Kolase adalah bahan, seperti kertas, kain, kaca, logam, kayu, dan lainnya yang ditempelkan pada permukaan gambar.[1] Kolase merupakan karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan berbagai macam paduan bahan. Bentuk tiga dimensi kolase dapat disebut dengan kolase tiga dimensi atau asemblase.[1] Selama bahan tersebut dapat dipadukan dengan bahan dasar, akan menjadi karya seni kolase yang dapat mewakili perasaan estetis orang yang membuatnya.[1]
Seni kolase berlawanan sifatnya dengan seni lukis, pahat atau cetak di mana karya yang dihasilkan tidak lagi memperlihatkan bentuk asal material yang dipakai.[2] Pada seni lukis, misalnya, dari kanvas putih menjadi lukisan yang berwarna-warni.[2] Dalam seni kolase bentuk asli dari material yang digunakan harus tetap terlihat.[2] Jadi kalau menggunakan kerang-kerangan atau potongan-potongan foto, material tersebut harus masih dapat dikenali bentuk aslinya walau sudah dirakit menjadi satu kesatuan.[2]
Dalam sejarahnya, seni kolase berkembang pesat di Venice, Italia, kirakira pada abad 17.[2] Selanjutnya seni ini kian berkembang di Prancis, Inggris, Jerman, dan kota-kota lain di Eropa.[2] Kolase menjadi media yang digemari kalangan seniman karna unik dan menuntut kreativitas tinggi.[2] Pelukis Pablo Picasso, Georges Braque dan Max Ernst terkenal dengan karya lukis memakai teknik kolase kertas, kain dan berbagai objek lainnya.[2]Henri Mattise adalah salah satu seniman yang beralih kepada seni kolase ketika jari-jari tangannya terserang arthritis sehingga tak mampu melukis lagi.[2]