Rave Master, atau Rave (Jepang: レイヴcode: ja is deprecated , Hepburn: Reivu, diromanisasi menjadi RAVE) di Jepang dan juga dikenal di sana sebagai The Groove Adventure Rave, adalah sebuah seri manga asal Jepang yang ditulis dan diilustrasikan oleh Hiro Mashima. Ceritanya mengisahkan tentang Haru Glory, seorang remaja yang sedang mencari lima bagian dari batu suci Rave, dalam rangka membawa kedamaian di dunia dengan mengalahkan kelompok kriminal Demon Card. Mashima membuat Rave berdasarkan ide bepergian di seluruh dunia dan tercerminkan dalam sulitnya proses serialisasi dari manga ini, karena durasi terbitnya yang cukup lama.
Manga ini dimuat berseri dalam majalah Weekly Shōnen Magazine terbitan Kodansha sejak bulan Juli 1999 hingga Juli 2005, dan telah diterbitkan menjadi tiga puluh lima volume tankōbon. Manga ini diterbitkan dalam bahasa Inggris untuk wilayah Amerika Utara oleh Tokyopop, sampai Kodansha mengizinkan kontrak mereka berakhir. Rave juga telah diadaptasi menjadi seri anime sebanyak 51 episode yang diproduksi oleh Studio Deen. Seri anime tersebut ditayangkan pada saluran TBS sejak tanggal 13 Oktober 2001 hingga 28 September 2002. Tokyopop juga melisensi seri anime tersebut dan menayangkannya pada saluran Cartoon Network untuk wilayah Amerika Serikat pada tanggal 5 Juni 2004 sebagai bagian dari blok pemrograman Toonami, dan ditayangkan ulang di Syfy pada tahun 2009.
Manga ini pada umumnya menerima tanggapan yang positif. Pujian umumnya ditujukan kepada alur cerita dan kualitas gambarnya. Di sisi lain, adaptasi seri anime Rave dikritik atas beberapa penyuntingan yang dilakukan Tokyopop terhadap versi aslinya, sehingga menghasilkan dialog yang membingungkan serta musik yang tidak menarik.
Plot
Semua berawal pada tahun 0015 (tahun 10015 dibaca 0015), saat itu kekuatan yang dikenal sebagai "ibu" dari segala Dark Bring yakni Sinclaire, mengancam dunia. Shiba sebagai Rave Master pertama mencoba menghancurkan dengan pedangnya namun yang terjadi adalah Overdrive yakni sebuah ledakan besar yang menghancurkan sepersepuluh bagian dari dunia. Rave yang digunakan Shiba saat itu akhirnya terpencar menjadi 5 bagian akibat Overdrive dan Shiba hanya dapat mengambil satu bagian dari Rave tersebut. Namun, Shiba belum mampu menghancurkan Sinclaire dan hanya mampu melukainya.
50 tahun berlalu sejak itu, Haru Glory, seorang remaja yang tinggal di pulau Garage menemukan makhluk aneh yang mempunyai badan kecil serta hidung seperti bor. Haru diberitahu oleh Shiba bahwa itu adalah "Plue". Makhluk itu adalah makhluk yang menemani Rave Master sebagai Rave Warrior.
Tidak lama setelah itu, Feber, Anggota dari Demon Card (organisasi yang berencana menggunakan dark bring untuk menguasai dunia) menemukan Shiba dan meminta Shiba untuk memberikan Rave padanya. Shiba menolak dan akhirnya Feber menggunakan kekerasan. Shiba kemudian memberikan Rave pada Haru dan menyuruhnya kabur tetapi Haru menolak untuk kabur dan mencoba untuk menolong Shiba. Saat Feber mencoba untuk mengambil Rave dari Haru, Haru tiba-tiba mengeluarkan kekuatan Rave dengan pukulannya yang akhirnya Feber kalah dengan Explosion (Jurus Rave). Shiba terkejut sekaligus menyadari bahwa Haru telah dipilih oleh Rave untuk menjadi Rave Master kedua. Sejak hari itu Haru mulai mencari sisa bagian dari Rave dan memulai perjalanan untuk menghancurkan Demon Card.
Rave mulai dimuat dalam edisi ke-32 dari majalah Weekly Shōnen Magazine yang diterbitkan pada tanggal 21 Juli 1999,[3] dan terdiri dari 296 bab sampai edisi terakhirnya yang diterbitkan dalam edisi ke-35 dari majalah yang sama pada tanggal 10 September 2005.[4] Manga ini telah diterbitkan dalam bentuk 35 volume tankōbon oleh Kodansha. Volume pertamanya diterbitkan pada bulan November 1999, sedangkan yang terakhir pada bulan September 2005.[5][6] Manga ini kemudian dirilis ulang dalam format bunkoban sebanyak 18 volume antara tanggal 10 Agustus 2006 dan 12 April 2007.[7][8]
Rave telah diterbitkan dalam bahasa Inggris di Amerika Utara oleh Tokyopop, yang menerbitkannya sampai volume 32.[9] Pada tanggal 31 Agustus 2009, Tokyopop mengumumkan bahwa mereka tidak akan menyelesaikan penerbitan manga ini karena lisensi mereka dengan Kodansha telah kedaluwarsa. Atas dasar tersebut, Kodansha meminta agar mereka berhenti menerbitkan seluruh manga yang telah dilisensi sebelumnya, termasuk Rave.[10] Sebulan berikutnya, Del Rey Manga mengumumkan bahwa mereka telah memperoleh lisensi atas manga ini dan akan mulai menerbitkan volume-volume yang tersisa pada tahun 2010.[11] Tiga volume terakhir diterbitkan dalam bentuk satu volume berformat omnibus (bundel). Del Rey tidak pernah merilis volume-volume terdahulu sebelum lisensi mereka berakhir.[12] Pada tahun 2017, Kodansha USA melisensi manga ini dengan tujuan untuk merilis ulang seluruh (35) volume dalam format digital,[13] yang dirilis bersamaan pada tanggal 3 Oktober 2017. Volume-volume tersebut tersedia pada beberapa platform digital seperti Amazon Kindle dan ComiXology.[14]
Rave telah dilisensi untuk diterbitkan dalam beberapa bahasa lain. Manga ini diterbitkan dalam bahasa Prancis oleh Glenat, bahasa Spanyol oleh Norma Editorial, dan bahasa Italia oleh Editions Star Comics. Egmont Manga & Anime menerbitkan Rave di Jerman, serta memuatnya secara berseri dalam majalah bulanan mereka, Manga Power. Rave juga merupakan salah satu seri manga pertama yang diterbitkan dalam bahasa Spanyol untuk wilayah Amerika Utara oleh Public Square Books.[15]
Pada tahun 2011, Mashima membuat sebuah manga one-shotcrossover antara Rave dan Fairy Tail. Manga one-shot tersebut dimuat dalam majalah Magazine Special edisi bulan Mei terbitan Kodansha.[16]
The series was adapted into a fifty-one episode anime series, entitled Groove Adventure Rave, by Studio Deen.[17] It was directed by Takashi Watanabe and the music was composed by Kenji Kawai.[18] The anime premiered on TBS on October 13, 2001 and ran until September 28, 2002. The anime series is based on the first twelve volumes of the manga series. The series was also collected in a total of seventeen DVD volumes between February 6, 2002 and June 4, 2003.[19][20]
Tokyopop licensed the series for release and broadcast in North America.[21] As with the manga, Tokyopop released the series under the name Rave Master. Tokyopop edited the series for content and length, hired Rita Majkut to produce the English-language version, which was recorded at Bill & Ted's Recording Studio in Burbank, and contracted Glenn Scott Lacey to compose an alternate musical score. The ADR writer was Bob Buchholz, and Marc Handler was the voice director for all of the episodes. The leading actors for the English-language version were Yuri Lowenthal, Doug Erholtz, Michelle Ruff, Tom Kenny, and Mona Marshall. The English dubbed version aired on Cartoon Network in the United States, premiering in June 2004, as part of the Toonami programming block.[22][23] The series' second half premiered on January 22, 2005.[24] It was also on the MiGUZi weekday afternoon after-school action block and its Sunday Morning daytime lineup of Summer 2005. Later, Syfy had begun airing the dubbed episodes on March 16, 2009 as part of its "Ani-Monday" programming block and finished on September 21, 2009.[2] Tokyopop released three DVD volumes of the series and in 2010 it collected the entire series.[25]
The one-shot crossover between Rave Master and Fairy Tail was adapted into an original video animation with Mashima himself acting as supervisor to the project and had expanded the original chapter to include more characters from Rave Master. It was released on August 16, 2013 alongside the thirty-ninth volume of Fairy Tail.[26]
CD
The Japanese audio by Kenji Kawai was released in a total of four CD soundtracks by King Records.[27][28][29][30] Geneon also published a CD based on the Japanese soundtrack for English release under the title of Rave Master: Music Side.[31]
Permainan video
There are six video games based on Rave Master published by Konami. Three games were released for the PlayStation including a role-playing games Groove Adventure Rave and its sequel Groove Adventure Rave: Mikan no Hiseki (GROOVE ADVENTURE RAVE ~未完の秘石~code: ja is deprecated ), and platforming game Plue no Daibouken from Groove Adventure Rave.[32][33][34]
For Nintendo's consoles Konami released both Groove Adventure Rave and Rave Master: Special Attack Force! (Groove Adventure Rave: Hikari to Yami no Daikessen 2), two fighting games for the Game Boy Advance, and Rave Master, which was released on the Nintendo GameCube.[35][36]
Penerimaan
The Rave Master manga has been well received with its Western release appearing in Diamond Comic Distributors's graphic novels charts.[37][38] Publications for manga and anime also had positive impressions with Jason Thompson's book Manga: The Complete Guide giving it a positive review of 3 out of 4 stars. It states that Rave Master had a relatively shaky start, in terms of storyline and art. However, it states that about part way through the first major story arc, the series began to improve and set itself apart from other manga series. Like most reviewers, they stated that Rave Master had a collection of likeable characters.[39] Chris Beverdige from Mania Entertainment also enjoyed the series recommending people to buy multiple volumes rather than one to enjoy the connected story arcs. He praised the series' fight scenes coupled with the emotional content that makes the series worth reading.[40] UK Anime Network writer Rory Carlyle shared similar comments as he viewed the series to be "pretty good" despite having common standards seen in multiple shōnen manga.[41] The artwork was also praised by Anime News Network's Allen Divers who referred to the series as "a try before you buy" based on the simple storyline.[42] Carlyle was surprised by the multiple character designs that included humanoid and superdeformed characters besides common ones like Haru.[41]
In contrast to the printed version, the localized TV series has garnered some significant criticism mainly for its edits. Critics were mainly concerned about how the script was rewritten for the series' English release which resulted in confusing character interactions and unfunny humor.[1][43] The animation was praised although the fight scenes were not found entertaining.[1] Both Anime News Network and DVDTalk found that the series was better suited towards a young audience and expected TokyoPop to release an uncut version of the series to attract older fans. The exclusive English soundtrack was also heavily criticized for not fitting with the series while the English voice acting was found underwhelming.[1][44]