Pemerintah pro-Rusia di dua daerah di Donbas, sebuah wilayah historis di Ukraina paling timur, awalnya mendeklarasikan kemerdekaan sebagai respons dari Revolusi Maidan pada 2014. Mereka didukung oleh Rusia, yang menyediakan persenjataan dan pendanaan untuk mereka, menyebabkan berlarut-larutnya Perang di Donbas. Kesepakatan Minsk bertujuan mencapai solusi untuk perang tersebut dan mempertahankan integritas teritorial Ukraina, tetapi hanya menghasilkan gencatan senjata.
Pada 24 Februari 2022, Rusia menginvasi Ukraina, hanya beberapa hari setelah mengakui DPR dan LPR, mengutip Ukraina tidak mematuhi Kesepakatan Minsk, beserta alasan-alasan lainnya. Pada 30 September 2022, Rusia secara resmi menganeksasi kedua wilayah berserta dua lainnya]]. Akibatnya, DPR dan LPR membatalkan klaim sebagai negara merdeka, dan kini menganggap dirinya sebagai bagian dari Rusia.
Perserikatan Bangsa-Bangsa dan sebagian besar komunitas internasional secara konsisten mengutuk klaim kemerdekaan DPR dan LPR di awal, tetap sama setelah aneksasi. Kedua peristiwa merupakan ilegal di bawah interpretasi arus utama terkait hukum internasional, yang menurut mereka teritori tersebut seharusnya milik Ukraina.