Galatia 6 (disingkat Gal 6) adalah bagian terakhir dari Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Digubah oleh rasul Paulus.[3]
Teks
- Surat aslinya diyakini ditulis dalam bahasa Yunani.
- Sejumlah naskah kuno tertua terlestarikan yang memuat salinan pasal ini antara lain:
- Pasal ini dibagi atas 18 ayat.
- Berisi pengajaran untuk saling membantu dan tidak melakukan hal-hal yang sesat.
Struktur
Pembagian isi pasal:
Ayat 7
- Terjemahan Baru: Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.[4]
Kalimat terakhir itu dirujuk dari beberapa ayat dalam Perjanjian Lama yaitu:
- Yang telah kulihat ialah bahwa orang yang membajak kejahatan dan menabur kesusahan, ia menuainya juga. (Ayub 4:8)
- Orang fasik membuat laba yang sia-sia, tetapi siapa menabur kebenaran, mendapat pahala yang tetap. (Amsal 11:18)
Paulus juga menggunakan pepatah ini dalam suratnya yang kedua kepada jemaat di Korintus:
- Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. (2 Korintus 9:6)
Ayat 9
- Terjemahan Baru: Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.[5]
Ayat ini merupakan penghiburan dan penjelasan lebih lanjut dari ayat 7 di atas.
Lihat pula
Referensi
- ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
- ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 9794159050.
- ^ Galatia 1:1
- ^ Galatia 6:7
- ^ Galatia 6:9
Pranala luar
|
---|
Alkitab | | |
---|
Nama tempat/Istilah | |
---|
Nama orang | |
---|
Sumber | |
---|
|