Saya menyebut strategi ini Teori Orang Gila. Saya ingin orang-orang Vietnam Utara percaya bahwa saya akan melakukan apapun untuk mengakhiri perang ini. Kita sebarkan saja gosip bahwa, "Kamu tahu sendiri kan kalau Nixon itu terobsesi dengan komunisme? Kami kesulitan meredam amarahnya—dan dia sendiri sudah bersiap-siap menekan tombol nuklir," dan dua hari kemudian Ho Chi Minh akan datang ke Paris dan membujuk kita untuk segera berdamai.[1]
Pemerintahan Nixon menerapkan "strategi orang gila" untuk memaksa pemerintah Vietnam Utara merundingkan perdamaian untuk mengakhiri Perang Vietnam.[3] Dengan alasan yang sama pula, beberapa diplomat Amerika Serikat (khususnya Henry Kissinger) menyebut serangan ke Kamboja tahun 1970 sebagai gejala kegilaan Nixon.[4]
Penerapan strategi ini semasa Perang Vietnam cenderung bermasalah. Teori ini menyatakan bahwa musuh akan menyerah karena takut diserang habis-habisan tanpa mempertimbangkan kemungkinan aksi bunuh diri. Di Vietnam, ini artinya Nixon bersedia mengerahkan senjata nuklir untuk 'memenangkan' perang tanpa memikirkan pembalasan nuklir dari Uni Soviet atau Cina. Nixon berharap persepsi ini menciptakan perdamaian tanpa mengerahkan kekuatan, namun ia sendiri tidak pernah berhasil menciptakan pencitraan yang diinginkannya. Seperti kata sejarawan Michael Sherry: "Pertama, ketika ia berpura-pura bersedia melakukan apapun untuk mencapai tujuannya, musuh-musuhnya justru benar-benar bersedia melakukan apapun untuk mencapai tujuannya. Kedua, Nixon saat itu memimpin negara demokrasi yang seiring waktu semakin khawatir dan kritis terhadap perang ini."[5]
Strategi orang gila dapat dikaitkan dengan Niccolò Machiavelli. Dalam Discourses on Livy (buku 3, bab 2), Machiavelli menulis bahwa kadang-kadang "berpura-pura gila itu merupakan keputusan yang sangat bijak." Kimball, dalam Nixon's Vietnam War, berpendapat bahwa Nixon mencetuskan strategi ini secara sepihak setelah mengamati sikap Dwight D. Eisenhower terhadap Perang Korea dan terlibat langsung di dalamnya.[5]
Sagan, Scott D. (Spring 2003), "The Madman Nuclear Alert: Secrecy, Signaling, and Safety in October 1969", International Security, 27 (4): 150–183, doi:10.1162/016228803321951126, JSTORhttp://www.jstor.org/stable/4137607Parameter |coauthor= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)