Abu al-Hasan al-Hashimi al-Qurashi[1] (bahasa Arab: أبو الحسن الهاشمي القرشي) adalah khalifah[a] ketiga dan saat ini dari Negara Islam Irak dan Syam. Ia diangkat menjadi khalifah pada 10 Maret 2022 dalam sebuah pesan rekaman oleh jurubicara baru Negara Islam Irak dan Syam, Abu Omar al-Muhajir, yang mengumumkannya lebih dari sebulan setelah kematian pendahulunya Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurashi.[5][6]
Catatan
^Negara Islam Irak dan Syam menyebut dirinya sebagai kekhalifahan dan pemimpinnya sebagai khalifah, namun anggapan tersebut tak diterima oleh kebanyakan Muslim, dan dipersengketakan oleh berbagai ulama dan pengarang Muslim.[2][3][4]
^Yusuf al-Qaradawi stated: "[The] declaration issued by the Islamic State is void under sharia and has dangerous consequences for the Sunnis in Iraq and for the revolt in Syria", adding that the title of caliph can "only be given by the entire Muslim nation", not by a single group. Strange, Hannah (5 July 2014). "Islamic State leader Abu Bakr al-Baghdadi addresses Muslims in Mosul". The Telegraph. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 January 2022. Diakses tanggal 6 July 2014.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)