Franz Ferdinand adalah keponakan dari Kaisar Franz Joseph I dan pewaris takhta Kekaisaran Austria-Hungaria. Sebagai pewaris, ia memiliki pandangan yang berbeda dari pamannya mengenai masa depan kekaisaran. Franz Ferdinand dikenal ingin melakukan reformasi besar, termasuk memberikan otonomi lebih luas kepada wilayah Slavia di dalam kekaisaran. Pandangannya ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan kaum nasionalis Serbia, yang menginginkan penyatuan wilayah berpenduduk Serbia di bawah Kerajaan Serbia.
Tangan Hitam adalah organisasi rahasia nasionalis Serbia yang bertujuan mengakhiri kekuasaan Austria-Hungaria di Balkan. Gavrilo Princip dan beberapa konspirator lainnya, termasuk Nedeljko Čabrinović dan Trifko Grabež, adalah anggota kelompok ini. Mereka mendapatkan senjata dan pelatihan dari pejabat militer Serbia.
Kunjungan Franz Ferdinand ke Sarajevo
Pada tanggal 28 Juni 1914, Franz Ferdinand dan istrinya, Sophie, mengunjungi Sarajevo untuk memantau latihan militer dan mempererat hubungan kekaisaran dengan Bosnia dan Herzegovina. Tanggal tersebut secara simbolis penting bagi Serbia karena bertepatan dengan peringatan Pertempuran Kosovo tahun 1389, sebuah peristiwa bersejarah yang memicu kebangkitan nasionalisme Serbia.
Rencana dan Persiapan
Konspirator telah menyiapkan rencana untuk menyerang Franz Ferdinand selama kunjungannya di Sarajevo. Mereka menyelundupkan senjata, termasuk granat tangan dan pistol, ke Bosnia dengan bantuan jaringan lokal. Tujuan mereka adalah membunuh Franz Ferdinand sebagai langkah simbolis untuk melawan kekuasaan Austria-Hungaria.
Pembunuhan
Kejadian pada Pagi Hari
Pada pagi hari 28 Juni, pasangan kerajaan tiba di Sarajevo dengan kereta api dan disambut oleh pejabat setempat. Dalam perjalanan menuju balai kota, salah satu konspirator, Nedeljko Čabrinović, melemparkan granat ke arah mobil Franz Ferdinand. Namun, granat tersebut memantul dari mobil dan meledak, melukai beberapa penonton. Franz Ferdinand melanjutkan perjalanan ke balai kota tanpa cedera.
Serangan Fatal
Setelah acara di balai kota, Franz Ferdinand memutuskan untuk mengunjungi rumah sakit untuk menjenguk para korban ledakan. Namun, pengemudi mobil mengambil rute yang salah, melewati jalanan sempit di dekat jembatan Latin. Di lokasi ini, Gavrilo Princip melihat kesempatan untuk bertindak. Ia menembakkan dua peluru menggunakan pistol Browning FN M1910. Satu peluru mengenai Sophie, yang meninggal seketika, dan peluru lainnya mengenai Franz Ferdinand di leher, menyebabkan kematian dalam waktu singkat.
Akibat
Penangkapan dan Pengadilan
Princip ditangkap di tempat kejadian. Karena usianya baru 19 tahun, ia tidak dijatuhi hukuman mati tetapi dihukum penjara 20 tahun. Gavrilo Princip meninggal karena tuberkulosis pada tahun 1918. Beberapa konspirator lainnya juga ditangkap dan dihukum oleh otoritas Austria-Hungaria.
Pembunuhan Franz Ferdinand sering disebut sebagai "percikan" yang memulai Perang Dunia I. Namun, para sejarawan juga menekankan bahwa perang tersebut terjadi akibat akumulasi ketegangan politik, ekonomi, dan militer di Eropa.
Peringatan
Pembunuhan ini dikenang di Sarajevo dengan berbagai cara. Jembatan tempat peristiwa tersebut terjadi sekarang disebut Jembatan Latin, dan museum kecil didirikan di lokasi kejadian. Peristiwa ini juga terus menjadi subjek kajian sejarah, sastra, dan film.