Prefektur Kanagawa (神奈川県code: ja is deprecated , Kanagawa-ken) adalah sebuah prefektur yang terletak di wilayah Kantō, di bagian timur Pulau Honshu, Jepang.[1] Prefektur Kanagawa adalah prefektur terbesar ke-43 di Jepang, dengan luas wilayah sebesar 2.415,83 km2 (932,76 mil persegi), dan merupakan prefektur terpadat kedua di Jepang, dengan jumlah penduduk sebesar 9.227.492 jiwa (per 1 Agustus 2024). Prefektur Kanagawa berbatasan dengan Tokyo di sebelah utara, Prefektur Yamanashi di sebelah barat laut, Prefektur Shizuoka di sebelah barat, Samudra Pasifik dan Kepulauan Izu di sebelah selatan, serta Teluk Tokyo di sebelah timur.
Prefektur Kanagawa merupakan bagian dari Kawasan Tokyo Raya yang adalah wilayah metropolitan terpadat di dunia, dengan Yokohama dan wilayah perkotaan prefektur ini menjadi pusat komersial utama sekaligus menjadi wilayah pinggiran kota di bagian selatan Tokyo. Prefektur Kanagawa merupakan pusat politik dan ekonomi Jepang selama periode Kamakura ketika Kota Kamakura menjadi ibu kota de facto dan kota terbesar di Jepang sebagai pusat pemerintahan dari Keshogunan Kamakura sejak tahun 1185 hingga 1333. Prefektur Kanagawa merupakan kawasan wisata populer di wilayah aglomerasi Tokyo, dengan Kamakura dan Hakone menjadi dua destinasi wisata sampingan yang populer bagi warga Tokyo Raya.
Prefektur ini memiliki beberapa situs arkeologi yang berasal dari Periode Jomon (sekitar 400 SM). Sekitar 3.000 tahun yang lalu, Gunung Hakone meletus dan menghasilkan Danau Ashi yang berada di wilayah barat prefektur ini.
Diyakini bahwa dinasti Yamato memerintah daerah ini sejak abad ke-5 hingga seterusnya. Pada saat itu, dataran ini sangat jarang dihuni.
KomodorMatthew Perry mendarat di Kanagawa pada tahun 1853 dan pada tahun 1854 ia menandatangani Konvensi Kanagawa untuk memaksa pelabuhan Jepang dibuka untuk Amerika Serikat. Yokohama, kota pelabuhan terbesar di Teluk Tokyo, dibuka untuk pedagang asing pada tahun 1859 setelah beberapa tahun terjadi tekanan asing, hingga akhirnya berkembang menjadi pelabuhan dagang terbesar di Jepang. Kota Yokosuka di dekatnya yang berada di mulut Teluk Tokyo, dikembangkan sebagai pelabuhan angkatan laut dan sekarang berfungsi sebagai markas besar untuk Armada ke-7 AS serta armada operasi Angkatan Laut Bela Diri Jepang. Setelah Periode Meiji, banyak orang asing tinggal di Kota Yokohama, dan mengunjungi Hakone. Pemerintah Meiji mengembangkan kereta api pertama di Jepang, dari Shinbashi (di Tokyo) ke Yokohama pada tahun 1872.
Episentrum Gempa Besar Kantō 1923 berada jauh di bawah Pulau Izu Ōshima di Teluk Sagami. Gempa ini menghancurkan Tokyo, kota pelabuhan Yokohama, sebagian besar prefektur Chiba, Prefektur Kanagawa, dan Prefektur Shizuoka, dan menyebabkan kerusakan luas di hampir seluruh Wilayah Kantō.[5] Laut surut sejauh 400 meter dari pantai di Manazuru Point, dan kemudian kembali naik ke pantai dan air besar membanjiri Mitsuishi-shima.[6] Di Kamakura, total korban tewas akibat gempa bumi, tsunami, dan kebakaran ini melebihi 2.000 korban jiwa.[7] Di Odawara, sembilan puluh persen bangunan runtuh dan kebakaran selanjutnya membakar puing-puing bersama dengan benda lain yang masih berdiri.[8]
Yokohama, Kawasaki, dan kota-kota besar lainnya rusak berat oleh peristiwa pemboman AS pada tahun 1945. Total Korban jiwa berjumlah lebih dari ribuan orang. Setelah perang, Jenderal Douglas MacArthur, Panglima Tertinggi Sekutu untuk Pendudukan di Jepang, mendarat di Kanagawa sebelum pindah ke daerah lain. Pangkalan militer AS masih tetap berada di Kanagawa, seperti Camp Zama (Angkatan Darat), Pangkalan Angkatan Laut Yokosuka, Pangkalan Udara Atsugi (Angkatan Laut).
Pada tahun 1945, Prefektur Kanagawa adalah prefektur terpadat ke-15 di Jepang, dengan populasi sekitar 1,9 juta jiwa. Pada tahun-tahun berikutnya setelah perang, prefektur ini mengalami urbanisasi yang cepat dan merupakan bagian dari Wilayah Tokyo Raya. Per 1 Mei 2020, populasi di prefektur ini diperkirakan sebesar 9,2 juta. Kanagawa menjadi prefektur terpadat kedua di Jepang.[9]
Geografi
Kanagawa merupakan prefektur yang berukuran relatif kecil yang terletak di sudut tenggara Dataran Kantō.[10] Prefektur ini berada di antara Tokyo di utara, Gunung Fuji di barat laut, dan Teluk Sagami[10] serta Teluk Tokyo masing-masing di selatan dan timur. Sisi timur prefektur ini relatif datar dan merupakan area kawasan perkotaan, termasuk kota-kota pelabuhan besar seperti Yokohama dan Kawasaki.
Daerah tenggara di dekat Semenanjung Miura merupakan area yang tidak telalu urban, namun memiliki kota kuno Kamakura yang menarik wisatawan ke kuil dan tempat pemujaan yang terdapat di tempat tersebut. Bagian barat prefektur ini, berbatasan dengan Prefektur Yamanashi dan Prefektur Shizuoka. Area barat prefektur ini merupakan area yang lebih bergunung-gunung dan mencakup beberapa area resor terkenal seperti di Odawara dan Hakone. Daerah tersebut membentang 80 kilometer (50 mi) dari barat ke timur dan 60 kilometer (37 mi) dari utara ke selatan, dan mencangkup area sebesar 2.400 kilometer persegi (930 sq mi), dan menyumbang 0,64% dari total luas daratan Jepang.[11]
Per 1 April 2012, 23% dari total luas wilayah prefektur ditetapkan sebagai Taman Nasional, yaitu meliputi Taman Nasional Fuji-Hakone-Izu, Taman Kuasi-Nasional Tanzawa-Ōyama, serta Taman Nasional Prefektural Jinba Sagamiko, Manazuru Hanto, Okuyugawara.[12]
Topografi
Secara topografis, prefektur ini terdiri dari tiga wilayah yang berbeda. Wilayah barat yang bergunung-gunung ini ditandai oleh Pegunungan Tanzawa dan Gunung Berapi Hakone. Wilayah berbukit berada di sisi timur ditandai oleh Bukit Tama dan Semenanjung Miura. Sedangkan di wilayah tengah yang mengelilingi Bukit Tama dan Semenanjung Miura, terdiri dari dataran rendah di sekitar sungai-sungai besar seperti Sungai Sagami, Sungai Sakai, Sungai Tsurumi, dan Sungai Tama.[11]
Sungai Tama membentuk banyak batas antara Prefektur Kanagawa dan Tokyo. Sungai Sagami mengalir melalui tengah prefektur. Sedangkan di wilayah barat, Sungai Sakawa mengalir melalui dataran rendah Sakawa, dan mengalir di antara Gunung Berapi Hakone di barat dan Perbukitan Ōiso di sebelah timur dan akan mengalir ke Teluk Sagami.[10]
Pegunungan Tanzawa merupakan bagian dari Pegunungan Kanto, pegunungan ini memiliki Gunung Hiru (1.673 m or 5.489 ft) yang merupakan puncak tertinggi di prefektur ini. Gunung-gunung lain yang memiliki ketinggian yang serupa yaitu: Gunung Hinokiboramaru (1.601 m or 5.253 ft), Gunung Tanzawa, (1.567 m or 5.141 ft), Gunung Ōmuro (1.588 m or 5.210 ft), Gunung Himetsugi (1.433 m or 4.701 ft), dan Gunung Usu (1.460 m or 4.790 ft). Barisan gunung lebih rendah berada di selatan dan mengarah ke Cekungan Hadano dan ke lembah Ōiso. Di kaki bukit timur pegunungan ini terdapat Dataran Tinggi Isehara dan di seberang Sungai Sagami terdapat dataran tinggi Sagamino.[10]
Kota
Berikut sembilan belas kota yang terletak di Prefektur Kanagawa:
Dewan Pendidikan Prefektur Kanagawa mengelola dan mengawasi setiap sekolah yang berada di setiap distriknya. Dewan pendidikan juga secara langsung mengoperasikan sebagian besar sekolah menengah negeri di prefektur ini.
Gelanggang Hakone Ekiden — dari Tokyo ke Hakone sepanjang 108,0 km, sebagian besar berada di Jalan Nasional Jepang Rute 1 dan Rute 15. Pelari akan berlari pada rute yang terbagi menjadi sepuluh bagian pada 2 Januari (ke Hakone) dan 3 Januari (ke Tokyo) setiap tahunnya.
Danau Sagami — menyelenggarakan kano dan mendayung pada Olimpiade Musim Panas 1964.
Yokohama F.C. (Yokohama) —Stadion NHK Spring Mitsuzawa
Shonan Bellmare (Hiratsuka, Odawara dan beberapa kota besar di prefektur Kanagawa bagian tengah dan barat) - Stadion Shonan BMW Hiratsuka (sepak bola) dan Odawara Arena (futsal)
Bisbol
Yokohama BayStars (Yokohama) —Stadion Yokohama, dan Stadion Yokosuka (untuk tim taninya, "Shonan Searex").
Hammer, Joshua. (2006). Yokohama Burning: The Deadly 1923 Earthquake and Fire that Helped Forge the Path to World War II. New York: Simon & Schuster. ISBN9780743264655; OCLC 67774380