Pertidaksamaan Cauchy–Schwarz, atau dikenal juga sebagai pertidaksamaan Cauchy–Bunyakovsky–Schwarz,[1][2][3][4] adalah salah satu pertidaksamaan yang sangat penting dan seringkali dipakai dalam matematika.[5]
Pertidaksamaan untuk penjumlahan diterbitkan oleh Augustin-Louis Cauchy (1821), sedangkan pertidaksamaan untuk integral pertama kali dibuktikan oleh Viktor Bunyakovsky (1859)[2] dan Hermann Amandus Schwarz (1888). Bukti modern untuk versi integral diberikan oleh Schwarz.[5]
Pertidaksamaan Cauchy–Schwarz mengatakan bahwa untuk semua vektor u {\displaystyle \mathbf {u} } dan v {\displaystyle \mathbf {v} } dari ruang hasil kali dalam berlaku benar bahwa
⟨ u , v ⟩ 2 ≤ ⟨ u , u ⟩ ⋅ ⟨ v , v ⟩ , {\displaystyle \langle \mathbf {u} ,\mathbf {v} \rangle ^{2}\leq \langle \mathbf {u} ,\mathbf {u} \rangle \cdot \langle \mathbf {v} ,\mathbf {v} \rangle ,}
(Pertidaksamaan Cauchy–Schwarz [yang ditulis hanya menggunakan hasil kali dalam])
dengan ⟨ ⋅ , ⋅ ⟩ {\displaystyle \langle \cdot ,\cdot \rangle } adalah hasil kali dalam. Setiap hasil kali dalam menimbulkan norma, yang disebut sebagai norma terimbas dengan norma dari vektor u {\displaystyle \mathbf {u} } dinyatakan dan didefinisikan dengan: ‖ u ‖ := ⟨ u , u ⟩ {\displaystyle \|\mathbf {u} \|:={\sqrt {\langle \mathbf {u} ,\mathbf {u} \rangle }}} sehingga norma dan hasil kali dalam tersebut berkaitan dengan mendefinisikan syarat bahwa ‖ u ‖ 2 = ⟨ u , u ⟩ , {\displaystyle \|\mathbf {u} \|^{2}=\langle \mathbf {u} ,\mathbf {u} \rangle ,} dengan ⟨ u , u ⟩ {\displaystyle \langle \mathbf {u} ,\mathbf {u} \rangle } selalu bernilai real non-negatif (bahkan jika hasil kali dalamnya bernilai kompleks). Dengan mengakarkuadratkan kedua ruas, pertidaksamaan di atas dapat dituliskan dalam bentuk yang lebih familiar:[6][7]
| ⟨ u , v ⟩ | ≤ ‖ u ‖ ‖ v ‖ . {\displaystyle |\langle \mathbf {u} ,\mathbf {v} \rangle |\leq \|\mathbf {u} \|\|\mathbf {v} \|.}
(Pertidaksamaan Cauchy–Schwarz [yang ditulis menggunakan norma dan hasil kali dalam])
Terlebih lagi, kedua ruas tersebut akan sama jika dan hanya jika u {\displaystyle \mathbf {u} } dan v {\displaystyle \mathbf {v} } adalah vektor yang tergantung linear.[8][9][10]
Pertidaksamaan Sedrakyan, atau disebut pertidaksamaan Bergström, bentuk Engel, lema T2, atau lema Titu, mengatakan bahwa untuk bilangan real positif: ( ∑ i = 1 n u i ) 2 ∑ i = 1 n v i ≤ ∑ i = 1 n u i 2 v i atau u 1 2 v 1 + u 2 2 v 2 + ⋯ + u n 2 v n ≥ ( u 1 + u 2 + ⋯ + u n ) 2 v 1 + v 2 + ⋯ + v n . {\displaystyle {\frac {\left(\sum _{i=1}^{n}u_{i}\right)^{2}}{\sum _{i=1}^{n}v_{i}}}\leq \sum _{i=1}^{n}{\frac {u_{i}^{2}}{v_{i}}}\quad {\text{atau}}\quad {\frac {u_{1}^{2}}{v_{1}}}+{\frac {u_{2}^{2}}{v_{2}}}+\cdots +{\frac {u_{n}^{2}}{v_{n}}}\geq {\frac {\left(u_{1}+u_{2}+\cdots +u_{n}\right)^{2}}{v_{1}+v_{2}+\cdots +v_{n}}}.} Pertidaksamaan ini merupakan akibat langsung dari pertidaksamaan Cauchy–Schwarz, yang diperoleh dengan menggunakan hasil kali bintik di R n {\displaystyle \mathbb {R} ^{n}} dengan memasukkan u i ′ = u i v i dan v i ′ = v i . {\displaystyle u_{i}'={\frac {u_{i}}{\sqrt {v_{i}}}}{\text{ dan }}v_{i}'={\sqrt {v_{i}}}.} Bentuk ini sangat berguna saat pertidaksamaan tersebut melibatkan pecahan yang mempunyai pembilang berupa bilangan kuadrat.
Dalam ruang Euklides R n {\displaystyle \mathbb {R} ^{n}} dengan hasil kali dalam standar, yaitu hasil kali bintik, pertidaksamaan Cauchy–Schwarz ditulis sebagai ( ∑ i = 1 n u i v i ) 2 ≤ ( ∑ i = 1 n u i 2 ) ( ∑ i = 1 n v i 2 ) {\displaystyle \left(\sum _{i=1}^{n}u_{i}v_{i}\right)^{2}\leq \left(\sum _{i=1}^{n}u_{i}^{2}\right)\left(\sum _{i=1}^{n}v_{i}^{2}\right)} Pertidaksamaan Cauchy–Schwarz dapat dibuktikan dengan menggunakan gagasan aljabar elementer. Misalkan polinomial kuadrat di x {\displaystyle x} di bawah berikut adalah: 0 ≤ ( u 1 x + v 1 ) 2 + ⋯ + ( u n x + v n ) 2 = ( ∑ u i 2 ) x 2 + 2 ( ∑ u i v i ) x + ∑ v i 2 . {\displaystyle 0\leq (u_{1}x+v_{1})^{2}+\cdots +(u_{n}x+v_{n})^{2}=\left(\sum u_{i}^{2}\right)x^{2}+2\left(\sum u_{i}v_{i}\right)x+\sum v_{i}^{2}.} Pertidaksamaan tersebut setidaknya mempunyai satu buah solusi real untuk x , {\displaystyle x,} sebab nilainya tak negatif. Karena itu, diskriminan dari polinomial lebih kecil daripada sama dengan nol, dalam artian, ( ∑ i u i v i ) 2 − ( ∑ i u i 2 ) ( ∑ i v i 2 ) ≤ 0 , {\displaystyle \left(\sum _{i}u_{i}v_{i}\right)^{2}-\left(\sum _{i}{u_{i}^{2}}\right)\left(\sum _{i}{v_{i}^{2}}\right)\leq 0,}
Jika u , v ∈ C n {\displaystyle \mathbf {u} ,\mathbf {v} \in \mathbb {C} ^{n}} dengan u = ( u 1 , … , u n ) {\displaystyle \mathbf {u} =(u_{1},\dots ,u_{n})} dan v = ( v 1 , … , v n ) {\displaystyle \mathbf {v} =(v_{1},\dots ,v_{n})} , dan u 1 , … , u n ∈ C {\displaystyle u_{1},\ldots ,u_{n}\in \mathbb {C} } dan v 1 , … , v n ∈ C {\displaystyle v_{1},\ldots ,v_{n}\in \mathbb {C} } ; serta jika hasil kali dalam di ruang vektor C n {\displaystyle \mathbb {C} ^{n}} merupakan hasil kali dalam kompleks kanonis (yang didefinisikan dengan ⟨ u , v ⟩ := u 1 v 1 ¯ + ⋯ + u n v n ¯ , {\displaystyle \langle \mathbf {u} ,\mathbf {v} \rangle :=u_{1}{\overline {v_{1}}}+\cdots +u_{n}{\overline {v_{n}}},} dengan notasi bar pada rumus tersebut melambangkan konjugasi sekawan), maka terdapat sebuah pertidaksamaan yang dapat dinyatakan lebih eksplisit sebagai berikut: | ∑ i = 1 n u i v ¯ i | 2 ≤ ∑ j = 1 n | u j | 2 ∑ k = 1 n | v k | 2 , {\displaystyle \left|\sum _{i=1}^{n}u_{i}{\bar {v}}_{i}\right|^{2}\leq \sum _{j=1}^{n}|u_{j}|^{2}\sum _{k=1}^{n}|v_{k}|^{2},} atau dengan kata lain, | u 1 v ¯ 1 + ⋯ + u n v ¯ n | 2 ≤ ( | u 1 | 2 + ⋯ + | u n | 2 ) ( | v 1 | 2 + ⋯ + | v n | 2 ) . {\displaystyle |u_{1}{\bar {v}}_{1}+\cdots +u_{n}{\bar {v}}_{n}|^{2}\leq (|u_{1}|^{2}+\cdots +|u_{n}|^{2})(|v_{1}|^{2}+\cdots +|v_{n}|^{2}).}
Untuk hasil kali dalam dari fungsi bernilai kompleks terintegralkan kuadrat, didapat pertidaksamaan berikut
Pertidaksamaan di atas ini dapat diperumum menjadi pertidaksamaan Hölder.
...tak perlu diragukan bahwa ini adalah salah satu pertidaksamaan yang paling sering dipakai dan paling penting dalam semua cabang matematika.
|url-status=
Kesamaan berlaku jika dan hanya jika <c|c>=0 atau |c>=0. Berdasarkan definisi |c>, kita simpulkan bahwa |a> dan |b> harus sebanding.
Pertidaksamaan akan menjadi kesamaan jika dan hanya jika salah astu dari u, v adalah kelipatan skalar dari yang lain.