Lebanon memiliki beberapa agama utama yang berbeda. Negara tersebut memiliki masyarakat dengan perbedaan agama terbanyak dari seluruh negara di Timur Tengah, yang meliputi 18 sekte agama yang disahkan.[1] Dua agama utamanya adalah Kristen (Gereja Maronit, Gereja Ortodoks Yunani, Gereja Katolik Yunani Melkit, Gereja Protestan, Gereja Apostolik Armenia) dan Islam (Syiah dan Sunni). Terdapat juga agama minoritas Druze, yang berada di bawah divisi politik Lebanon (Alokasi Kursi Parlemen Lebanon) komunitas Druze dijadikan sebagai salah satu dari lima komunitas Muslim Lebanon (Sunni, Syiah, Druze, Alawi, dan Ismaili).[2][3]
Tidak ada sensus resmi yang diadakan sejak 1932, menandakan sensitivitas politik di Lebanon terhadap hal-hal konfesional (termasuk agama).[4]
Lebanon juga memiliki jumlah penduduk Yahudi, yang diperkirakan berjumlah kurang dari 100 orang.
Bentuk Muslim yang secara resmi terdaftar meliputi sekitar 54% dari jumlah penduduk (Syiah, Sunni, Alawite). Bentuk Kristen yang secara resmi terdaftar meliputi 41% (Maronit, Kristen Ortodoks Yunani, Melkit, Armenia, Evangelikal, dan lain-lain). Bentuk Druze sekitar 5%.
Lebanon berbeda dengan negara-negara Timur Tengah lainnya di mana Muslim menjadi mayoritas secara keseluruhan dan lebih mirip Bosnia-Herzegovina dan Albania, yang keduanya berada di EropaTenggara, di mana Muslim dan Kristen masing-masing meliputi sekitar setengah dari jumlah penduduk dari negara tersebut.
Sunni Lebanon biasanya tinggal di kota-kota utama: barat Beirut, Tripoli, dan Sidon. Kaum Sunni juga terdapat di wilayah-wilayah pedesaan yakni Akkar, Ikleem al Kharoub, dan barat Lembah Beqaa.
Druze Lebanon terkonsentrasi di selatan Gunung Lebanon, di Distrik Hasbaya dan Distrik Chouf. Dibawah pembagian politik Lebanon (Alokasi Kursi Parlemen Lebanon) komunitas Druze dijadikan sebagai salah satu dari lima komunitas Muslim Lebanon (Sunni, Syiah, Druze, Alawi, dan Ismaili).[2][3]