Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Museum Negeri Provinsi Banten

Museum Negeri Provinsi Banten adalah museum umum yang menempati gedung lama Pendopo Gubernur Banten di Kota Serang. Bangunan Museum Negeri Provinsi Banten merupakan bekas Kantor Residen Banten yang didirikan pada 26 Januari 1821.[1] Museum ini diresmikan pada 29 Oktober 2015 oleh Gubernur Banten, Rano Karno. Pengelolaan Museum Negeri Provinsi Banten saat ini diberikan kepada Unit Pelayanan Teknis Daerah Taman Budaya dan Museum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten.[1]

Sejarah

Museum Negeri Provinsi Banten menempati Pendopo Gubernur Banten yang sebelumnya digunakan sebagai kantor Gubernur Banten. Sebelumnya, bangunan ini digunakan sebagai Karesidenan Banten. Terbentuknya Provinsi Banten pada 4 Oktober 2000 membuat gedung ini dialih-fungsikan sebagai kantor pemerintahan Provinsi Banten. Museum Negeri Provinsi Banten didirikan di lokasi bekas Kantor Residen Banten yang dikosongkan setelah pembangunan Kantor Gubernur Banten yang baru telah selesai dan mulai difungsikan pada November 2013. Kantor Gubernur Banten yang baru ini berada di Kawasan Kantor Pusat Pemerintahan Provinsi Banten. Pemilihan Kantor Residen Banten sebagai lokasi Museum Negeri Provinsi Banten didasari pada fakta bahwa Kantor Residen Banten merupakan bangunan cagar budaya. Selain itu, lokasinya yang berada di pusat Kota Serang sangat strategis bagi pengadaan museum. Hal ini didukung pula oleh halaman yang luas dan pepohonan yang rindang disertai sederet bangunan bersejarah yang meningkatkan minat masyarakat Kota Serang dan sekitarnya untuk berkunjung ke lokasi ini setelah pengadaan museum.[2]

Museum Negeri Banten terletak di Jl. Brigjen K.H. Syamun, Kotabaru, Alun-Alun Serang-Banten. Museum dengan arsitektur bergaya dutch colonial villa ini dapat dikunjungi secara gratis setiap hari mulai pukul 8 pagi hingga pukul 4 sore[3].

Tujuan

Museum Negeri Provinsi Banten dirancang untuk menjadi sebuah museum identitas daerah Banten. Koleksinya terdiri dari benda-benda peninggalan Banten di masa lalu dan juga benda-benda yang ada di daerah Banten pada masa sekarang. Koleksi museum akan difokuskan pada beragam peninggalan sejarah dan budaya Banten. Tata pamernya diatur agar dapat menyampaikan identitas Provinsi Banten masa kini dan masa lalu. Museum ini juga didirikan dengan kesadaran akan adanya kebutuhan masyarakat untuk dapat memahami adanya perbedaan identitas yang lama dan identitas yang baru. Museum Negeri Provinsi Banten dibangun agar masyarakat dapat mengkaji kembali mengenai pandangan lama tentang identitas masyarakat Banten. Tujuan berikutnya yang ingin dicapai dari pengadaan Museum Negeri Provinsi Banten adalah untuk memperbesar perhatian utama pada tata pamer museum yang menampilkan identitas masyarakat Banten yang telah dianggap bukan lagi bagian dari identitas masyarakat Banten itu sendiri. Selain itu, pengadaan museum ini ditujukan untuk memperluas akses museum secara fisik maupun melalui infomasi kepada masyarakat yang sangat beragam di Provinsi Banten. Tujuan terakhir dari pendirian Museum Negeri Provinsi Banten adalah untuk membentuk dan memperkuat identitas budaya masyarakat Banten.[2]

Koleksi

Koleksi Museum Negeri Banten dipajang di ruang aula depan, mulai dari keramik peninggalan zaman kuno, keris pusaka, berbagai jenis arca, hingga sebuah fosil badak bercula satu yang disimpan di dalam etalase kaca. Museum Negeri Banten telah memanfaatkan teknologi digital dalam bentuk hologram yang dapat menampilkan berbagai informasi sejarah secara audio visual. Melalui sistem tersebut, pengunjung dapat melihat dan mendengarkan berbagai informasi yang berkaitan dengan sejarah.[4] Pada museum ini pengunjung juga dapat mengeksplorasi laut di Banten dengan satu set alat selam[3].

Referensi

  1. ^ a b Rusmiyati; et al. (2018). Katalog Museum Indonesia. Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. hlm. 172. ISBN 978-979-8250-66-8. 
  2. ^ a b BV, DE REE Archiefsystemen. "Museum Negeri Provinsi Banten, Serang". arsip-indonesia.org. Diakses tanggal 2020-06-20. 
  3. ^ a b Chaeroni, Fitri (2016-09-17). "Belajar Kebantenan di Museum Negeri Provinsi Banten". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2024-05-20. 
  4. ^ Redaksi (2018-06-06). "Ngabuburit Sambil Ngulik Sejarah di Museum Negeri Banten". BantenNews.co.id. Diakses tanggal 2020-06-20. 

Baca informasi lainnya yang berhubungan dengan : Museum Negeri Provinsi Banten

Museum British Museum Museum Nasional Indonesia Museum Mesir Museum Jerman Museum Västerbottens Museum Pergamon Museum Vatikan Museum Serawak Museum Bali Museum Yugoslavia Museum Altes Museum Manusia Purba Sangiran Museum Olahraga Museum Australia Museum Keraton Yogyakarta Museum Lampung Museum Pleret Museum Guggenheim Museum Brunei Museum Neues Museum Nasional Ketransmigrasian Museum Maluku Museum Sumatera Utara Museum Melbourne Museum Aceh Museum Manchester Museum Trowulan Museum Nasional Singapura Museum Kailasa Museum Sandi Museum Indonesia Museum Norton Simon Museum Karmawibhangga Museum…

Kimchi Museum Waja Sampai Kaputing Daftar museum di Provinsi DKI Jakarta Museum Ukir Nusantara Museum Ashmolean Museum Arkeologi Istanbul Museum Tembi Museum Victoria dan Albert Museum Liangzhu Museum Mandiri Museum Persenjataan Istana Museum Seni Kontemporer Museum Fatahillah Museum Purbakala Muara Kaman Museum Etnografi, Beograd Museum Lambung Mangkurat Museum Ranggawarsita Museum Rekor Indonesia Museum Mathura Daftar museum di Jawa Tengah Museum Frida Kahlo Museum Kepolisian Negara Republik Indonesia Museum Adityawarman Museum Negeri Mpu Tantular Museum Balanga Museum Deli Serdang Museum Van Gogh Museum Wayang Museum Israel Museum Getty Museum Sakip Sabanci Museum Seni Rupa, Boston Museum Biologi Universitas Gadjah Mada Museum Kucing Moskow Museum Sejarah Alam, London Museum Negeri Gayo Museum Amuse Monmouth Museum Museum Batak, Balige Museum Vasa Museum 4 Juni Museum CIA Museum Brooklyn Museum Pusaka Nias Museum der Brotkultur Museum Brawijaya Museum Östasiatiska Museum Affandi Museum Koptik Museum Koleksi dan Galeri Raz Museum Volkenkunde Museum Nanjing Garden Museum Museum Universitas Gadjah Mada Museum Mulawarman Museum Shanxi Museum Toleransi Museum Tsunami Aceh Museum Tr

Kembali kehalaman sebelumnya