globe 2021 untuk kategori Aktris Terbaik dalam Miniseri.[151] Ia juga kembali berakting bersama Ralph Fiennes dalam The Forgiven, sebuah alih wahana dari novel dengan judul yang sama karya Lawrence Osborne.[154]
Untuk The 355 (2022), sebuah film mata-mata yang dipimpin oleh sekelompok pemeran wanita, Chastain dan rekan bintang dalam filmnya mengajukan gagasannya kepada pembeli prospektif di Festival Film Cannes 2018, dan haknya pun diperoleh Universal Pictures.[155] Para kritikus menyampingkan film tersebut karena dianggap generik dan lazim,[156] dan filmnya gagal di box office.[157] Chastain selanjutnya mengambil peran singkat sebagai Maryanne Trump dalam film sejarah James Gray, Armageddon Time.[158] Dalam The Good Nurse, Chastain memerankan perawat malam Amy Loughren yang mendapati bahwa rekan kerjanya, Charles Cullen (diperankan oleh Eddie Redmayne), adalah seorang pembunuh berantai.[159] Ia bekerja sama dengan Loughren dan menghadiri sekolah keperawatan dalam mempersiapkan penampilannya.[160] Kate Erbland dari IndieWire menemukan "pembawaan yang efektif dalam kemasan yang senyap" oleh Chastain dalam filmnya.[161]
Chastain memproduksi miniseri biografi Showtime bertajuk George & Tammy, dan berperan bersama Michael Shannon sebagai pasangan penyanyi country, Tammy Wynette dan George Jones di dalamnya.[162] Dalam persiapan, Chastain dan Shannon berlatih bersama seorang pelatih vokal untuk menyanyikan beberapa lagu karya karakter mereka. Chastain juga mengurangi berat badan untuk memerankan Wynette menjelang akhir hayatnya.[163] Akos Peterbencze dari Slant Magazine apresiatif terhadap keselarasan kedua pemeran, dan mencatat "keintiman dan tekad yang senyap" dalam pembawaan Chastain.[164] Seri tersebut menunjukkan performa yang kuat di berbagai platform.[165] Chastain memenangkan sebuah Penghargaan SAG,[166] kembali menerima nominasi Golden Globe,[167] dan memperoleh nominasi pertamanya di Penghargaan Primetime Emmy untuk Aktris Utama Luar Biasa dalam Seri Terbatas atas perannya dalam George & Tammy.[168]
Chastain kembali ke teater Broadway, memerankan Nora Helmer, seorang ibu rumah tangga yang kecewa, dalam revival 2023 oleh Jamie Lloyd dari drama A Doll's House karya Henrik Ibsen, yang dipentaskan selama 16 pekan di Teater Hudson.[169] Awalnya dijadwalkan untuk pemanggungan di teater West End pada tahun 2020, produksinya dibatalkan akibat pandemi Covid-19, dan kemudian dipindahkan ke New York atas kemauan Chastain.[170] Pementasannya diperpanjang selama sepekan karena penjualan box office yang tinggi pada penampilan pratayang.[171] Gloria Oladipo dari The Guardian menganggap pembawaan Chastain "memikat" dan "menawan", menambahkan bahwa suatu "potret yang lebih penuh, tak terhingga, dari sang pahlawan lama telah terlukis melalui karya Chastain".[172] Ia memenangkan Penghargaan Drama Desk untuk Penampilan Utama Luar Biasa dalam Drama dan dinominasikan pada Penghargaan Tony untuk Aktris Terbaik dalam Drama.[173][174] Chastain memerankan seorang alkoholik dalam pemulihan untuk drama independen Michel Franco, Memory, tampil bersama Peter Sarsgaard.[175] Chastain menikmati proyeknya yang tidak tersorot media dan berbelanja di Target untuk pakaian karakternya sendiri.[176] Debruge mencatat bahwa Chastain "tidak pernah tampil lebih rentan di layar" dibandingkan dalam film tersebut, yang melibatkan sang aktris memerankan seorang tokoh yang memecah belah.[177]
Selanjutnya, Chastain akan memproduksi dan membintangi Mothers' Instinct, versi buat ulang dari cerita seru psikologis Belgia tahun 2018 dengan judul yang sama, bersama Anne Hathaway.[178] Ia juga akan kembali bekerja sama dengan Franco dalam drama ensambel Dreams.[179]
Advokasi
Chastain mengidentifikasi dirinya sebagai seorang feminis, dan telah menyuarakan penolakannya terhadap diskriminasi yang dihadapi wanita dan kelompok minoritas di Hollywood.[4][180][181][182] Ia menulis sebuah esai tentang ketimpangan gender dalam industri sinema Amerika untuk edisi Desember 2015 The Hollywood Reporter.[183] Di Festival Film Cannes 2017, ketika ia bertugas sebagai seorang anggota juri, Chastain meratapi pemeranan wanita yang pasif dalam kebanyakan film. Ia juga mengeluhkan tentang jarangnya kritikus film wanita, yang ia yakini telah mengalangi perspektif terhadap film yang netral secara gender.[184] Ia menganjurkan keseimbangan gender di set, termasuk lebih banyak representasi wanita dalam kru film dan jabatan berwenang.[185] Di media sosial, Chastain bertujuan "melantangkan suara" para korban pelecehan seksual di industri.[186] Pada tahun 2018, ia berkolaborasi dengan 300 wanita di Hollywood untuk mendirikan organisasi Time's Up yang melindungi wanita dari pelecehan dan diskriminasi.[187] Pada tahun yang sama, ia tampil bersama beberapa aktris dalam This Changes Everything, sebuah film dokumenter tentang representasi wanita yang buruk dalam film-film Hollywood.[188] Chastain juga merupakan seorang aktivis hak LGBT. Saat memenangkan Penghargaan Academy untuk Aktris Terbaik pada tahun 2022, ia menggunakan pidato kemenangannya untuk menyuarakan dukungannya kepada komunitas tersebut, dan mengecam peraturan bigot yang menentang mereka.[189]
Chastain adalah seorang pejuang upah setara di tempat kerja, dan menolak tawaran dengan gaji yang ia anggap senjang.[4][190] Ia mendukung aktris Michelle Williams yang digaji lebih sedikit dari rekan aktingnya, Mark Wahlberg, dalam film 2017 All the Money in the World; Williams kemudian mengatakan bahwa langkah Chastain telah membawa kesadaran yang lebih luas tentang isu upah setara dan memicu donasi sebesar $2juta untuk Time's Up Legal Defense Fund.[191] Pada tahun 2013, Chastain memberikan dukungannya kepada kampanye Got Your 6, untuk membantu memberdayakan veteran Angkatan Darat Amerika Serikat,[192] dan pada tahun 2016, ia menjadi anggota dewan penasihat di organisasi We Do It Together, yang memproduksi film dan acara televisi untuk menganjurkan pemberdayaan perempuan.[193] Pada tahun 2017, ia tampil bersama sejumlah pesohor Hollywood dalam produksi teatrikal The Children's Monologues, dan membawakan sebuah monolog sebagai seorang gadis berumur 13 tahun yang diperkosa oleh pamannya. Pementasan tersebut menggalang dana untuk Dramatic Need, sebuah organisasi amal yang membantu anak-anak Afrika mengejar karier seni.[194] Pada tahun 2020, Chastain menjadi investor di sebuah waralaba yang berbasis di Los Angeles untuk National Women's Soccer League.[195] Tim baru tersebut sejak saat itu telah dinamai Angel City FC.[196]
Chastain mendukung organisasi amal yang menganjurkan kesehatan mental, dan terlibat bersama organisasi nirlaba To Write Love on Her Arms.[197] Mengalami perli saat kecil karena memiliki rambut merah dan efelis, ia memegang pendirian menentang celaan fisik dan perundungan.[11] Chastain telah berkampanye untuk akses menuju pelayanan kesehatan reproduktif yang terjangkau bagi wanita, dan pada tahun 2017, Variety memberikan penghormatan kepada sang aktris atas karyanya bersama Planned Parenthood.[198] Menanggapi pelarangan aborsi di sejumlah negara bagian Amerika, ia bergabung bersama beberapa pemeran dalam menolak bekerja di wilayah-wilayah yang menerapkan peraturan serupa.[199] Pada tahun 2022, Chastain bepergian ke Kyiv di Ukraina selama invasi Rusia ke negara tersebut. Ia mengunjungi salah satu rumah sakit anak dan bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy dan kepala Administrasi Kepresidenan Andrii Yermak.[200][201] Chastain mendukung mogok kerja SAG-AFTRA 2023. Setelah menerima surat perizinan persetujuan sementara dari organisasi tersebut, ia menghadiri premier film Memory di Festival Film Internasional Venesia 2023 mengenakan kaus menegaskan dukungannya.[202]
Gaya berakting dan tanggapan
Menggambarkan persona Chastain di balik layar, Roy Porter dari majalah InStyle UK menulis pada tahun 2013 bahwa "ia adalah orang dewasa, yang bukan hal biasa di Hollywood. Secara tak sadar selalu terang-terangan dalam menjawab, ia mempertahankan nalar perspektif yang tak lazim di antara pantarannya, dan memiliki opini yang nyata"; Porter juga menganjungnya karena menjadi aktris langka yang "mementingkan keterampilannya".[203] Evgenie Peretz, seorang editor Vanity Fair, mendapati Chastain sebagai "pemeran paling sensitif nan empatik" yang pernah ia wawancarai.[204]
Chastain berspesialisasi dalam menampilkan karakter yang memeras emosi dan ia tertarik kepada peran wanita yang kuat dengan kecacatan mereka tersendiri.[11][205][206] Wartawan Sanjiv Bhattacharya mengidentifikasi tema karakter yang "menyubversikan ekspektasi gender dengan cara tertentu".[190] David Ehrlich dari IndieWire memujinya karena menjadi aktris Amerika satu-satunya yang konsisten memerankan karakter yang "mendorong cita-cita feminis".[207] Chastain mempercayai persiapan ekstensif untuk setiap peran: "Saya... mengisi diri dengan sebanyak-banyaknya sejarah tentang sang tokoh sebisa mungkin."[208] Kritikus film Roger Ebert dan Richard Roeper telah mengelukan keserbagunaan Chastain,[82][88] dan majalah W memujinya karena menghindari typecasting.[8]
Guillermo del Toro, yang menyutradarai Chastain dalam Crimson Peak, meyakini bahwa sang aktris "tertarik dengan menjadi seperti bunglon", dan bahwa ia membawa autentisitas bahkan dalam keadaan yang janggal sekali pun.[209] Sophie Heawood dari The Guardian percaya bahwa kemampuan Chastain dalam memberikan sangat sedikit ego kepada peranannya membuatnya tak dikenali penonton.[4] Sarah Karmali dari Harper's Bazaar berpendapat bahwa "ia mengupayakan penyerapan penuh, tenggelam begitu dalam menuju karakternya sehingga wajahnya tampak berubah bentuk dari satu tokoh ke yang lain".[206] Lea Goldman dari Marie Claire telah membadingkan keterampilannya dengan Maryl Streep dan Cate Blanchett, dan menulis bahwa ia menghargai keterampilannya melebihi penampilan fisiknya.[12] Michel Franco, yang menyutradarainya untuk Memory, menyebut Chastain "aktris terbaik di seluruh dunia".[210] Mendeskripsikan karier filmnya, pada tahun 2017 Ben Dickinson dari Elle menulis:
Dengan matanya yang kerap tampak berhantu, warna kulit yang pucat, dan surai merah yang anggun... ia dapat memproyeksikan segalanya mulai dari keangkuhan yang dingin (The Martian, Miss Sloane) hingga cinta penuh kasih (The Tree of Life, The Zookeeper's Wife) atau kesetimpangan labil dan inteligensi tinggi di antaranya (Zero Dark Thirty dan A Most Violent Year).[211]
Wartawan Tom Shone menggambarkan Chastain "teramat molek... [dengan] fitur Botticelli yang pucat terbungkus di seputar struktur tulang yang memiliki sentuhan maskulin, menurun hingga belahan dagunya".[212] Ia dianamai sebagai vegetarian terseksi dalam sebuah jajak pendapat oleh PETA pada tahun 2012.[213] Pada tahun yang sama, ia muncul dalam daftar AskMen untuk 99 wanita yang paling diidamkan,[214] dan pada tahun 2015, majalah Glamour mendaftarnya sebagai salah satu wanita berbusana terbaik.[215]
Majalah Time menamai Chastain sebagai salah satu dari 100 orang paling berpengaruh di dunia pada tahun 2012.[216] Ia kemudian diundang bergabung bersama Akademi Seni dan Ilmu Perfilman,[217] dan menjalankan endorsemen untuk parfum Yves Saint Laurent bernama Manifesto.[218] Pada tahun 2015, ia menjadi ambasador global perusahaan perhiasan dan jam Swiss, Piaget,[219] dan ditunjuk sebagai wajah kampanye parfum Ralph Lauren, yang dijuduli Woman Intense. Untuk kampanye Ralph Lauren, ia memimpin inisiatif bertajuk Lead Like a Woman, dan tampil dalam sebuah film pendek berjudul Leading with Intensity (2019) buatan kru dan pemeran yang seluruhnya terdiri atas wanita.[220]
Kehidupan pribadi
Meski menyita atensi media yang signifikan, Chastain tetap menjaga kehidupan pribadinya dari konsumsi publik, dan memilih untuk tidak menghadiri acara karpet merah bersama pasangan.[221] Ia menganggap dirinya "pemalu",[205] dan pada tahun 2011 mengatakan bahwa ia menikmati rutinitas domestik seperti berjalan dengan anjing dan memainkan ukulele, alih-alih berpesta. Ia telah menyebut Isabelle Huppert sebagai seorang pengaruh dalam mengelola keluarga selagi memainkan "peran di luar sana" sebagai pemeran layar.[222]
Chastain adalah seorang pecinta hewan, dan telah mengadopsi seekor anjing yang terlantar.[205] Dibesarkan oleh ibunya yang merupakan seorang koki vegan,[223] Chastain adalah seorang pescetarian selama 15 tahun; menyusul permasalahan kesehatan ia mulai mempraktikkan veganisme.[205] Ia adalah seorang investor Beyond Meat, salah satu perusahaan daging palsu.[224]
Pada tahun 2000-an, Chastain menjalin hubungan jangka panjang dengan penulis sekaligus sutradara Ned Benson, sebelum putus pada tahun 2010.[225] Pada tahun 2012, ia mulai memacari Gian Luca Passi de Preposulo, seorang bangsawan Italia dari keluarga Passi de Preposulo, yang merupakan eksekutif untuk merek mode Moncler.[4][205] Pada Juni 2017, mereka menikah di kediaman keluarga Preposulo di Carbonera, Italia.[226] Pasangan tersebut memiliki dua anak, Giulietta dan Augustus.[227] Mereka tinggal di Kota New York.[228]
Chastain memenangkan Penghargaan Academy dalam kategori Aktris Terbaik untuk The Eyes of Tammy Faye, dan telah dinominasikan pada dua kesempatan lain: Aktris Pendukung Terbaik untuk The Help dan Aktris Terbaik untuk Zero Dark Thirty.[231] Ia memenangkan Penghargaan Golden Globe untuk Aktris Terbaik dalam Film – Drama untuk Zero Dark Thirty, dan menerima tujuh nominasi lainnya: Aktris Terbaik dalam Drama untuk Miss Sloane, Molly's Game, dan The Eyes of Tammy Faye; Aktris Pendukung Terbaik untuk The Help dan A Most Violent Year; dan Aktris Terbaik untuk Miniseri atau Film Televisi untuk Scenes from a Marriage dan George & Tammy.[232] Atas karyanya dalam A Doll's House, Chastain menerima nominasi Penghargaan Tony untuk Aktris Terbaik dalam Drama sebagai pemeran dan Revival Drama Terbaik sebagai produser.[233][234] Ia memperoleh nominasi Penghargaan Primetime Emmy pertamanya untuk Aktris Utama Luar Biasa dalam Seri Terbatas atau Antologi atau Film atas perannya dalam George & Tammy.[235]
Rujukan
^"Jessica Chastain". Biography.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 September 2023. Diakses tanggal 29 Desember 2023.
^ abHirschberg, Lynn (12 Oktober 2015). "Jessica Chastain: Transformer". W (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Februari 2023. Diakses tanggal 29 Oktober 2023.
^Hall, Joseph (26 Oktober 2011). "Debating Greatness". Sac City Express (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Januari 2023. Diakses tanggal 29 Desember 2023.
^Heather, Zimmerman (6 Mei 1998). "Bard's Pair as Dublin Duo". Metro Silicon Valley (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Juni 2022. Diakses tanggal 29 Desember 2023.
^Fries, Laura (13 Juni 2006). "Blackbeard". Variety (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Oktober 2023. Diakses tanggal 30 Desember 2023.
^Frank, RIzzo (16 Agustus 2004). "The Cherry Orchard". Variety (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 November 2023. Diakses tanggal 30 Desember 2023.
^Oxman, Steven (30 April 2006). "Salome". Variety (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Februari 2023. Diakses tanggal 30 Desember 2023.
^Thomas, William (30 April 2008). "The Debt Review". Empire (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Mei 2023. Diakses tanggal 30 Desember 2023.
^Felperin, Leslie (19 Mei 2012). "Lawless". Variety (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 November 2023. Diakses tanggal 30 Desember 2023.
^Diehl, Jessica; Peretz, Evgenia (23 Agustus 2012). "Angel on Horseback". Vanity Fair (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Februari 2023. Diakses tanggal 30 Desember 2023.
^O'Hara, Helen (11 Februari 2013). "BAFTAs 2013: Argo Wins Big". Empire (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 Desember 2023. Diakses tanggal 30 Desember 2023.
^Itzkoff, Dave (22 Oktober 2014). "Flight Club". The New York Times (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Oktober 2023. Diakses tanggal 30 Desember 2023.
^Mondello, Bob (23 Desember 2017). "Molly's Game Is Aces". NPR (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Maret 2023. Diakses tanggal 31 Desember 2023.
^Debruge, Peter (8 September 2017). "Film Review: Molly's Game". Variety (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 November 2023. Diakses tanggal 31 Desember 2023.
^Kaling, Mindy (25 September 2014). "Jessica Chastain". Interview (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Februari 2023. Diakses tanggal 1 Januari 2024.