Perang di Donbas

Perang di Donbas
Bagian dari Perang Rusia-Ukraina

Merah merupakan wilayah pemberontak Republik Donetsk dan Republik Luhansk, kuning merupakan wilayah pemberontak yang direbut kembali oleh pemerintah Ukraina. Peta terakhir pada tanggal 22 Februari 2022, sebelum invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina.
Tanggal6 April 2014 – 24 Februari 2022
(7 tahun, 10 bulan, 2 minggu dan 4 hari)
LokasiDonbas, termasuk:
Oblast Donetsk dan Luhansk, Ukraina
Hasil Dimasukkan dalam invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022, dengan partisipasi DPR dan LPR (lihat Pertempuran Donbas)
Perubahan
wilayah
Kelompok separatis yang didukung Rusia mendirikan dua republik yang tidak diakui di beberapa bagian oblast Donetsk dan Luhansk.
Pihak terlibat
 Ukraina  Rusia[1][2][3]
Republik Rakyat Donetsk RR Donetsk
Republik Rakyat Lugansk RR Luhansk
Tokoh dan pemimpin
Ukraina Volodymyr Zelenskyy (2019–2022)
Ukraina Petro Poroshenko (2014–2019)
Ukraina Oleksandr Turchynov (2014)
Rusia Vladimir Putin
Republik Rakyat Donetsk Denis Pushilin (2018–2022)
Republik Rakyat Donetsk A. Zakharchenko (2014–2018) ×
Rusia Aleksandr Borodai (2014)
Rusia Igor Girkin (2014)
Republik Rakyat Donetsk Pavel Gubarev (2014)
Republik Rakyat Lugansk Leonid Pasechnik (2017–2022)
Republik Rakyat Lugansk Igor Plotnitsky (2014–2017)
Republik Rakyat Lugansk Valery Bolotov (2014)
Pasukan

Ukraina Ukraina

Rusia Rusia

Republik Rakyat DonetskRepublik Rakyat Lugansk Separatis Pro-Rusia

Kekuatan
64.000 tentara[4] 40.000–45.000 separatis[5]
9.000–12.000 tentara Rusia[6][7]
Korban
4.647 tewas[8]
70 hilang[9]
13.800–14.200 terluka[10]
6.517 tewas[10][11]
15.800–16.200 terluka[10]
3.404 warga sipil tewas (365 pada 2016–2021)[10]
14.200–14.400 tewas; 51.000–54.000 terluka secara keseluruhan[10]
1,6 juta warga Ukraina terlantar secara internal; lebih dari 1 juta warga mengungsi ke luar negeri per Maret 2016

Perang di Donbas adalah konflik bersenjata yang berlangsung di wilayah Donbas, Ukraina. Semenjak Maret 2014, demonstrasi oleh kelompok pro-Rusia dan anti-pemerintah pecah di Oblast Donetsk dan Oblast Luhansk setelah pergerakan Euromaidan berhasil menjatuhkan pemerintahan Viktor Yanukovych yang pro-Rusia. Demonstrasi tersebut kemudian berubah menjadi konflik bersenjata antara pasukan separatis Republik Donetsk dan Republik Luhansk melawan tentara pemerintah Ukraina.[12][13] Para separatis sebagian besar dipimpin oleh warga Rusia.[1] Sukarelawan dari Rusia dilaporkan meliputi 15%[14] hingga 50-80% kombatan pro-Rusia.[15][1]

Sejarah

Pada bulan Maret 2014, pasca Revolusi Maidan di Ukraina, protes kaum anti-revolusi dan pro-Rusia dimulai di oblast Donetsk dan Luhansk, yang secara kolektif disebut "Donbas". Ini dimulai ketika Rusia menginvasi dan menganeksasi Krimea. Kelompok separatis bersenjata yang didukung Rusia merebut gedung-gedung pemerintah Ukraina dan mendeklarasikan republik Donetsk dan Luhansk (DPR dan LPR) sebagai negara yang merdeka, yang menyebabkan konflik dengan pasukan pemerintah Ukraina.[16] Rusia secara diam-diam mendukung kelompok separatis dengan pasukan dan persenjataan. Rusia hanya mengakui mengirim "spesialis militer",[17][18] tetapi kemudian mengakui separatis tersebut sebagai veteran perang Rusia.[19] Setelah satu tahun pertempuran, konflik berkembang menjadi perang parit. Terdapat 29 gencatan senjata yang gagal.[20][21][22] Sekitar 14.000 orang tewas dalam perang tersebut, yakni 6.500 pasukan proksi Rusia dan Rusia, 4.400 pasukan Ukraina, dan 3.400 warga sipil di kedua sisi garis depan.[23] Sebagian besar korban sipil terjadi pada tahun pertama.[23]

Pada April 2014, Ukraina melancarkan serangan balasan yang disebut "Operasi Anti-Teroris"[24] (ATO), kemudian berganti nama menjadi "Operasi Pasukan Gabungan" (JFO).[25][26] Pada akhir Agustus 2014, Ukraina berhasil merebut kembali sebagian besar wilayah yang dikuasai separatis dan hampir merebut kembali kendali atas perbatasan Rusia–Ukraina.[27] Sebagai tanggapan, Rusia diam-diam mengirim pasukan, tank, dan artileri ke Donbas.[28][29] Pejabat Ukraina menyebut ini sebagai "invasi siluman" Rusia.[29][30] Campur tangan Rusia ini membantu separatis pro-Rusia menguasai sebagian besar wilayah yang direbut kembali pemerintah Ukraina.[25][31] Aleksandr Borodai, mantan "Perdana Menteri" DPR mengatakan 50.000 "relawan Rusia" telah bertempur dalam lima bulan pertama.[32]

Ukraina, Rusia, DPR, dan LPR menandatangani perjanjian gencatan senjata dalam Protokol Minsk pada September 2014.[33] Namun gencatan senjata ini banyak dilanggar, dan pertempuran sengit kemnali berlanjut pada Januari 2015, di mana separatis merebut Bandara Donetsk. Gencatan senjata baru, Minsk II, disepakati pada 12 Februari 2015. Setelah itu, separatis kembali memperbarui serangan mereka di Debaltseve dan memukul mundur militer Ukraina.[34]

Setelah jatuhnya Debaltseve, pertempuran terus berlanjut tetapi garis depan tidak berubah. Kedua belah pihak memperkuat posisi mereka dengan membangun jaringan parit, bungker, dan terowongan, yang mengakibatkan perang parit statis.[35][36] Kebuntuan menyebabkan perang ini disebut sebagai "konflik beku",[37] tetapi Donbas tetap menjadi zona perang dengan puluhan orang tewas setiap bulannya.[38] Per tahun 2017, rata-rata 1 orang tentara Ukraina tewas dalam pertempuran setiap tiga hari,[39] dengan perkiraan 40.000 separatis dan 6.000 tentara Rusia di wilayah tersebut.[40][41] Pada akhir 2017, pengamat OSCE telah menghitung sekitar 30.000 orang dengan perlengkapan militer menyeberang dari Rusia di dua pos pemeriksaan perbatasan yang diizinkan untuk dipantau,[42] dan mendokumentasikan konvoi militer yang menyeberang dari Rusia secara diam-diam.[43]

Semua pihak menyetujui rencana untuk mengakhiri perang pada Oktober 2019,[44] tetapi tidak kunjung terselesaikan.[45][20] Selama tahun 2021, korban tewas di Ukraina meningkat tajam dan pasukan Rusia berkumpul di dekat perbatasan Ukraina.[46] Kemudian Rusia secara resmi mengakui DPR dan LPR sebagai negara merdeka pada 21 Februari 2022 dan mengerahkan pasukan ke wilayah tersebut. Pada tanggal 24 Februari, Rusia memulai invasi penuh ke Ukraina, dengan perang di Donbas dimasukkan ke dalamnya.

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ a b c "Pushing locals aside, Russians take top rebel posts in east Ukraine". Reuters. 27 July 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-07-28. Diakses tanggal 27 July 2014. 
  2. ^ . Kyiv Post. Interfax-Ukraine. 25 July 2014 http://www.kyivpost.com/content/ukraine/washington-has-evidence-of-russias-readiness-to-supply-new-weapons-to-separatists-in-ukraine-357864.html. We have evidence that Russia is firing artillery from within Russia to attack Ukrainian military positions  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  3. ^ "U.S. releases images it says show Russia has fired artillery over border into Ukraine". Washington Post. 27 July 2014. 
  4. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-28. Diakses tanggal 2023-05-03. 
  5. ^ http://www.abc.net.au/news/2015-06-09/ukrainian-rebels-have-army-the-size-of-small-european-state/6530828.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  6. ^ http://www.rferl.org/a/ukraine-russian-troops-fighting-poltorak/27059578.html.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  7. ^ https://www.reuters.com/article/us-ukraine-russia-soldiers/some-12000-russian-soldiers-in-ukraine-supporting-rebels-u-s-commander-idUSKBN0LZ2FV20150303.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  8. ^ https://english.alarabiya.net/News/world/2022/02/23/Ukraine-soldier-dies-in-shelling-attack-Armed-forces.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  9. ^ https://www.kyivpost.com/ukraine-politics/unian-70-missing-soldiers-officially-reported-over-years-of-war-in-donbas.html.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  10. ^ a b c d e (PDF) https://ukraine.un.org/sites/default/files/2022-02/Conflict-related%20civilian%20casualties%20as%20of%2031%20December%202021%20%28rev%2027%20January%202022%29%20corr%20EN_0.pdf.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  11. ^ https://eng.ombudsman-dnr.ru/the-overview-of-the-current-social-and-humanitarian-situation-in-the-territory-of-the-donetsk-peoples-republic-as-a-result-of-hostilities-in-the-period-from-19-and-25-february-2022/.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  12. ^ Grytsenko, Oksana (12 April 2014). "Armed pro-Russian insurgents in Luhansk say they are ready for police raid". Kyiv Post. 
  13. ^ Leonard, Peter (14 April 2014). "Ukraine to deploy troops to quash pro-Russian insurgency in the east". Yahoo News Canada. Associated Press. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-14. Diakses tanggal 2014-08-03. 
  14. ^ "Представитель ДНР назвал процент российских добровольцев в местной армии". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-15. Diakses tanggal 2014-08-03. 
  15. ^ "РОССИЙСКИЙ НАЕМНИК: "ПОЛОВИНА ОПОЛЧЕНЦЕВ - ИЗ РОССИИ. МНЕ ПОМОГАЮТ СПОНСОРЫ. МЫ ВОЗЬМЕМ ЛЬВОВ"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-07-27. Diakses tanggal 2014-08-03. 
  16. ^ "Armed pro-Russian insurgents in Luhansk say they are ready for police raid". web.archive.org. 2014-04-12. Archived from the original on 2014-04-12. Diakses tanggal 2023-05-03. 
  17. ^ "Putin Claims Russia Was 'Forced To Defend Russian-Speaking Population In Donbass'". www.interpretermag.com. Diakses tanggal 2023-05-03. 
  18. ^ "Vladimir Putin admits: Russian troops 'were in Ukraine'". www.telegraph.co.uk. Diakses tanggal 2023-05-03. 
  19. ^ "State Duma passes law giving Wagner mercenaries 'combat veteran' status". Meduza (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-05-03. 
  20. ^ a b "Місяць "тиші" на Донбасі. Що відбувається на фронті". Українська правда (dalam bahasa Ukraina). Diakses tanggal 2023-05-03. 
  21. ^ "New Year ceasefire enters into force in Donbass". TASS. Diakses tanggal 2023-05-03. 
  22. ^ "Four DPR servicemen killed in shellings by Ukrainian troops in past week". TASS. Diakses tanggal 2023-05-03. 
  23. ^ a b "Conflict-related civilian casualties in Ukraine" (PDF). OHCHR. 
  24. ^ "Ukraine says Donetsk 'anti-terror operation' under way". BBC News (dalam bahasa Inggris). 2014-04-15. Diakses tanggal 2023-05-03. 
  25. ^ a b "The Separatist War in Donbas: A Violent Break-up of Ukraine?". European Politics and Society. 
  26. ^ "Old war, new rules: what comes next as ATO ends and a new operation starts in Donbas?". Uacrisis.org (dalam bahasa Inggris). 2018-05-04. Diakses tanggal 2023-05-03. 
  27. ^ "Lessons from Russia's Operations in Crimea and Eastern Ukraine" (PDF). RAND Corporation. 
  28. ^ Gordon, Michael R. (2014-08-22). "Russia Moves Artillery Units Into Ukraine, NATO Says". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2023-05-03. 
  29. ^ a b Kramer, Andrew E.; Gordon, Michael R. (2014-08-27). "Ukraine Reports Russian Invasion on a New Front". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2023-05-03. 
  30. ^ "U.S. says Russia must pull convoy from Ukraine or face more sanctions". Reuters (dalam bahasa Inggris). 2014-08-22. Diakses tanggal 2023-05-03. 
  31. ^ "Окремі райони Донбасу та Луганської області (ОРДЛО) | Ukraine War Explained". www.uawarexplained.com (dalam bahasa Ukraina). Diakses tanggal 2023-05-03. 
  32. ^ "Former Ukraine rebel head starts support group for Russian fighters". Yahoo News (AFP). 
  33. ^ "Ukraine and pro-Russia rebels sign ceasefire deal". BBC News (dalam bahasa Inggris). 2014-09-05. Diakses tanggal 2023-05-03. 
  34. ^ "Rebels claim upper hand in Debaltseve – DW – 02/17/2015". dw.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-05-03. 
  35. ^ "Go Inside the Frozen Trenches of Eastern Ukraine". Time (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-05-03. 
  36. ^ Brown, Daniel. "Here's what it's like inside the bunkers Ukrainian troops are living in every day". Business Insider (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-05-03. 
  37. ^ "NewsWires : euronews : the latest international news as video on demand". web.archive.org. 2015-07-25. Archived from the original on 2015-07-25. Diakses tanggal 2023-05-03. 
  38. ^ Whitmore, Brian (2016-07-28). "The Daily Vertical: Ukraine's Forgotten War (Transcript)". Radio Free Europe/Radio Liberty (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-05-03. 
  39. ^ "In Ukraine It's Beginning to Look Like Christmas, and Less Like Russia". The Daily Signal (dalam bahasa Inggris). 2017-12-04. Diakses tanggal 2023-05-03. 
  40. ^ Interfax-Ukraine. "Kyiv says there are about 6,000 Russian soldiers, 40,000 separatists in Donbas". Get the Latest Ukraine News Today - KyivPost (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-05-03. 
  41. ^ Miller, Christopher (2017-01-30). "Anxious Ukraine Risks Escalation In 'Creeping Offensive'". Radio Free Europe/Radio Liberty (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-05-03. 
  42. ^ "Response to Chief Observer of the Observer Mission at the Russian Border Checkpoints Gukovo and Donetsk | Statement to the PC". OSCE. 
  43. ^ "OSCE catches Russia bringing war to Donbas by night". Human Rights in Ukraine. Diakses tanggal 2023-05-03. 
  44. ^ "Ukraine conflict: Can peace plan in east finally bring peace?". BBC News (dalam bahasa Inggris). 2019-10-11. Diakses tanggal 2023-05-03. 
  45. ^ "Zelenskyy: 'high chance' of ending war in Ukraine 'this year'". euronews (dalam bahasa Inggris). 2020-08-25. Diakses tanggal 2023-05-03. 
  46. ^ "Ukraine conflict: Moscow could 'defend' Russia-backed rebels". BBC News (dalam bahasa Inggris). 2021-04-08. Diakses tanggal 2023-05-03. 

Pranala luar