Koloni dan Protektorat Gambia adalah pemerintahan kolonial Inggris di Gambia dari tahun 1821 hingga 1965, bagian dari Kerajaan Inggris di era Imperialisme Baru. Koloni adalah wilayah sekitar Bathurst (sekarang Banjul), dan protektoratnya adalah wilayah pedalaman yang terletak di sekitar Sungai Gambia, yang dideklarasikan pada tahun 1894.
Sejarah
Fondasi koloni ini adalah Fort James dan Bathurst, tempat kehadiran Inggris masing-masing didirikan pada tahun 1815 dan 1816. Selama berbagai periode keberadaannya, wilayah ini berada di bawah Koloni Sierra Leone. Namun, pada tahun 1888, wilayah ini menjadi koloni tersendiri dengan Gubernur yang diangkat secara permanen.
Batas wilayah menjadi isu pertikaian antara otoritas Inggris dan Prancis karena kedekatannya dengan Senegal Prancis.[1] Selain itu, dalam berbagai kesempatan pemerintah Inggris berusaha menukarnya dengan Prancis untuk wilayah lain, seperti di hulu Sungai Niger.[2]
Prancis dan Inggris pada tahun 1889 sepakat pada prinsipnya untuk menetapkan batas pada 10 km (6,2 mil) utara dan selatan sungai dan timur ke Yarbutenda, titik terjauh yang dapat dilayari di sungai Gambia. Hal ini diikuti dengan pengiriman Komisi Perbatasan gabungan Inggris-Prancis untuk memetakan perbatasan sebenarnya. Namun, setibanya di wilayah tersebut pada tahun 1891, Komisi Perbatasan mendapat perlawanan dari para pemimpin lokal yang wilayahnya akan mereka bagi. Namun komisi tersebut dapat mengandalkan kekuatan angkatan laut Inggris: kapal-kapal Inggris mengebom kota Kansala untuk memaksa Gambia mundur, dan menurut The Gambia Colony and Protectorate: An Official Handbook tahun 1906, pasukan dan senjata dari tiga kapal perang mendarat di tepi sungai “sebagai peringatan mengenai apa yang akan terjadi pada para penentang jika terjadi perlawanan lebih lanjut”.[3]
Koloni ini berakhir pada tahun 1965 ketika Gambia menjadi negara merdeka dalam Persemakmuran Bangsa-Bangsa,[4] dengan Dawda Jawara sebagai Perdana Menteri.
Referensi