SN 1987A adalah supernova tipe II yang berjarak sekitar 168.000 tahun cahaya di Awan Magellan Besar. Ini signifikan secara ilmiah karena memberi peluang besar untuk mempelajari supernova runtuh-inti melalui fase sebelum, selama dan setelah kematian sebuah bintang.[1][2]
Meskipun ledakan bintang terjadi sekitar 166.000 SM, cahaya dari SN 1987A pertama kali terlihat pada 23 Februari 1987. Gelombang kejut yang sangat terang dari ledakan bintang masif masih dapat dilihat hingga hari ini. Jaraknya sekitar 168.000 tahun cahaya, tetapi menyala dengan cahaya yang setara dengan 100 juta Matahari, dan cerah selama beberapa bulan. SN 1987A adalah supernova terdekat selama 400 tahun. Tidak sejak Supernova Kepler yang secerah dan sedekat ini (Supernova Kepler berada di Bima Sakti, hanya berjarak 40.000 tahun cahaya.) Itu telah menjadi objek perhatian yang konstan bagi para astronom dan astrofisikawan, dan mereka telah mengamatinya dengan cermat selama lebih dari tiga dekade sekarang.[1][2][3]
Di sekitar supernova ada dua lingkaran dari material bintang dan cincin bersinar yang sangat terang yang mengelilingi bintang smyang sekarat di tengah bingkai. Meskipun Hubble menunjukkan petunjuk penting tentang sifat struktur ini, asalnya sebagian besar masih belum diketahui.[3]
Misteri lainnya adalah bintang neutron yang menghilang. Kematian hebat dari bintang bermassa tinggi, seperti SN 1987A, meninggalkan sisa-sisa bintang-bintang neutron atau lubang hitam. Karena tidak ada yang dapat menemukannya, alasan yang berbeda dikemukakan mengapa tidak ada. Teoei pertama adalah SN 1987A membentuk bintang kuark, bukan bintang neutron. Teori lain menyatakan bahwa pulsar yang terbentuk, dan medan magnetnya kecil atau tidak biasa, mencegah kita untuk mendeteksinya. Kemungkinan ketiga adalah bahwa gas dan debu jatuh kembali ke bintang neutron, menghancurkannya kembali menjadi lubang hitam. Penjelasan yang lebih biasa adalah bahwa benda itu ada di sana, hanya tertutup oleh begitu banyak gas dan debu sehingga kita tidak dapat melihatnya. Para astronom berharap untuk menemukan bintang neutron di sisa-sisa supernova, tetapi mereka belum dapat mengintip melalui debu panas untuk memastikanya ada di sana.[1][3]
Pengamatan
Teleskop Luar Angkasa Hubble telah mempelajari supernova dengan sangat rinci sejak diluncurkan ke luar angkasa pada tahun 1990. Pada saat itu, Hubble adakah orang pertama yang melihat dalam resolusi tinggi dan dengan jelas menggambarkan struktur supernova, yang terdiri dari sebuah cincin utama yang mengelilingi bintang yang meledak dan dua cincin luar yang lebih redup.[3]
Teleskop sinar-X Chandra, yang diluncurkan pada tahun 1999, juga terus mengamati awan gas yang mengembang dan sisa material bintang selama bertahun-tahun.[3]
Berdasarkan pengamatan terbaru SN 1987A, para astronom telah menemukan bahwa gas dan material bintang itu terlontar 20.000 tahun sebelum ledakan supernova benar-benar terjadi. Angin bintang yang bergerak lambat pada awalnya membawa sebagian materi ini menjauh dari bintang yang sekarat.[3]
Namun, saat bintang yang binasa mendekati akhir hidupnya, ia berevolusi menjadi benda panas dan menghasilkan angin bintang yang lebih cepat yang menyebabkan material yang lebih lambat menumpuk dan membentuk struktur seperti cincin kosentris yang diamati di sekitar bintang yang meledak. Cincin gass tersebut sudah ada sejak 20.000 tahun yang lalu. Kilatan cahaya ultraviolet pada ledakan memberi memberi energi pada cincin tersebut besinar selama beberapa puluh tahun.[3][4]
Sisa-sisa supernova
Para peneliti masih mencari sisa supernova tersebut, yang dipastikan akan menjadi bintang neutron atau lubang hitam baru. Menggunakan gambar yang sangat tajam dan sensitif yang diambil dengan teleskop Atacama Large Milimeter / Submilimeter Array (ALMA) di Gurun Atacama di Chili utara, tim telah menemukan sepetak awan debu tertentu yang lebih terang dari sekitarnya, dan yang cocok dengan yang diduga lokasi bintang neutron.[4]
Para ilmuwan mengklaim telah menemukan bukti lokasi bintang neutron yang tertinggal ketika bintang besar telah mengakhiri hidupnya dalam ledakan raksasa, yang mengarah ke supernova yang terkenal, SN 1987A.[4]