Busana tradisional Gorontalo yang disebut juga sebagai pakaian tradisional Gorontalo merupakan busana adat sekaligus gaya pakaian tradisional yang digunakan oleh masyarakat Gorontalo di Pulau Sulawesi. Suku Gorontalo merupakan penduduk mayoritas dan terbesar di wilayah Semenanjung Utara Sulawesi.
Pakaian adat suku Gorontalo memiliki unsur otentik dengan ornamen yang indah dan beragam sebagai perpaduan budaya Gorontalo dengan berbagai budaya yang masuk dan bercampur di masyarakat.
Budaya Gorontalo turut pula dipengaruhi dan dipadukan dengan budaya Islam (nilai-nilai filosofis ajaran Islam,[1] dan juga budaya Melayu, budaya Arab dan budaya Tionghoa yang dibawa oleh para perantau ke Gorontalo.[2]
Beberapa bentuk kebudayaan atau tradisi adat istiadat yang paling banyak berkembang dan menarik perhatian umum dalam pelaksanaannya khususnya di daerah Gorontalo adalah:
Kesultanan Gorontalo dengan falsafah adatnya memiliki nilai yang luar biasa karena adat tersebut berlandaskan agama atau syariat Islam, sehingga berbagai adat yang dijalankan senantiasa merujuk kepada al-quran dan sunnah Rasulullah yang dipegang teguh oleh masyarakat Gorontalo.
Masyarakat Gorontalo memandang bahwa adat sebagai seperangkat norma (tata nilai) beserta aturan sebagai hasil rancangan para pendahulunya yang sumber utamanya berasal dari ajaran agama Islam. Adat ini dibuat adalah untuk mengatur bagaimana hubungan tingkah laku manusia dengan manusia lain, manusia dengan alam sekitarnya dan lain sebagainya.
Adat Gorontalo lahir dan terbentuk melalui proses islamisasi Gorontalo yang panjang. Proses itu bersifat historis, dialogis-dinamis, karena sebelum Islam menjadi agama resmi, telah hidup adat dan tradisi di tengah masyarakat Gorontalo.[3]
Historisitas Islam Gorontalo (antara Islam dan adat) melahirkan adat yang terlembagakan (Adati pohu-pohutu), seperti upacara penyambutan tamu, proses dan prosesi pernikahan, kematian dan penobatan (pengukuhan kepala daerah), dan adat tidak terlembagakan, seperti tradisi molontalo, mopolihu lo limu, momeati, mongubingo, dan tumbilo tohe.[5][6][7]
Adat Gorontalo mengenal empat warna adat yang disebut dengan "Tilabataila", yakni Merah, Kuning, Hijau dan Ungu. Ke-empat warna adat ini biasanya menjadi pakem pemilihan warna dalam pakaian adat Gorontalo
Pakaian Adat Perempuan
Laki-Laki
Bawahan: Putih/Hitam
Bawahan: Putih
Upiya Karanji
(Upacara Pemakaman)
Bawahan: Biru/Hitam
Bawahan: Biru
Bawahan: Hitam