Hiruk-Pikuk si Al-Kisah (bahasa Inggris: The Science of Fictions) adalah film drama Indonesia tahun 2019 yang disutradarai oleh Yosep Anggi Noen. Film ini merupakan satu dari delapan proyek film Indonesia yang dipromosikan Badan Ekonomi Kreatif di Cannes untuk mencari kerja sama produksi dan penyaluran.[1] Film ini ditayangkan perdana di Festival Film Internasional Locarno 2019.[2] Film ini ditayangkan di bioskop Indonesia pada 10 Desember 2020.
Hiruk-Pikuk si Al-Kisah berhasil mendapatkan 10 nominasi pada Festival Film Indonesia 2020 dan berhasil memenangkan penghargaan Piala Citra untuk Pemeran Utama Pria Terbaik kepada Gunawan Maryanto.[3]
Menceritakan Siman (Gunawan Maryanto) yang tak sengaja menyaksikan kru asing sedang syuting pendaratan di Bulan di sebuah area tak berpenghuni pada tahun 1960-an. Ia kemudian ditangkap dan lidahnya dipotong agar tak menyebarkan rekayasa pendaratan di Bulan.[4]
Noen mendapatkan ide pembuatan film ini pada 2012 ketika mengunjungi Gumuk Pasir, sebuah kawasan wisata di dekat Pantai Parangkusumo di Bantul, Yogyakarta.[5] Pemandangan kawasan tersebut mengingatkannya akan permukaan Bulan sehingga memberinya inspirasi untuk menulis cerita tentang pendaratan manusia di Bulan pada tahun 1960-an.[5] Noen membutuhkan waktu tujuh tahun untuk merealisasikan ide tersebut menjadi film. Waktu yang lama tersebut digunakannya untuk mengembangkan jalan cerita dan mencari pendanaan.[6]