Propaganda selama Reformasi Protestan

Dalam blok kayu dari tahun 1568 ini, pencetak di sisi kiri mengeluarkan satu halaman dari mesin cetak sementara pencetak di sisi kanan membubuhkan tinta pada blok-teksnya.

Propaganda selama Reformasi Protestan, terbantu oleh penyebaran mesin cetak di seluruh Eropa dan khususnya di Jerman, menyebabkan berbagai gagasan, pemikiran, dan doktrin baru tersedia bagi publik dengan cara-cara yang belum pernah disaksikan sebelum abad ke-16. Mesin cetak ditemukan sekitar tahun 1450 dan menyebar dengan cepat ke kota-kota besar lainnya di seluruh Eropa; ketika Reformasi Protestan sedang berlangsung pada tahun 1517, terdapat banyak sentra pencetakan di lebih dari 200 kota besar Eropa.[1][2] Tempat-tempat tersebut menjadi produsen utama karya-karya Reformasi Protestan yang dihasilkan kalangan Protestan dan, dalam beberapa kasus, karya-karya Kontra-Reformasi yang dikemukakan oleh kalangan Katolik Roma.

Pamflet dan teks cetak

Terdapat sejumlah metode propaganda berbeda yang digunakan selama Reformasi Protestan seperti pamflet/selebaran, teks/naskah, surat, dan terjemahan Alkitab/Perjanjian Baru. Pamflet atau selebaran merupakan salah satu bentuk propaganda yang paling umum, biasanya terdiri dari sekitar 8 sampai 16 halaman – relatif kecil dan mudah untuk menyembunyikannya dari pihak berwenang. Hal ini menyebabkan media tersebut sangat berguna bagi para reformator Protestan, yang gagasan-gagasannya tidak diterima oleh otoritas Katolik. Kebanyakan pamflet tersebut mempromosikan gagasan-gagasan Protestan maupun Reformasi Protestan. Bagaimanapun, pamflet juga digunakan oleh para propagandis Katolik Roma, kendati tidak menghasilkan dampak yang sama.[3]

Propaganda Protestan maupun Katolik selama berlangsungnya Reformasi Protestan berupaya untuk memengaruhi publik dalam mengadopsi ataupun melanjutkan praktik-praktik keagamaan. Para propagandis dari kedua belah pihak berupaya untuk memublikasikan dokumen-dokumen seputar doktrin gerejawi, untuk mempertahankan umat mereka ataupun memengaruhi calon umat baru. Teks-teks cetak tersebut terkadang juga berfungsi sebagai pedoman bagi kaum awam agar mereka sendiri menilik cara yang tepat dalam berperilaku di dalam gereja dan masyarakat.

Pamflet dan teks cetak tersedia bagi sejumlah besar kalangan berpendidikan, dengan harga yang relatif terjangkau. Lebih jauh lagi, gagasan-gagasan dan keyakinan-keyakinan para penulis reformasi, termasuk Martin Luther, juga disebarluaskan secara lisan kepada sejumlah besar kalangan tidak berpendidikan yang mungkin belum tersangkut paut dengan Reformasi Protestan.[3] Para propagandis Katolik Roma juga memanfaatkan metode propaganda ini di dalam gereja, namun dipandang tidak seefektif para propagandis Protestan.

Propaganda Protestan

"HIC OSCULA PEDIBUS PAPAE FIGUNTUR" ("Mencium Kaki Paus"; 1545). Para petani Jerman menanggapi satu bulla kepausan dari Paus Paulus III. Diambil dari serangkaian cukil kayu karya Lucas Cranach yang pembuatannya ditugaskan oleh Martin Luther,[4] biasanya disebut sebagai "Papstspotbilder" atau "Papstspottbilder".[5]

Doktrin gerejawi dan propaganda Protestan memisahkan diri dari konvensi-konvensi yang dipegang Gereja Katolik Roma berdasarkan tradisi. Mereka menyerukan perubahan tata kelola Gereja dan bersikeras bahwa praktik jual beli indulgensi dan posisi-posisi keagamaan dihentikan seperti halnya yang mereka lihat sebagai korupsi kepausan yang telah dibiarkan terjadi.[6][7][8][9] Selain itu, para reformator Protestan mempertanyakan otoritas Gereja dan khususnya Sri Paus. Kalangan Protestan meyakini bahwa otoritas atau wewenang utama gereja mereka semestinya adalah Injil ataupun Kitab Suci (yang diuraikan melalui penafsiran pribadi) dan bukan Sri Paus, yang adalah kepala duniawi Gereja Katolik Roma.[10]

Pesan dominan lainnya yang ditemukan dalam propaganda Protestan adalah gagasan bahwa setiap orang seharusnya dapat mengakses Alkitab untuk menafsirkannya bagi diri mereka sendiri; ini merupakan alasan utama mengapa Luther menerjemahkan dan menerbitkan banyak salinan Perjanjian Baru selama tahun-tahun berlangsungnya Reformasi Protestan.[10] Kalangan Protestan mempertanyakan keyakinan bahwa Sri Paus memiliki wewenang tunggal untuk menafsirkan kitab suci. Hal ini dapat dilihat dalam publikasi Luther yang berjudul Kepada Bangsawan Kristen dari Negara Jerman, yang mengkritik keyakinan Katolik bahwa Sri Paus memiliki wewenang tertinggi dan dapat menafsirkan kitab suci sesuai yang ia pandang tepat.[11] Untuk melawan keyakinan tersebut, Luther mengajukan argumen-argumen dari Alkitab yang menurutnya mengindikasikan bahwa setiap orang memiliki kemampuan untuk menafsirkan kitab suci dan bukan hanya Sri Paus.

Dari segi nada dan gaya, meski terkadang bernada serius, propaganda Reformasi Protestan sering kali satiris, menampilkan permainan kata dan sarkasme. Dalam hal ini, propaganda tersebut mengembangkan tradisi-tradisi terdahulu satire religi abad pertengahan.[12][13] Salah satu contoh dari hal ini misalnya ulasan Martin Luther mengenai kisah hidup St. Yohanes Krisostomus dalam Die Lügend von S. Johanne Chrysostomo karyanya.

Pesan-pesan Reformasi Protestan dipandang sangat kontroversial dan kerap dilarang di sejumlah kota Katolik.[14] Terlepas dari upaya yang dilakukan Gereja Katolik Roma untuk menahan dan menekan propaganda Protestan, para propagandis Protestan menemukan cara-cara efektif untuk menyebarluaskan pesan-pesan mereka kepada umat pendukung mereka. Penggunaan pamflet menjadi metode utama untuk menyebarkan doktrin dan gagasan-gagasan Protestan. Pamflet hanya menghabiskan sedikit waktu untuk diproduksi serta dapat dicetak dan dijual dengan cepat, membuatnya lebih sulit dilacak oleh pihak berwenang dan dengan demikian menjadikannya metode propaganda yang sangat efektif. Banyaknya pamflet yang diproduksi selama periode ini menunjukkan bahwa karya-karya Protestan selama berlangsungnya Reformasi Protestan senantiasa tersedia dalam skala besar, menyebabkan gagasan-gagasan yang dianggap kontroversial dapat diakses khalayak ramai. Hal ini disebut sebagai salah satu alasan mengapa kalangan Protestan mengalami keberhasilan dalam kampanye propaganda mereka dan dalam Reformasi Protestan.[3]

Reaksi Katolik terhadap propaganda Protestan

Keberatan para reformator Protestan tidak disambut baik oleh kalangan Katolik Roma yang menyebut perilaku ini maupun karya-karya para propagandis Protestan sesat.[15] Mereka tidak setuju dengan para reformator Protestan dan pesan-pesan yang mereka sampaikan kepada publik. Mayoritas umat Katolik beranggapan bahwa persoalan Gereja tidak semestinya dibicarakan dengan kaum awam, tidak diekspos ke hadapan publik.[16] Kebanyakan karya yang dipublikasikan oleh kalangan Katolik Roma bersifat reaktif dan Kontra-Reformasional.[17]

Alih-alih menerbitkan karya-karya proaktif, para apologet Katolik sering kali segera menyanggah argumen-argumen Luther dan pihak Protestan lainnya setelah publikasinya. Satu contoh dari kampanye propaganda reaktif yang dipublikasikan oleh kalangan Katolik Roma adalah sehubungan dengan Perang Petani tahun 1525. Para propagandis tersebut menyalahkan Luther atas terjadinya Perang Petani dan segala kekisruhan yang menjadi imbasnya. Banyak penulis Katolik Roma terkemuka yang meyakini bahwa apabila Luther tidak menulis karya-karya sesatnya, kekerasan yang dipicu oleh Perang Petani tidak akan terjadi.[18] Hal ini dapat ditemukan dalam karya Hieronymus Emser yang berjudul Jawaban untuk "Kekejian" Luther terhadap Doa Kudus Sekreta dalam Misa, juga Bagaimana, Di Mana, dan Dengan Kata-Kata Apa Luther Mendorong dan Memperkenalkan Pemberontakan dalam buku-bukunya yang diterbitkan di Dresden pada tahun 1525.[19] Emser sebenarnya menyitir karya Luther dalam artikel tersebut dan dengan demikian secara tidak sengaja memperkenalkan doktrin dan gagasan-gagasan Protestan kepada para pembaca Katolik Roma yang mungkin sebelumnya belum pernah mengetahuinya secara langsung.[20]

Berbeda dengan kalangan Protestan yang menyasar khalayak umum melalui karya-karya cetak dalam bahasa vernakular masyarakat, para propagandis Katolik Roma menyasar para figur berpengaruh seperti imam-imam yang berkhotbah kepada jemaat mereka setidaknya setiap minggu. Karenanya, dengan jumlah karya yang lebih sedikit, mereka menjangkau khalayak Katolik secara luas.[21]

Meskipun para propagandis Katolik Roma melakukan beberapa kampanye propaganda yang efektif, terutama kampanye menentang Luther dalam hal Perang Petani, mereka dianggap lalai untuk menyampaikan pesan mereka kepada masyarakat umum. Mereka gagal memanfaatkan kesempatan dengan cara-cara yang mampu dilakukan para propagandis Protestan; mereka tidak memproduksi secara umum karya-karya dalam bahasa vernakular yang lazim dituturkan masyarakat, yang adalah suatu taktik efektif bagi kalangan Protestan. Selain itu, publikasi-publikasi Katolik Roma dalam bahasa Jerman ataupun Latin yang dihasilkan selama tahun-tahun berlangsungnya Reformasi Protestan sangat kalah banyak jumlahnya dibandingkan dengan yang dihasilkan kalangan Protestan.[22] Banyaknya publikasi Protestan yang berjilid-jilid memustahilkan upaya para propagandis Katolik Roma untuk memadamkan doktrin dan gagasan-gagasan Protestan yang mengubah doktrin dan pemikiran keagamaan pada abad ke-16.

Propagandis utama selama Reformasi Protestan

Terdapat sejumlah reformis Protestan yang berperan dalam keberhasilan propaganda Protestan, misalnya Andreas Bodenstein von Karlstadt, Urbanus Rhegius, dan Philipp Melanchthon. Figur tunggal yang paling berpengaruh adalah Martin Luther.[23] Luther menulis jauh lebih banyak daripada reformis utama lainnya, dan sebagian besar karyanya ditulis dalam bahasa vernakular Jerman. Diperkirakan bahwa karya-karya Luther jumlahnya lebih dari 2.200 cetakan (dengan cetakan ulang) pada tahun 1530, dan ia tetap menulis sampai saat wafatnya pada tahun 1546.[24][25]

Penggunaan bahasa masyarakat oleh Luther merupakan salah satu gagasan utama Reformasi Protestan. Ia meyakini "Imamat Semua Orang Percaya", bahwa setiap orang adalah imam berdasarkan hak mereka sendiri dan dapat memegang kendali atas iman mereka sendiri.[11] Dari keseluruhan cetakan Luther, yang jumlahnya diperkirakan sekitar 3.183, 2.645 di antaranya ditulis dalam bahasa Jerman dan hanya 538 yang ditulis dalam bahasa Latin.[26] Dominansi Luther dikatakan sebagai indikasi bahwa kampanye propaganda Protestan bersifat kohesif, dengan pesan yang mudah diakses dan dilakukan secara konsisten.

Luther menghasilkan karya-karya lain: khotbah, yang dibacakan di gereja-gereja di seluruh Kekaisaran Romawi Suci; terjemahan Alkitab, khususnya Perjanjian Baru yang ditulis dalam bahasa Jerman; ajaran tentang bagaimana berperilaku di dalam gereja dan masyarakat; serta banyak surat dan risalah. Luther kerap menulis sebagai tanggapan terhadap mereka yang mengkritik karya-karyanya atau meminta klarifikasi ataupun pembenaran atas suatu isu.[27][28] Tiga risalah utama Luther, yang ditulisnya pada tahun 1520, adalah Kepada Bangsawan Kristen dari Negara Jerman, Tentang Kebebasan Seorang Kristen, dan Tentang Pembuangan Gereja ke Babel; karya-karya ini disebut sebagai dokumen-dokumen penting bagi Reformasi Protestan secara keseluruhan.[29]

Para propagandis Katolik mulanya tidak mengalami keberhasilan seperti yang dialami kalangan Protestan, namun tercatat keberadaan sejumlah figur penting: Johann Cochlaeus, Hieronymus Emser, Georg Witzel, dan Johann Eck yang menulis pembelaan iman Katolik serta menentang Luther dan Protestanisme.[30] Jika digabungkan, mereka semua menghasilkan total 247 karya.[30]

Referensi

  1. ^ Edwards (1994), hlm. 15
  2. ^ Holborn (1942), hlm. 123
  3. ^ a b c Edwards (1994), hlm. 16
  4. ^ (Inggris) Edwards, Jr., Mark U. (2004). Luther's Last Battles: Politics and Polemics 1531-46. Fortress Press. hlm. 4. ISBN 9781451413984. 
  5. ^ (Inggris) Oberman, Heiko A. (1994). The Impact of the Reformation. W.B. Eerdmans Publishing Company. ISBN 9780802807328. [halaman dibutuhkan]
  6. ^ Bainton (1952), hlm. 5
  7. ^ Rupp & Drewery (1970a)
  8. ^ Taylor (2002), hlm. 98
  9. ^ Todd (1964), hlm. 282
  10. ^ a b Edwards (1994), hlm. 12
  11. ^ a b Rupp & Drewery (1970b)
  12. ^ Schenda (1974), p. 187 n. 19
  13. ^ Kalinke (1996), hlm. 3–4
  14. ^ Taylor (2002), hlm. 101
  15. ^ Bainton (1952), hlm. 41
  16. ^ Edwards (1994), hlm. 31
  17. ^ Encyclopedia Britannica
  18. ^ Edwards (1994), hlm. 149
  19. ^ Emser (1525), dikutip dalam Edwards (1994), hlm. 150.
  20. ^ Edwards (1994), hlm. 165
  21. ^ Edwards (1994), hlm. 38
  22. ^ Edwards (1994), hlm. 21
  23. ^ Edwards (1994), hlm. 26
  24. ^ Edwards (1994), hlm. 27
  25. ^ Todd (1964), hlm. 271
  26. ^ Edwards (1994), hlm. 20
  27. ^ Edwards (1994), hlm. 7, 9, 27
  28. ^ Cole (1984), hlm. 327
  29. ^ Edwards (1994), hlm. 5
  30. ^ a b Edwards (1994), hlm. 36

Bibliografi

  • (Inggris) Bainton, Roland H. (1952). The Reformation of the Sixteenth Century. Boston, MA: Beacon Press. 
  • (Inggris) Cole, Richard G. (1984). "Reformation printers: unsung heroes". Sixteenth Century Journal. 15 (3): 327–339. 
  • (Inggris) Crofts, Richard A. (1985). "Printing, reform and Catholic Reformation in Germany 1521–1545". Sixteenth Century Journal. 16 (3): 369–381. 
  • (Inggris) Edwards, Mark U. (1994). Printing, Propaganda and Martin Luther. Berkeley, CA: University of California Press. 
  • (Inggris) Emser, Hieronymus (1525). Answer to Luther's "Abomination" Against the Holy Secret Prayer of the Mass, Also How, Where, and With Which Words Luther Urged, Wrote, and promoted Rebellion in his book. Dresden. 
  • (Inggris) Encyclopedia Britannica, Counter-Reformation
  • (Inggris) Holborn, Louise W. (1942). "Printing and the growth of the Protestant movement in Germany from 1517 to 1524". Church History. 11 (2): 123–137. 
  • (Inggris) Kalinke, Marianne E. (1996). The Book of Reykjahólar: the Last of the Great Medieval Legendaries. Toronto: University of Toronto Press. 
  • (Inggris) Rupp, E. G.; Drewery, Benjamin (1970a). "Martin Luther, 95 Theses, 1517". Martin Luther, Documents of Modern History. London: Edward Arnold. hlm. 19–25. 
  • (Inggris) Rupp, E. G.; Drewery, Benjamin (1970b). "Martin Luther, To the Christian Nobility of the German Nation, 1520". Martin Luther, Documents of Modern History. London: Edward Arnold. hlm. 42–45. 
  • (Jerman) Schenda, Rudolf (1974). "Hieronymus Rauscher und die protestantisch-katholische Legendenpolemik". Dalam Wolfgang Brückner. Volkserzählung und Reformation. Ein Handbuch zur Tradierung und Funktion von Erzählstoffen und Erzählliteratur im Protestantismus. Berlin: Erich Schmidt. 
  • (Inggris) Taylor, Philip M. (2002). Munitions of the Mind: a History of Propaganda from the Ancient World to the Present Day. New York: Manchester University Press. 
  • (Inggris) Todd, John M. (1964). Martin Luther: a Biographical Study. London: Burns & Oates. 

Read other articles:

العلاقات الصربية الموزمبيقية صربيا موزمبيق   صربيا   موزمبيق تعديل مصدري - تعديل   العلاقات الصربية الموزمبيقية هي العلاقات الثنائية التي تجمع بين صربيا وموزمبيق.[1][2][3][4][5] مقارنة بين البلدين هذه مقارنة عامة ومرجعية للدولتين: وجه المقارنة ص

 

 

20th-century American songwriting team Lerner and Loewe, c. 1962 Lerner and Loewe refers to the partnership between lyricist and librettist Alan Jay Lerner and composer Frederick Loewe.[1] Spanning three decades and nine musicals from 1942 to 1960 and again from 1970 to 1972, the pair are known for being behind the creation of critical on stage successes such as My Fair Lady, Brigadoon, and Camelot along with the musical film Gigi.[2] Background and previous work Growing ...

 

 

Claude Pompidou (1969) Claude Pompidou (geborene Claude Jacqueline Cahour) (* 13. November 1912 in Château-Gontier (Département Mayenne); † 3. Juli 2007 in Paris) war Frankreichs First Lady oder Première Dame von 1969 bis 1974. Als Tochter eines Arztes geboren, verlor sie ihre Mutter im Alter von drei Jahren. Sie studierte Jura in Paris, wo sie ihren späteren Mann Georges Pompidou (1911–1974) kennenlernte. Das seit 1935 verheiratete Paar adoptierte den 1942 geborenen Alain Pompidou. V...

Este artículo o sección necesita referencias que aparezcan en una publicación acreditada.Este aviso fue puesto el 29 de septiembre de 2020. Señor de Coyotzingo Señor de CoyotzingoOrigenSantuario Templo de San Luis Obispo de Toloxa.Datos generalesVeneración San Luis Coyotzingo, Huejotzingo, Puebla (México)Festividad Segundo Viernes de CuaresmaFecha de la imagen Siglo XVI(Anónimo)Estilo Madera policromada[editar datos en Wikidata] El Santuario de la Precios...

 

 

У Вікіпедії є статті про інші географічні об’єкти з назвою Медіна. Селище Медінаангл. Medina Координати 43°13′13″ пн. ш. 78°23′12″ зх. д. / 43.22030000002777683° пн. ш. 78.38670000002778693° зх. д. / 43.22030000002777683; -78.38670000002778693Координати: 43°13′13″ пн. ш. 78°23′12″ зх.&#...

 

 

Alison Gregorka Polo aquático Nome completo Alison Gregorka Nascimento 29 de junho de 1985 (38 anos)Ann Arbor, Michigan Nacionalidade norte-americana Medalhas Jogos Olímpicos Prata Pequim 2008 Equipe Campeonatos Mundiais Ouro Melbourne 2007 Equipe Ouro Roma 2009 Equipe Jogos Pan-Americanos Ouro Rio 2007 Equipe Alison Gregorka (Ann Arbor, 29 de junho de 1985) é uma jogadora de polo aquático estadunidense, medalhista olímpica, bicampeã mundial e campeã pan-americana. Carreira G...

عبر زجاج مظلمSåsom i en spegel (بالسويدية) معلومات عامةالصنف الفني دراماالمواضيع  القائمة ... إيمان[1] — شك[1] — الله[1] — وهام[2] — artistic creation (en) [3] — هجر عاطفي[3] — فراغ عاطفي[3] — التئام[3] تاريخ الصدور 1961مدة العرض 89 دقيقةاللغة الأصلية السويديةالعرض...

 

 

Talium(I) klorida Nama Nama IUPAC Talium monokloridaTalium(I) klorida Penanda Nomor CAS 7791-12-0 Y Model 3D (JSmol) Gambar interaktif 3DMet {{{3DMet}}} ChEBI CHEBI:37117 Y ChemSpider 23044 Y Nomor EC PubChem CID 24642 Nomor RTECS {{{value}}} CompTox Dashboard (EPA) DTXSID6024333 InChI InChI=1S/ClH.Tl/h1H;/q;+1/p-1 YKey: GBECUEIQVRDUKB-UHFFFAOYSA-M YInChI=1/ClH.Tl/h1H;/q;+1/p-1Key: GBECUEIQVRDUKB-REWHXWOFAE SMILES Cl[Tl] Sifat Rumus kimia TlCl Massa mo...

 

 

M242 Bushmaster adalah meriam otomatis 25 mm (25 × 137mm) sabuk rantai. Senjata ini digunakan secara luas oleh angkatan bersenjata Amerika Serikat, serta oleh NATO dan pasukan beberapa negara lain di kendaraan tempur darat dan perahu. Awalnya, senjata dirancang dan diproduksi oleh McDonnell Douglas (kemudian diakuisisi oleh Boeing Corporation); namun sekarang diproduksi oleh Alliant Techsystems (ATK) dari Mesa, Arizona. Referensi Wikimedia Commons memiliki media mengenai M242 Bushmaster...

Pashtun tribe in Pakistan A historical gate associated with Gandapurs of Kulachi city The Gandapur (Pashto: ګنډہ پور Urdu: گنڈہ پور ) also called Gandapur is a Pashtun tribe, which is based in Pakistan and Afghanistan.[1][2] It is a Pashtun tribe that lives in the Damaan Valley of Dera Ismail Khan District of Pakistan.[1][2] The majority of Gandapurs live in Kulachi Tehsil including Kulachi city and its surrounding villages like Luni, Rori, Takwar...

 

 

English barrister and astronomer For the English professional footballer, see George Darwin (footballer). SirGeorge DarwinKCB FRS FRSESir George Howard DarwinBornGeorge Howard Darwin(1845-07-09)9 July 1845Down House, Downe, Kent, EnglandDied7 December 1912(1912-12-07) (aged 67)Cambridge, EnglandAlma materSt John's College, CambridgeTrinity College, CambridgeSpouse Martha (Maud) du Puy ​ ​(m. 1884)​Children5, including Gwen and CharlesParent...

 

 

Science and technology museum in Ontario, CanadaCanada Science and Technology MuseumMusée des sciences et de la technologie du CanadaExterior of the Canada Science and Technology MuseumFormer nameNational Museum of Science and Technology (1968–2000)Established1 April 1968 (1968-04-01)[note 1]Location1867 St. Laurent Boulevard,Ottawa, Ontario, CanadaCoordinates45°24′12″N 075°37′13″W / 45.40333°N 75.62028°W / 45.40333; -75.62028TypeS...

هذه المقالة يتيمة إذ تصل إليها مقالات أخرى قليلة جدًا. فضلًا، ساعد بإضافة وصلة إليها في مقالات متعلقة بها. (أبريل 2016) مؤتمر المحيط المتجمد الشمالي هو مؤتمر عقد في إلويسات، غرينلاند بين 27 مايو و29 مايو 2008 حيث اجتمعت خمسة دول هي كندا، الدنمارك، النرويج، روسيا والولايات المتحدة...

 

 

1920s prose poem by Max Ehrman This article is about the poem. For the parody, see Deteriorata. For other uses, see Desiderata (disambiguation). Desiderata (Latin: things desired) is an early 1920s prose poem by the American writer Max Ehrmann. The text was widely distributed in poster form in the 1960s and 1970s. History Max Ehrmann of Terre Haute, Indiana started writing the work in 1921, but he did not assign it a title. He registered for his U.S. copyright in 1927 using the poem's first p...

 

 

Hirschmann (rechts) mit der Nationalmannschaft bei den Olympischen Spielen 1912 Cornelis August Wilhelm Hirschmann (* 1877 in Medan, Niederländisch-Indien; † 26. Juni 1951 in Amsterdam), genannt Carl Anton Wilhelm Hirschmann oder seltener Carl Anton Willem Hirschmann, auch Hirschman, war ein niederländischer Bankier und Fußballfunktionär und gilt mit Robert Guérin als Gründervater der FIFA, für die er von 1906 bis 1931 als Generalsekretär aktiv war und die er zwischen 1918 und 1921 ...

Place in Arkansas, United StatesHelena–West Helena, ArkansasClockwise from top: Cherry Street Historic District, the Delta Cultural Center, Phillips County Courthouse, the Helena Bridge over the Mississippi River and the Spirit of the American Doughboy MonumentLocation of Helena-West Helena in Phillips County, Arkansas.Helena–West Helena, ArkansasShow map of ArkansasHelena–West Helena, ArkansasShow map of the United StatesCoordinates: 34°31′45″N 90°35′24″W / 34...

 

 

1986 single by TKACome Get My LoveSingle by TKAfrom the album Scars of Love Released1986[1]GenreDance-pop, FreestyleLength5:59 (album version)LabelTommy Boy/Warner Bros. RecordsSongwriter(s)Robert MarcialProducer(s)Joey GardnerRobert MarcialTKA singles chronology One Way Love (1986) Come Get My Love (1986) Scars of Love (1987) Alternative coversCD Maxi single Come Get My Love is the second single from freestyle group TKA's debut album Scars of Love in 1986. The woman on the cover of t...

 

 

American singer and songwriter This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Dottie Rambo – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (February 2021) (Learn how and when to remove this template message) Dottie RamboBackground informationBirth nameJoyce Reba LuttrellBorn(1934-03-02)March 2, 1934Madisonvil...

Airings of the sci-fi series This is an episode list for the science-fiction television series Star Trek: Voyager, which aired on UPN from January 1995 through May 2001. This is the fifth television program in the Star Trek franchise, and comprises a total of 168 (DVD and original broadcast) or 172 (syndicated) episodes over the show's seven seasons. Four episodes of Voyager (Caretaker, Dark Frontier, Flesh and Blood, and Endgame) each originally aired as two-hour presentations, and are consi...

 

 

Political coup in the (Seychelles) 1977 Seychelles coup d'étatPart of the Cold WarA post stamp commemorating the anniversary of the 1977 coup, called Liberation DayDate4–5 June 1977LocationVictoria, Mahé, Seychelles4°37′S 55°27′E / 4.617°S 55.450°E / -4.617; 55.450Result Coup attempt succeeds. Sir James Mancham is overthrown. France-Albert René is installed as the new President.Belligerents SDP–led Government SPUP–affiliated insurgentsSupported by:...

 

 

Strategi Solo vs Squad di Free Fire: Cara Menang Mudah!