1. Sejarah Perkembangan Paroki Jemongko- Kuala Dua - Kembayan
1) Pendirian Paroki Jemongko-Kuala Dua -Kembayan
Paroki “Gembala Yang Baik” didirikan pada Tahun 1955 dan berpusat di Jemongko. Jemongko merupakan basis pewartaan Injil para Misionaris dari Barat ke kampung-kampung yang ada di Sekayam yang meliputi: Kec.Kembayan, Kec. Beduai, Kec. Balai Karangan, Kec. Entikong dan Kec.Noyan.Seiring perkembangan waktu jumlah umat Katolik semakin bertambah, sehingga tahun 1955 wilayah Sekayam dijadikan Paroki dengan Jemongko sebagai pusat Paroki.
Pada tahun 1986, pusat paroki Gembala Yang Baik dipindahkan dari Jemongko ke Kuala Dua.Dalam perjalanan waktu muncul program Keuskupan Sanggau tentang Pendirian Paroki di setiap Kecamatan dan Pusat Paroki bertempat di Pusat Kecamatan merupakan Program Kerja Jangka Panjang (15 tahun) Keuskupan Sanggau.
Dilihat dari segi wilayah Pemerintahan, Paroki Kuala Dua-Kembayan terletak di wilayah Kecamatan Kembayan, Kabupaten Sanggau. Kecamatan Kembayan berbatasan dengan beberapa kecamatan: sebelah Utara: Kecamatan dan Beduai; sebelah Selatan: Kecamatan Sosok; sebelah Timur: Kecamatan Bonti ; sebelah utara Kecamatan Beduai dan sebelah Barat:Kecamatan Serimbo.
Dari sudut pandang wilayah Gerejani Keuskupan Sanggau, sebelum dijadikan Paroki Kembayan, awalnya adalah Paroki “Gembala Yang Baik” Jemongko yang mencakupi wilayah Kecamatan Entikong, Balai Karangan, Beduai, Noyan dan Kembayan. Kemudian, tahun 1986 pusat Paroki dipindahkan ke Kuala Dua.Karena itu namanya pun berubah menjadi Paroki “Gembala Yang Baik” Kuala Dua.Wilayahnya masih mencakupi kelima kecamatan yang telah disebut di atas.Namun, ketika terjadi pemekaran Paroki, Entikong dijadikan paroki tersendiri (tahun 2000), Balai Karang (14 Desember 2002) dan Beduai (2002).
Dengan demikian wilayah Paroki “Gembala Yang Baik” Kuala Dua hanya mencakupi sebagian wilayah kecamatan Noyan dan seluruh wilayah kecamatan Kembayan. Namun dalam rapat Dewan Imam Keuskupan Sanggau 14-16 Februari 2011, Uskup dan Dewan Imam KESA sepakat Kecamatan Noyan menjadikan Paroki Baru, sehingga wilayah Paroki Kuala Dua-Kembayan hanya meliputi wilayah Kecamatan Kembayan saja setelah SK pemekaran Paroki Noyan dikeluarkan.
3). Situasi Kependudukan dan Keagamaan
Wilayah Kecamatan Kembayan dihuni oleh sebagian besar suku Dayak.. Suku Dayak terdiri dari beberapa sub suku Dayak, seperti: Bih somu, bih nongieh, Banyuke, Ribun. Selain itu ada juga suku-suku pendatang, seperti: Jawa, Batak dan tionghoa , Flores, padang, dll
Berdasarkan statistik Kecamatan Kembayan per 31 Desember 2016, jumlah penduduk di wilayah Kecamatan Kembayan sebanyak: 33.532 jiwa, yang tersebar di 11 Kedesaan dan ....Dusun. Sebagian besar penduduk beragama Katolik: 18.344 jiwa. Selain itu beragama Islam: 10.235 jiwa dan Kristen Protestan: 4.558 jiwa,sedangkan berdasarkan statististik Paroki Kuala Dua per 31 Desember 2016 jumlah umat Katolik yang ada di wilayah Kecamatan Kembayan tercatat 18.344 jiwa, yang tersebar di 54 kampung.
Tantangan Pastoral
Pusat Paroki Kuala Dua dialiri Sungai Sekayam yang sudah tercemar oleh limbah zat kimia dari perkebunankelapa sawit dan limbah pertambangan. Dimana di Kabupaten Sanggau, per tahun 2010, telah beroperasi 40 perusahaan kelapa sawit (5 perusahaan di Kecamatan Kembayan) dan 81 perusahaan pertambangan (3 perusahaan dengan izin eksplorasi 76.568 Ha di Kecamatan Kembayan). Sehingga isu kerusakan lingkungan hidup menjadi salah satu tantangan yang mendapat perhatian serius di paroki ini.[6][7]