Saat ini kawasan Ulau Bioa berada dalam administrasi Kabupaten Bengkulu Utara dan Bengkulu Tengah. Marga-marga yang berada di kawasan ini meliputi Marga Air Besi (Bioa Bêsai), Air Padang (Bioa Padang), Bintunan (Btunên), Lais (Lai), Palik (Paliak), dan Perbo di Bengkulu Utara, serta Bang Haji (Bang Ajai) dan Jurukalang (Jêkalang; Jikalang) di Bengkulu Tengah.[4] Masyarakat kawasan ini umumnya menuturkan bahasa Rejang dialek Pesisir, subdialek Ulau Bioa, yang memiliki banyak kesamaan dengan dialek Lebong.[1]
Jaspan, Mervyn A. (1984). "Materials for a Rejang-Indonesian-English Dictionary". Dalam Stokhof, W. A. L. Materials in Languages of Indonesia, No. 27. PACIFIC LINGUISTICS Series D - No. 58. Canberra: Department of Linguistics, Research School of Pacific and Asian Studies, Australian National University. hlm. iv, vii, 63. doi:10.15144/PL-D58.1. ISBN0 85883 312 3.
Jurnal
"Extract Uit de Beschrijving Eener Reis Naar Het Tusschen Benkoelen en Palembang Gelegen Onafhankelijke Landschap Lebong, in 1857 Ondernomen Door den Kapitein der Infanterie F. G. Steck, Gedetacheerd Bij den Generalen Staf, Toenmaals Belast Met de Opname der Onafhankelijke Districten Tusschen Palembang en Benkoelen". Bijdragen Tot De Taal-, Land- En Volkenkunde Van Nederlandsch-Indië (dalam bahasa Dutch). 8: 31–41. JSTORhttps://www.jstor.org/stable/25733840.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Artikel bertopik budaya ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.