Halaman ini berisi artikel tentang salah satu kelompok masyarakat dalam suku Franka. Untuk dinasti abad ke-11, lihat Dinasti Sali.
Orang Franka Sali atau Orang Sali (bahasa Latin: Salii; bahasa Yunani: Σάλιοι, Salioi), adalah salah satu puak orang Franka yang paling tua. Orang Franka Sali mendiami kawasan barat laut Eropa, dan pertama kali muncul dalam catatan sejarah pada abad ke-3 Masehi.
Asal usul dan permulaan sejarah
Sebagaimana puak-puak Franka lainnya, orang Franka Sali tergolong suku Jermani yang mendiami daerah Lembah Sungai Rhein, yakni daerah yang sudah sejak lama merupakan kawasan tapal batas yang dijaga tentara Romawi. Tidak seperti puak-puak Franka lainnya, orang Franka Sali pertama kali disebut-sebut dalam catatan sejarah telah menetap di dalam wilayah Kekaisaran Romawi. Mereka mendiami kawasan di sekitar muara Sungai Rhein yang sekarang menjadi Negeri Belanda. Dalam karya-karya tulis modern, orang Franka Sali sering kali dibanding-bandingkan dengan jiran mereka di sebelah timur, yakni orang Rheinland atau orang Franka Ripuari, puak Franka yang di kemudian hari berhasil menguasai kota Romawi, Köln (bahasa Latin: Colonia Agrippina), di Jerman sekarang ini. Tidak diketahui secara pasti apakah puak-puak Franka ini terpisah atau terhubung secara politik, maupun berapa banyak puak Franka yang ada, sampai seluruh puak Franka tunduk di bawah pemerintahan Klovis I. Seorang pujangga dari masa yang lebih belakangan, Gregorius dari Tours, meriwayatkan bahwa dalam catatan-catatan sejarah kuno yang ia jumpai, tampaknya orang-orang Franka pernah diperintah oleh raja-raja kecil (bahasa Latin: regulus, jamak: reguli) di tiap-tiap kota yang mereka kuasai.
Meskipun orang Franka Sali sering kali dianggap sebagai sebuah suku, Matthias Springer berpendapat bahwa anggapan ini agaknya timbul akibat kesalahpahaman. Semua catatan sejarah klasik mengenai orang Franka Sali diturunkan dari sebaris kalimat dalam laporan Amianus Marselinus yang berbunyi "orang Franka, yakni orang-orang yang menurut kebiasaan disebut Salii".[1] Amianus, yang berprofesi sebagai seorang tentara Romawi, melaporkan bahwa orang Salii pindah dari kampung halaman mereka di Batavia ke Toksandria (kedua daerah ini termasuk wilayah Kekaisaran Romawi), karena terdesak oleh orang Kamavi yang bukan bangsa Romawi. Sejarawan pertama yang mencatat bahwa orang-orang Sali berpindah dari luar ke dalam wilayah Kekaisaran Romawi adalah Zosimus, namun keterangannya mengenai peristiwa perpindahan itu tampaknya keliru dan diturunkan dari sumber-sumber lain.
Keterangan Zosimus mengenai orang-orang Sali yang terdesak sehingga berpindah ke dalam wilayah Kekaisaran Romawi sebagai satu suku, sering kali masih dipercaya. Berdasarkan keterangan ini, mungkin saja kampung halaman mereka adalah daerah di antara Sungai Rhein dan Sungai IJssel di Veluwe, provinsi Gelderland, Negeri Belanda sekarang ini, bahkan mungkin saja nama daerah Salland berasal dari nama mereka.[2] Diduga pula bahwa Salii mungkin adalah salah satu dari puak-puak yang membentuk suku besar Kausi pada zaman Kekaisaran Romawi, yakni puak-puak yang sebagian besar menjadi orang Saksen di kemudian hari (tidak ada perbedaan yang jelas antara orang Saksen dan orang Franka dalam catatan-catatan sejarah mengenai mereka).[3]
Pada 358, orang Sali menyepakati suatu perjanjian dengan orang-orang Romawi agar diperbolehkan terus menetap di sebelah selatan muara Sungai Rhein di Toksandria, yakni kawasan di antara Sungai Scheldt, Sungai Maas, dan Sungai Demer, yang sekarang ini kurang lebih meliputi wilayah provinsi Noord-Brabant di Negeri Belanda, dan sejumlah daerah di provinsi Antwerpen dan provinsi Limburg di Belgia yang berbatasan langsung dengan provinsi Noord-Brabant, yakni kawasan yang disebut "De Kempen".
Raja-raja wangsa Meroving yang menaklukkan Galia diduga masih keturunan orang Sali, karena mereka menerapkan undang-undang yang disebut Hukum Sali (bahasa Latin: Lex Salica) di daerah-daerah berpenduduk Romawi antara Sungai Loire dan Silva Carbonaria, meskipun mereka jelas-jelas berkerabat dengan orang Rheinland atau orang Franka Ripuari, bahkan sebelum mereka menaklukkan orang Franka Ripuari.[4]Lex Ripuaria muncul sekitar 630 M dan disebut-sebut sebagai salah satu hasil pengembangan dari hukum-hukum orang Franka yang termaktub dalam Lex Salica. Di lain pihak, menurut penafsiran Matthias Springer, Lex Salica bisa saja hanya berarti suatu pranata semacam "hukum adat".
Etimologi
Ada berbagai pendapat mengenai etimologi kata "Sali". Nama kelompok etnis ini tidak ada kaitannya dengan imam-imam penari dewa Mars, yang juga disebut Salii. Sejalan dengan teori-teori yang mengatakan bahwa orang Sali sudah terwujud menjadi sebuah suku di luar wilayah Kekaisaran Romawi, nama ini mungkin saja berasal dari nama Sungai IJssel, yang sebelumnya disebut Hisloa atau Hisla, dan pada zaman kuno disebut Sala, yakni sungai di daerah yang mungkin saja adalah tempat orang Sali mula-mula bermukim.[5] Daerah ini sekarang disebut Salland.
Ada pula pendapat lain yang mengatakan bahwa nama ini mungkin saja berasal dari kata *saljon dalam bahasa Jermani, artinya kawan atau rekan, yang menunjukkan bahwa istilah ini mula-mula menyiratkan adanya suatu persekutuan.[6] Menurut pendapat ini, nama "sali" adalah nama asli yang berasal dari imperium suku-suku Jermani itu sendiri, dan nama sungai dan/atau daerah tempat mereka bermukim berasal dari nama masyarakat pemukimnya (bukan sebaliknya).[2]
Selain dari beberapa potongan naskah, tidak ada catatan sejarah mengenai bahasa orang Franka Sali, namun diduga bahasa mereka adalah leluhur dari rumpun dialek Franka Hilir yang ada sekarang ini, yakni dialek Belanda, dialek Vlaams, dan dialek Afrikaans.
Sebelum takluk di bawah pemerintahan wangsa Meroving, puak-puak orang Sali agaknya terhimpun dalam suatu perserikatan longgar yang sesekali bersatu padu untuk tujuan tertentu, misalnya untuk berunding dengan pemerintah Romawi. Masing-masing puak terdiri atas kelompok-kelompok keluarga besar yang dipimpin oleh satu keluarga terkemuka atau dimuliakan. Keutamaan ikatan kekeluargaan diperjelas oleh aturan Hukum Sali yang menetapkan bahwa seseorang tidak berhak mendapatkan perlindungan jika bukan bagian dari suatu keluarga.
Meskipun sekurang-kurangnya sebagian orang Goth atau orang Vandal telah memeluk agama Kristen sejak pertengahan abad ke-4, kepercayaan akan banyak dewa diduga masih dipegang teguh dalam masyarakat Franka Sali sampai Raja Klovis memeluk agama Kristen Katolik, tak lama sebelum atau sesudah tahun 500; semenjak itu, penyembahan berhala lambat laun menghilang.[8] Di lain pihak, ada pula kemungkinan bahwa banyak orang Sali di Galia sudah memeluk bidahKristen Arian, sebagaimana yang dianut oleh kerajaan-kerajaan Jermani kala itu.[9]
Sejarah
Di wilayah Kekaisaran Romawi, suku-suku Jermani sudah menetap di daerah muara sungai yang sekarang termasuk wilayah Negeri Belanda, lama sebelum muncul nama "Franka" maupun "Sali". Suku Jermani di daerah itu yang paling terkenal dalam sejarah adalah orang Batavi. Nama suku ini berasal dari nama lama pulau tempat tinggal mereka, yakni pulau yang disebut-sebut dalam sejarah sebagai permukiman pertama orang Sali. Menurut laporan Tacitus, orang Batavi adalah kaum pendatang dari negeri orang Kati (bahasa Latin: Chatti atau Catti).
Keberadaan orang Franka di daerah itu pertama kali disebut-sebut dalam catatan sejarah sekitar 286 M, pada masa pemerintahan Kaisar Probus (276-282), manakala Karausius diperintahkan untuk mempertahankan daerah-daerah pesisir di sekitar Selat Dover dari serbuan perompak-perompak Saksen dan Franka.[10] Pada masa pemerintahan Kaisar Probus ini pula dilaporkan bahwa ada segerombolan besar orang yang memutuskan untuk membajak beberapa kapal Romawi di Laut Hitam, kemudian berlayar pulang menuju Samudra Atlantik sesudah terlebih dahulu mengacaubalaukan negeri Yunani, Sisilia, dan Gibraltar.[11] Ada pendapat yang mengatakan bahwa istilah "Franka" mengalami perubahan makna seiring perjalanan waktu, dan bahwasanya perompak-perompak yang disebut sebagai orang Franka dalam laporan itu sebenarnya adalah orang Frisi, atau suku-suku pesisir.[12] Berabad-abad sebelum kemunculan orang Viking, istilah "Saksen" sudah digunakan sebagai sebutan bagi suku-suku Jermani pesisir yang menyerbu daerah-daerah kekuasaan Romawi sambil berlayar dengan perahu, sementara istilah "Franka" digunakan sebagai sebutan bagi suku-suku Jermani di kawasan pedalaman Lembah Sungai Rhein.
Di kemudian hari, ketika orang Sali pertama kali muncul dalam catatan sejarah, istilah "Franka" tidak lagi disangkutpautkan dengan suku-suku pelaut atau penghuni daerah pesisir. Asal usul mereka sebelum menetap di Batavia tidak diketahui secara pasti. Lebih jauh lagi di kemudian hari, hanya Zosimus, bukan Amianus Marselinus (yang sebagian keterangannya mungkin sekali telah dipakai oleh Zosimus), yang menyatakan bahwa orang Sali pernah menetap dengan nama yang sama di luar wilayah Kekaisaran Romawi. Zosimus meriwayatkan bahwa orang Sali terdesak oleh orang Saksen sehingga pindah ke Batavia dan berbagi kekuasaan atas daerah itu dengan orang-orang Romawi. Dari mana pun asal mereka, Zosimus meriwayatkan bahwa orang Sali kemudian disingkirkan dari Batavia oleh salah satu puak Saksen yang disebut "Kouadoi", ejaan Yunani dari kata "Quadi". Sejumlah penulis yakin bahwa bisa saja "Kouadoi" ini adalah sebutan yang telah keliru digunakan untuk menyebut orang Franka Kamavi, yang pernah disebut-sebut oleh Amianus.[13]
Menurut keterangan Zosimus, orang-orang Saksen ini pernah berperahu menyusuri Sungai Rhein untuk mendesak suku-suku Franka yang secara efektif melindungi tapal batas wilayah Kekaisaran Romawi, dan ke daerah muara sungai yang dikuasai Romawi. Kaisar Yulianus memanfaatkan situasi ini untuk mengizinkan orang Sali menetap di Toksandria, di selatan Batavia, tempat tinggal lama mereka ketika terusir sebelumnya:
"[Kaisar Yulianus] memerintahkan bala tentaranya untuk menyerang mereka dengan segera; tetapi jangan sampai menewaskan orang Sali, ataupun mencegah mereka memasuki wilayah Romawi, karena mereka datang bukan sebagai musuh, melainkan karena terpaksa [...] Segera sesudah orang Sali mendengar kebaikan hati Kaisar Yulianus Si Murtad, beberapa orang dari antara mereka pergi bersama raja mereka ke wilayah Romawi, dan yang lain melarikan diri ke pinggiran negeri mereka, tetapi semuanya dengan rendah hati memasrahkan hidup dan nasib mereka ke dalam kemurahan perlindungan kaisar."[14]
Orang-orang Sali kemudian dimasukkan ke dalam kesatuan-kesatuan Romawi yang membela kekaisaran dari rongrongan gerombolan-gerombolan Franka lainnya.
Di lain pihak Aminanus Marselinus mencatat bahwa orang Kamavi, yang biasanya dianggap masih tergolong orang Franka, sebagai suku Jermani yang masuk ke Toksandria kala itu. Berbeda dari orang Sali, orang-orang Kamavi berpindah karena terusir dari daerah-daerah Romawi, tempat mereka sebelumnya hidup berdampingan dengan orang-orang Romawi yang merasa kecewa karena rendahnya mutu gandum yang mereka hasilkan.[15]
Dalam sebuah syair yang ditulis pada tahun 400 Masehi, Klaudianus memuji-muji keberhasilan Stiliko menjinakkan suku-suku Jermani dengan menyebutkan sejumlah nama kaum yang mungkin semata-mata demi keindahan bunyi syair: "Orang Sali kini membajak ladang-ladangnya, orang Sugambri menempa pedang lurusnya menjadi arit yang lengkung" (orang Sugambri rupanya sudah lama ditaklukkan dan dipindahkan oleh orang Romawi).[16]
Semenjak era 420-an, di bawah pimpinan seorang tokoh bernama Klodio, sekelompok orang Franka menerobos tapal batas wilayah Silva Carbonaria yang didiami orang-orang Romawi, dan meluaskan daerah kekuasaan mereka sampai ke Sungai Somme di kawasan utara Prancis. Orang Franka kemudian menguasai daerah itu, termasuk kota Tournai di Belgia, dan kota Cambrai di Prancis. Klodio tidak pernah disebut sebagai orang Sali, hanya sebagai orang Franka, dan asal usulnya tidak jelas. Menurut Gregorius dari Tours (II.9), Klodio menyerang Tournai dari Carbonaria Silva, yakni dari sebuah benteng bernama Dispargum yang terletak di "Thoringia". Menurut tafsiran yang paling umum, "Dispargum" dan "Thoringia" bukanlah nama-nama tempat di Batavia maupun Toksandria, yakni daerah-daerah tempat orang Sali bermukim.
Pada 451, seteru Klodio, Flavius Aëtius, penguasa de factoKekaisaran Romawi Barat, menyeru suku-suku Jermani sekutunya yang berdiam di wilayah Romawi untuk membantunya menghadapi invasi orang Hun di bawah pimpinan Attila. Orang Franka menanggapi seruan itu, membentuk persekutuan dengan orang Romawi dan orang Visigoth untuk sementara waktu, dan bersama-sama menggempur orang Hun dalam pertempuran medan Katalaunia. Kemenangan mereka secara de facto melenyapkan ancaman orang Hun atas Eropa Barat.
Naskah Notitia Dignitatum yang berisi perincian kesatuan-kesatuan militer Romawi pada abad ke-5 menyebutkan bahwa Salii iuniores Gallicani (orang Sali kecil dari Galia) bermarkas di Hispania, dan Salii seniores (orang Sali besar) bermarkas di Galia. Ada pula keterangan tentang numerus Saliorum (sejumlah kesatuan orang Sali lainnya).[17]
Meskipun tidak dapat dipastikan kebenarannya, Kilderik I dan putranya, Klovis I, yang berhasil menguasai Galia Romawi, konon masih terhitung berkerabat dengan Klodio. Lagi pula kitab undang-undang yang mereka keluarkan untuk diterapkan di negeri-negeri berpenduduk Romawi antara Sungai Loire dan Silva Carbonaria, yakni wilayah yang disebut Neustria oleh orang-orang Franka, disebut sebagai Hukum Sali.[18] Nama wangsa mereka, Meroving, berasal dari nama ayah Kilderik, yakni Merovek, yang konon lahir secara ajaib.[19] Kilderik dan Klovis disebut-sebut sebagai raja-raja orang Franka, dan penguasa-penguasa provinsi Romawi Belgica Secunda. Pada 486, Klovis menjadi penguasa mutlak atas sebuah kerajaan Jermani yang warganya terdiri atas campuran orang-orang Galoroman dan Jermani. Ia mengukuhkan kekuasaannya dengan kemenangannya atas orang-orang Galia-Romawi dan seluruh puak Franka, serta menjadikan Paris sebagai ibu kota kerajaannya. Setelah Klovis mengalahkan orang Visigoth dan orang Alemani, putra-putranya menyingkirkan orang Visigoth ke Spanyol dan menundukkan orang Burgundi, orang Alemani, dan orang Turingi. Sekalipun demikian, setelah berkuasa selama 250 tahun dan melalui banyak pertikaian internal, wangsa Meroving sedikit demi sedikit mengalami kemerosotan. Kekuasaan wangsa Meroving jatuh ke tangan wangsa Karoling yang berasal dari daerah utara, yakni daerah di sekitar Sungai Maas yang kini berada dalam wilayah Belgia dan kawasan selatan Negeri Belanda.
Di Galia, masyarakat Romawi membaur dan menyatu dengan masyarakat Jermani. Pada masa pemerintahan raja-raja wangsa Meroving, orang Franka mulai menerima agama Kristen setelah Raja Klovis I dibaptis pada 496. Peristiwa pembaptisan ini menjadi awal mula persekutuan antara Kerajaan Franka dan Gereja Katolik Roma. Tidak seperti orang Goth, orang Burgundi, dan orang Lombardi yang menerima bidah Arianisme, orang Sali semenjak awal sudah menerima agama Kristen Katolik; penerimaan agama Kristen Katolik ini membuat orang Sali memiliki keterkaitan dengan hierarki kepemimpinan Gereja, dan dengan rakyat di daerah-daerah taklukan mereka.
Pembagi-bagian wilayah Kerajaan Franka oleh keempat putra Raja Klovis pada 511 adalah suatu peristiwa yang terulang di kemudian hari dalam sejarah orang Franka sesudah lebih dari empat abad. Kala itu, Hukum Sali telah menetapkan hak khusus keturunan laki-laki untuk mewarisi gelar kepemimpinan. Meskipun demikian, asas ini ternyata lebih merupakan suatu usaha tafsir, ketimbang suatu penerapan sederhana dari cara alih gelar atau alih jabatan yang baru. Pada kenyataannya, memang tidak ada jejak keberadaan suatu praktik yang sudah melembaga sehubungan dengan pembagian wilayah kekuasaan yang dapat ditemukan dalam suku-suku Jermani selain Franka.
^G. Salaün, A. McGregor & P. Périn, "Empreintes inédites de l'anneau sigillaire de Childéric Ier: état des connaissances", Antiquités Nationales, 39 (2008), hlmn. 217-224 (khususnya hlm. 218).
^K. Fischer Drew, The laws of the Salian Franks. Translated and with an Introduction by Katherine Fischer Drew [Hukum-hukum orang Franka Sali. Diterjemahkan dan diberi pengantar oleh Katherine Fischer Drew] (1991), 6
Anderson, Thomas. 1995. "Roman Military Colonies in Gaul, Salian Ethnogenesis and the Forgotten Meaning of Pactus Legis Salicae 59.5". Early Medieval Europe4 (2): 129–44.
Chisholm, Hugh (1910). Franks, dalam The Encyclopædia Britannica: A Dictionary of Arts, Sciences, Literature and General Information, jld. 11, hlmn. 35–36.[3]
This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Focke-Wulf Volksjäger – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (September 2022) (Learn how and when to remove this template message) Focke-Wulf Volksjäger Fw Volksjäger 2 Role InterceptorType of aircraft Manufacturer Focke-Wulf Status Terminated by end ...
Letnan Kolonel Ahmad Husein Dewan Banteng adalah suatu dewan yang dibentuk oleh beberapa orang tokoh militer mantan pimpinan dan anggota Komando Divisi IX Banteng yang telah dibubarkan beserta tokoh sipil yang berasal dari Sumatra Tengah. Dewan ini diprakarsai oleh Kolonel Ismail Lengah (mantan Panglima Divisi IX Banteng) dan dibentuk pada tanggal 20 Desember 1956 dengan ketua Letnan Kolonel Ahmad Husein. Tujuan dari pembentukan Dewan Banteng adalah untuk pembangunan daerah yang dianggap tert...
2018 Chinese filmDetective Dee: The Four Heavenly KingsDVD/Blu-ray cover for the United StatesDirected byTsui HarkScreenplay byChang Chia-lu[2]Story byChen Kuo-fuTsui HarkProduced by Chen Kuo-fu Nansun Shi Jerry Ye Tsui Hark James Wang Starring Mark Chao William Feng Kenny Lin Ethan Juan Sandra Ma Carina Lau CinematographyChoi Sung-faiEdited byLi LinTsui HarkMusic byKenji KawaiProductioncompaniesHuayi BrothersFilm WorkshopCKF PicturesDistributed by Huayi Brothers Cine Asia (UK)[3&...
Un recipiente bajo presión conectado a la red de agua doméstica. Un recipiente de presión, depósito bajo presión o pressure vessel es un contenedor estanco diseñado para contener fluidos (gases o líquidos) a presiones mucho mayores que la presión ambiental. La presión diferencial entre el interior del recipiente y el exterior es potencial peligrosa. Históricamente, los aparatos a presión han sido una fuente importante de accidentes laborales. Consecuentemente, el diseño, manufactu...
Para la lista del patrimonio histórico español elaborada por Hispania Nostra, véase Lista Roja de Patrimonio. Estado de conservación Por riesgo de extinción Extinción Extinta Extinta en estado silvestre Amenazada En peligro crítico de extinción En peligro de extinción Vulnerable Preocupación menor Casi amenazada Preocupación menor Véase también UICN Lista Roja de la UICN La Lista Roja de Especies Amenazadas de la UICN[1] (también denominada en algunas ocasiones como el Li...
Untuk kegunaan lain, lihat Dua Sisi. Dua SisiAlbum kompilasi karya Fariz R.M. dan 2DDirilisOktober 2013GenrePopDurasi58:46LabelGenta Records Dua Sisi adalah album split dari musisi Fariz R.M. dan grup musik 2D yang dirilis pada tahun 2013 di bawah label Genta Records. Album ini adalah album kompilasi berisi empat belas lagu dengan masing-masing musisi menyumbangkan tujuh buah lagu. Pada album ini, kedua penampil tersebut menyanyikan versi daur ulang atau merilis ulang repertoar lagu-lagu ...
Integral transform useful in probability theory, physics, and engineering In mathematics, the Laplace transform, named after its discoverer Pierre-Simon Laplace (/ləˈplɑːs/), is an integral transform that converts a function of a real variable (usually t {\displaystyle t} , in the time domain) to a function of a complex variable s {\displaystyle s} (in the complex frequency domain, also known as s-domain, or s-plane). The transform has many applications in science and engineering, mostly ...
Egyptian actor and singer (born 1961) This biography of a living person needs additional citations for verification. Please help by adding reliable sources. Contentious material about living persons that is unsourced or poorly sourced must be removed immediately from the article and its talk page, especially if potentially libelous.Find sources: Amr Diab – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (November 2013) (Learn how and when to remove this te...
This article relies excessively on references to primary sources. Please improve this article by adding secondary or tertiary sources. Find sources: The Premonition The Outer Limits – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (November 2008) (Learn how and when to remove this template message) 16th episode of the 2nd season of The Outer Limits The PremonitionThe Outer Limits episodeEpisode no.Season 2Episode 16Directed byGerd OswaldStory by...
Businessman, power broker and crime boss Sam MaceoBornSalvatore Maceo(1894-03-01)March 1, 1894[1]Palermo, Sicily, ItalyDiedApril 16, 1951(1951-04-16) (aged 57)Baltimore, Maryland, USResting placeGalveston Memorial Park, Galveston, Texas, U.S.Other namesVelvet GloveOccupation(s)Barber, businessman, Political power broker, supper club manager, bootleggerYears active1920?–1950Known forOrganized crime; established Galveston as a gaming and entertainment centerPredece...
У этого термина существуют и другие значения, см. Долгоруково. СелоДолгоруково Герб 52°18′32″ с. ш. 38°20′18″ в. д.HGЯO Страна Россия Субъект Федерации Липецкая область Муниципальный район Долгоруковский Сельское поселение Долгоруковское История и география Пе�...
American stage hypnotist, fraudster, and businessman E. Virgil NealBornEwing Virgil NealSeptember 25, 1868Georgetown, Missouri, USADiedJune 30, 1949(1949-06-30) (aged 80)Geneva, SwitzerlandOther namesXenophon LaMotte SageOccupation(s)Hypnotist, fraudster, manufacturer of patent medicines and cosmeticsSpouses Mollie Hurd Neal (m.1893) Harriett Meta Meister (m.1911) Renée Bodier (m.1924) Children1 son A 1932 Maybach Zeppelin, similar to that owned by Neal 927 Fifth Avenue, Neal's res...
Олена Яковлєва Ім'я при народженні Елена Алексеевна ЯковлеваНародилася 5 березня 1961(1961-03-05) (62 роки)Новоград-Волинський, Житомирська область, Українська РСР, СРСРНаціональність українкаГромадянство СРСР → РосіяДіяльність актриса театру і кіно, телеведучаAlma mater Російськ...
Welsh actor Michael SheenSheen in 2014BornMichael Christopher Sheen (1969-02-05) 5 February 1969 (age 54)Newport, Monmouthshire, WalesEducation Glan Afan Comprehensive School Neath Port Talbot College Alma materRoyal Academy of Dramatic ArtOccupationActorYears active1991–presentPartners Kate Beckinsale (1995–2003) Lorraine Stewart (2004–2010) Rachel McAdams (2010-2013) Sarah Silverman (2014–2018) Anna Lundberg (2019–present) Children3 Sheen's voice recorded December 2...
2005 live album by Jay Chou2004 Incomparable ConcertLive album by Jay ChouReleased21 January 2005 (2005-01-21)Recorded2 October 2004 (2004-10-02)VenueTaipei Municipal StadiumGenreMandopopLabelSony, AlfaJay Chou chronology Common Jasmin Orange(2004) 2004 Incomparable Concert(2005) Initial J(2005) 2004 Incomparable Concert (simplified Chinese: 2004无与伦比演唱会; traditional Chinese: 2004無與倫比演唱會) is the second live album by Taiw...
Japanese animation studio Not to be confused with Kitty Media. This article has multiple issues. Please help improve it or discuss these issues on the talk page. (Learn how and when to remove these template messages) The topic of this article may not meet Wikipedia's notability guidelines for companies and organizations. Please help to demonstrate the notability of the topic by citing reliable secondary sources that are independent of the topic and provide significant coverage of it beyond a ...
Australian tropical cyclone in 2021 and 2022 For other storms of the same name, see List of storms named Seth. Tropical Cyclone Seth Cyclone Seth nearing peak intensity on 31 DecemberMeteorological historyFormed23 December 2021Subtropical2 January 2022Dissipated7 January 2022Category 2 tropical cyclone10-minute sustained (BOM)Highest winds100 km/h (65 mph)Lowest pressure982 hPa (mbar); 29.00 inHgTropical storm1-minute sustained (SSHWS/JTWC)Highest winds100 k...
Cet article est une ébauche concernant un coureur cycliste espagnol. Vous pouvez partager vos connaissances en l’améliorant (comment ?). Pour plus d’informations, voyez le projet cyclisme. Txoperena Matxikote est un nom espagnol. Le premier nom de famille, paternel, est Txoperena ; le second, maternel, souvent omis, est Matxikote. Beñat TxoperenaBeñat Txoperena lors du départ du Grand Prix d'Isbergues 2015.InformationsNom de naissance Beñat Txoperena MatxikoteNaissance 8 ...