Dalam suatu organisasi militer, seorang pemandu militer adalah pasukan khusus yang diterjunkan di suatu tempat untuk mempersiapkan dan mengoperasikan area penerjunan, titik penjemputan dan area pendaratan pesawat helikopter untuk TNI AU dalam suatu oeprasi militer, operasi penerjunan udara ataupun operasi udara lainnya guna mendukung pergerakan pasukan darat. Mereka muncul untuk pertama kali pada Perang Dunia II, dimana mereka memberikan dedikasi yang tinggi dan terus memainkan peranan penting dalam kekuatan tentara modern, memberikan kesempatan pada para komandan sebagai pasukan yang mudah untuk digerakkan.[1]
Sejarah
Inggris Raya
Selama Perang Dunia Kedua, sekelompok kecil pasukan penerjun dibentuk menjadi Pemandu Militer untuk diterjunkan di daerah terdepan musuh. Mereka bertugas untuk memberikan tanda dimana titik penerjunan (Drop Zone - DZ) ataupun titik pendaratan (Landing Zone - LZ), mempersiapkan radio beacon sebagai arahan bagi pesawat yang membawa pasukan utama dan untuk menjaga area tersebut hingga pasukan utama tiba. Unit-unit itu dibentuk menjadi dua divisi untuk bekerjasama dengan dua Divisi Penerjunan Inggris yang dibentuk selama perang, yaitu 1st dan 6th.
Sedangkan Divisi Peterjun Sukarela 21 baru dibentuk pada Juni1942 dan bagian dari Divisi Peterjun 1, yang dipimpin oleh Mayor JendralFrederick Arthur Montague "Boy" Browning, yang juga dianggap sebagai ayah dari Pasukan Peterjun Inggirs.[2]
Divisi Peterjun Sukarela 22 baru dibentuk pada bulan Mei1943 dan merupakan bagian dari Divisi Peterjun 6, dibawah pimpinan Mayor JenderalRichard Nelson "Windy" Gale.[3]