Stasiun Maros (MRS) (Lontara Bugis: ᨔᨛᨈᨔᨗᨕᨘ ᨆᨑᨘ , transliterasi: Sētasiun Maru' ; Lontara Makassar: ᨔᨙᨈᨔᨗᨕᨘ ᨆᨑᨘᨔᨘ , transliterasi: Sétasiun Marusu' ) adalah stasiun kereta api kelas besar yang terletak di wilayah Lingkungan Data, Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia. Nama "Maros" yang digunakan sebagai nama stasiun ini diambil dari nama kabupaten tempat stasiun ini dibangun. Stasiun ini merupakan stasiun kereta api yang dekat dengan pusat ibu kota Kabupaten Maros.
Stasiun Maros terletak di jalur kereta api Trans-Sulawesi yang nantinya menghubungkan Makassar dan Parepare. Stasiun Maros yanga berada di ketinggian 2 mdpl ini terletak di antara Stasiun Mandai dan Stasiun Rammang-Rammang.
Stasiun Maros termasuk ke dalam pembangunan segmen III dari rangkaian pembangunan jalur kereta api Makassar–Parepare. Stasiun ini mulai dibangun pada tahun 2019 bersama jalur kereta api dan stasiun-stasiun di lintas Tallo–Mandalle.[2] Pembangunan Stasiun Maros selesai dilaksanakan pada akhir tahun 2022 dan telah dilakukan soft launching pengoperasian kereta api dengan relasi Maros–Garongkong oleh Menteri Perhubungan pada tanggal 2 Desember 2022.[3]
Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka Sulawesi Selatan 2022.
Rute Stasiun Maros menuju Stasiun Rammang-Rammang atau sebaliknya melintasi lanskap panorama alam yang bervariasi. Rute permulaan di Stasiun Maros memperlihatkan di sekitar stasiun terdapat area persawahan di Lingkungan Data dan Lingkungan Panaikang Kelurahan Pallantikang. Kemudian tak jauh dari situ, terdapat jembatan khusus jalur rel kereta api yang dirintis dan dibuat melintasi Sungai Maros yang menghubungkan antara Kelurahan Pallantikang dan Kelurahan Baju Bodoa. Di Kelurahan Baju Bodoa, area persawahan dan tambak menjadi pemandangan. Melintasi Kelurahan Baji Pamai, Kelurahan Soreang, dan Kelurahan Allepolea akan terlihat pemandangan permukiman penduduk dan area persawahan. Di Kelurahan Maccini Baji terdapat jembatan khusus rel kereta api sepanjang 63 meter dengan tinggi 7 meter yang terpasang melintang di atas Jalan Poros Maros-Pangkep atau Jalan Penghubung Makassar—Parepare (bagian Jalan Raya Trans-Sulawesi) dan kemudian jembatan melintasi Sungai Pute. Di Kelurahan Maccini Baji dan Desa Salenrang, pemandangan sungai, persawahan, tambak, dan pegunungan karst menjadi pemandangan dominan. Di Stasiun Rammang-Rammang memperlihatkan kombinasi pemandangan area persawahan dan tower karst. Ketinggian rute rel ini adalah 5—7 meter di atas daratan rata-rata, sehingga terhindar jauh dari potensi banjir seperti yang terjadi banjir besar pada Desember 2022 dan Januari 2023 di Sulawesi Selatan. Karena tingginya jalur rel ini, para penumpang kereta api dapat melihat pemandangan yang lebih luas.
Stasiun Mandai ke Stasiun Maros berjarak 4 km dan lebar rel mengikuti standar internasional, yakni 1 meter 435 milimeter (1.435) dengan melewati beberapa desa/kelurahan sebagai berikut:
Rute stasiun ini mulai dan berada pada sekitar kawasan persawahan di Desa Ma'rumpa dan Desa Tellumpoccoe hingga ke wilayah perkotaan di Kelurahan Hasanuddin dan berhenti di Kelurahan Pallantikang, kawasan persawahan dan tambak.