Pulau Pangeran Edward (Bahasa Inggris: Prince Edward Island (PEI)) adalah salah satu provinsi maritim di Kanada. PEI adalah provinsi dengan luas wilayah dan jumlah penduduk terkecil, tetapi dengan kepadatan penduduk tertinggi di Kanada. Pulau ini memiliki beberapa julukan: "Garden of the Gulf", "Birthplace of Confederation" dan "Cradle of Confederation".[1] Ibu kota dan sekaligus kota terbesarnya adalah Charlottetown.
Pulau Pangeran Edward merupaka bagian dari tanah tradisional Miꞌkmaq yang dijajah oleh Prancis pada tahun 1604 sebagai bagian dari koloni Acadia. Pulau ini kemudian diserahkan kepada Inggris pada akhir Perang Prancis dan Indian pada tahun 1763 dan menjadi bagian dari koloni Nova Scotia. PEI menjadi koloni tersendiri dibawah pemerintahan Inggris pada tahun 1769. PEI merupakan tuan rumah Konferensi Charlottetown pada tahun 1864 untuk membahas penyatuan Provinsi-provinsi Maritim; Namun, konferensi tersebut menjadi yang pertama dalam serangkaian pertemuan yang mengarah ke Konfederasi Kanada pada tahun 1867. Pulau Pangeran Edward awalnya menolak keras Konfederasi, tetapi karena kebangkrutan dari "Land Question" dan pembangunan rel kereta api, PEI memutuskan bergabung sebagai provinsi ketujuh Kanada pada tahun 1873.
Sejarah
Sebelum masuknya orang Eropa, Bangsa Pertama Mi'kmaq mendiami Pulau Pangeran Edward sebagai bagian dari wilayah tradisional Mi'kma'ki. Mereka menamainya Pulau Epekwitk, yang berarti "dibuai di atas ombak"; Orang Eropa mewakili pengucapan sebagai Abegweit. Nama lainnya adalah Minegoo. Legenda Mi'kmaq menyatakan bahwa pulau itu dibentuk oleh Roh Agung yang menempatkannya di Perairan Biru beberapa tanah liat berbentuk bulan sabit berwarna merah tua. Ada dua komunitas Mi'kmaq di Epekwitk saat ini.
Budaya
Pulau Pangeran Edward dikenal sebagai tempat di mana Lucy Maud Montgomery menulis ceritanya. Anne of Green Gables ialah salah satu karyanya.
- ^ "Prince Edward Island | History, Population, & Facts | Britannica". www.britannica.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-06-30.