Kura-kura brazil
Kura-kura brazil
|
---|
Trachemys scripta elegans | | |
Galat Lua: callParserFunction: function "Template" was not found. | Subspesies | Trachemys scripta elegans Wied-Neuw., 1839 |
| | |
Sinonim takson | - Emys elegans Wied, 1839
- Emys holbrookii Gray, 1844
- Emys sanguinolenta Gray, 1856
- Trachemys elegans Agassiz, 1857
- Clemmys elegans Strauch, 1862
- Trachemys holbrooki Gray, 1863 (ex errore)
- Trachemys holbrookii Gray, 1869
- Trachemys lineata Gray, 1873
- Pseudemys elegans Cope, 1875
- Chrysemys elegans Boulenger, 1889
- Chrysemys scripta var. elegans Boulenger, 1889
- Chrysemys palustris elegans Lindholm, 1929
- Pseudemys troostii elegans Stejneger & Barbour, 1939
- Pseudemys scripta elegans Cagle, 1944
- Trachemys scripta elegans Iverson, 1985
- Trachemys scripta elagans Fong, Parham & Fu, 2002 (ex errore)
- Trachemys scripta elgans Fong, Parham & Fu, 2002 (ex errore)
[1] |
---|
Kura-kura brazil dikenal juga sebagai kura-kura ''red-ear slider'' atau dalam bahasa latin ''trachemys scripta elegans''. Hal ini disebabkan adanya semburat warna merah tepat di belakang matanya sehingga menyerupai telinga berwarna merah. Kura-kura Brazil berasal dari bagian selatan Amerika Serikat, memiliki warna tempurung campuran antara hijau dan kuning. Daya tahan kura-kura brazil yang kuat membuat kura-kura mudah beradaptasi dengan lingkungan manapun.
Umur kura-kura dapat mencapai usia 25 tahun dengan panjang maksimal sekitar 40 cm. Kura-kura Brazil berkembang biak dengan cara bertelur. Jumlahnya bervariasi antara 6 hingga 15 butir tergantung kesuburan dan cuaca. Kura-kura brazil biasanya bertelur sekitar bulan Agustus hingga September menjelang musim hujan. dan untuk menetas dibutuhkan waktu sekitar 60 hari. Setelah menetas kura-kura brazil akan segera mencari perairan untuk tumbuh dewasa.
Kura-Kura Brazil berwarna hijau tua dengan garis-garis kuning dan memiliki bercak merah pada setiap sisi di kepalanya. Kura-kura ini dapat mudah dibedakan oleh rahang bawahnya yang lebih bulat dibanding jenis pseudemys yang lebih kotak. Jari-jari kaki belakangnya dihubungkan oleh selaput seperti bebek karena mereka hewan air. untuk membedakan jenis kelamin, Jantan memiliki cakar yang lebih panjang di kaki depannya. sedangkan kloaka pada betina lebih dekat ke tempurungnya daripada jantan.
Taksonomi
Kura-kura brazil termasuk ke dalam ordo Testudines, yang berisi sekitar 250 spesies penyu. Ini adalah subspesies dari Trachemys scripta. Itu sebelumnya diklasifikasikan dengan nama Chrysemys scripta elegans. Trachemys scripta berisi tiga subspesies: T. s. elegans (slider bertelinga merah), T. s. scripta (slider perut kuning), dan T. s. troostii (slider Cumberland).[2]
Referensi
Bacaan lanjutan
- Rachel M. Bowden: "A Modified Yolk Biopsy Technique improves survivorship of turtle eggs". Cal State East Bay Press Sep./Oct. 2009, ISSN 1522-2152 pp. 611–615 (online copy, hlm. 216, pada Google Books)
- Carl H. Ernst, Jeffrey E. Lovich: Turtles of the United States and Canada. Johns Hopkins University Press 2009, ISBN 978-0-8018-9121-2, pp. 444–470 (online copy, hlm. 444, pada Google Books)
- James H. Harding: Amphibians and Reptiles of the Great Lakes Region. University of Michigan Press 1997, ISBN 0-472-06628-5, pp. 216–220 (online copy, hlm. 216, pada Google Books)
- John B. Jensen, Carlos D. Camp, Whit Gibbons: Amphibians and Reptiles of Georgia. University of Georgia Press 2008, ISBN 978-0-8203-3111-9, pp. 500–502 (online copy, hlm. 500, pada Google Books)
|
|