Domba dipelihara dalam kawannya di ladang, kandang, kandang terbuka, atau di dalam gudang pertanian. Rambut domba dapat dengan mudah lembap akibat udara yang basah dan berangin. Domba dan kandangnya harus berada dalam kondisi kering selama dua hari sebelum pencukuran wool.
Domba membutuhkan air yang bersih yang mengalir melalui bak penampungan air minum maupun dari kolam. Segera setelah selesai masa menyusui, domba muda diberikan jerami, rumput, dan biji-bijian sebagai makanannya. Domba juga merupakan hewan gembala yang cukup aktif dan sering kali dipelihara secara jelajah bebas untuk mencegah stress yang mampu mempengaruhi kualitas wool.
Domba paling nyaman berada pada temperatur iklim sedang, sehingga pengaturan kondisi udara diperlukan di dalam kandang ketika cuaca panas.
Siklus hidup
Domba betina hamil dalam kurun waktu 5 bulan dan dapat melahirkan antara satu hingga tiga domba dalam sekali melahirkan, dan dapat hamil hingga dua kali dalam setahun. Domba muda disusui selama tiga bulan. Domba mencapai usia kematangan setelah dua tahun dengan berat antara 60–125 kg. Domba dapat hidup hingga usia 12 tahun.
Produksi domba dunia
Produksi daging domba
Tiongkok menempati urutan pertama dalam produksi daging domba, yaitu mencapai 2.050.041 metrik ton pada tahun 2011. Berikut adalah tabel produksi daging domba pada tahun 2011.[1]
Sejak tahun 2010, Tiongkok menempati urutan pertama dalam produksi wol mengalahkan Australia yang sudah bertahun-tahun menjadi produsen utama wol dunia. Berikut adalah tabel produksi wol negara-negara di dunia pada tahun 2011:[1]
Domba lokal indonesia yaitu: Domba Ekor Gemuk (Jawa Timur dan Madura), Domba Ekor Tipis (Jawa Barat dan Sumatra), Domba Priangan (Garut), dan Domba Donggala (Kab. Donggala).[butuh rujukan]