Dalam ekologi, keberlanjutan (bahasa Inggris: sustainablity), berasal dari kata 'sustain' yang artinya 'berlanjut' dan 'ability' yang artinya 'kemampuan'; yaitu sebuah sistem biologis yang tetap mampu menghidupi keanekaragaman hayati dan produktivitas tanpa batas. Suatu lahan dan hutan basah yang sehat dan berumur panjang adalah contoh sistem biologi berkelanjutan. Dalam istilah yang lebih umum, keberlanjutan adalah daya tahan suatu sistem dan proses. Prinsip pengorganisasian keberlanjutan merupakan suatu pembangunan berkelanjutan, yang mencakup empat ranah yang saling terhubung, yaitu ekologi, ekonomi, politik dan budaya.[1]Ilmu keberlanjutan merupakan kajian tentang pembangunan berkelanjutan dan ilmu lingkungan.[2]
Istilah 'keberlanjutan' dapat didefinisikan sebagai proses sosio-ekologis yang ditandai dengan pencapaian cita-cita yang sama.[3] Cita-cita menurut definisinya tak terjangkau dalam ruang dan waktu tertentu. Namun, dengan terus-menerus, juga dengan pendekatan yang dinamis, proses tersebut menghasilkan sistem berkelanjutan. Ekosistem dan lingkungan yang sehat diperlukan untuk kelangsungan hidup manusia dan organisme lainnya. Cara mengurangi dampak negatif manusia adalah dengan rekayasa kimia ramah lingkungan, pengelolaan sumber daya lingkungan dan perlindungan lingkungan. Informasi diperoleh dari kimia hijau, ilmu bumi, ilmu lingkungan dan biologi konservasi. Ilmu ekologi mempelajari bidang penelitian akademis yang bertujuan untuk mengatasi ekonomi manusia dan ekosistem alamiah.[4]
"Istilah 'keberlanjutan' harus dipandang sebagai sasaran manusia menuju keseimbangan ekosistem manusia itu sendiri (homeostasis), sementara 'pembangunan berkelanjutan' mengacu pada pendekatan holistik dan proses sementara yang membawa kita pada titik akhir keberlanjutan." (305).[8] Terlepas dari meningkatnya penggunaan istilah 'keberlanjutan', kemungkinan besar masyarakat akan mencapai kelestarian lingkungan, yang terus berlanjut, dalam kaitannya dengan degradasi lingkungan, perubahan iklim, konsumsi berlebih, pertumbuhan penduduk dan ekonomi yang tak terbatas dalam sistem tertutup.[9][10]
^Lynn R. Kahle, Eda Gurel-Atay, Eds (2014). Communicating Sustainability for the Green Economy. New York: M.E. Sharpe. ISBN978-0-7656-3680-5.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^Bakari, Mohamed El-Kamel. The Dilemma of Sustainability in the Age of Globalization: A Quest for a Paradigm of Development. New York: Lexington Books, 2017. ISBN978-1498551397
^Shaker, R.R. (2015). "The spatial distribution of development in Europe and its underlying sustainability correlations". Applied Geography. 63: 304–314. doi:10.1016/j.apgeog.2015.07.009.
Baca informasi lainnya yang berhubungan dengan : Keberlanjutan
Keberlanjutan Laporan keberlanjutan Keberlanjutan kenegaraan negara-negara Baltik Keberlanjutan diri Sistem Penilaian Keberlanjutan Global Hari Lanjut Usia Nasional Pembakar lanjut Sidang Nürnberg lanjutan Lanjut, Singkep Pesisir, Lingga Suak Lanjut, Siak, Siak Kementerian Keberlanjutan dan Lingkungan Hidup Pendidikan Lanjutan Perwira II Pendidikan Lanjutan Perwira I Allah Lanjutkan Usia Sultan Tanjung Lanjut, Sekernan, Muaro Jambi Hari Penghormatan Orang Lanjut Usia Awal dan pelanjutan ulang permainan (sepak bola) Yang Lanjut Usianya Standar Enkripsi Lanjutan Pecahan berlanjut Ancaman persis…
ten tingkat lanjut Kami Melanjutkan Perubahan Pengodean Audio Lanjutan Institut Studi Lanjutan Lanjut Mekar Sari, Sungai Laur, Ketapang Pendekatan pengukuran lanjut Orang lanjut usia di Jepang Sistem Seismik Nasional Lanjutan Keamanan Sistem Konten Akses Tingkat Lanjut Reaktor air berat tingkat lanjut Usia lanjut pada kuda Sekolah menengah pertama Reaktor CANDU tingkat lanjut Sekolah Menengah Atas Reaktor air didih lanjut Advanced Gas-cooled Reactor Tingkat Lanjutan GCE di Sri Lanka Perang Kelanjutan Allah Peliharakan Sultan Penghargaan Film Nasional (India)