Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Gangguan depresi mayor

Gangguan Depresi Mayor (GDM), juga dikenal sebagai depresi, (bahasa Inggris: Major depressive disorder, MDD) adalah gangguan mental yang ditandai dengan setidaknya dua minggu mood rendah yang hadir di sebagian besar situasi. Hal ini sering disertai dengan rendah diri terus-menerus, kehilangan minat dalam kegiatan normal menyenangkan (anhedonia), dan semangat yang rendah. GDM dapat secara negatif mempengaruhi keluarga seseorang, pekerjaan atau kehidupan sekolah, tidur atau kebiasaan makan, dan kesehatan umum.[1] Gangguan ini memiliki nama lain yaitu depresi, depresi mayor, gangguan afektif depresi mayor, depresi unipolar, gangguan unipolar, atau gangguan mood unipolar.

Jenis

DSM-5 memuat sembilan kriteria diagnosis untuk gangguan depresi mayor.[2] Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) membagi GDM menjadi beberapa jenis sebagai berikut:[3]

  • Depresi melankolis (melancholia)
  • Depresi dengan fitur atipikal
  • Depresi dengan fitur psikotik
  • Depresi dengan fitur katatonia

Gejala

Orang dengan gangguan depresi mayor juga memiliki selera makan yang buruk, kehilangan atau bertambah berat badan secara mencolok, memiliki masalah tidur atau tidur terlalu banyak, dan menjadi gelisah secara fisik, atau yang pada situasi ekstrem lainnya menunjukkan melambatnya aktivitas motorik mereka. Orang dengan depresi mayor dapat kehilangan minat pada hampir semua aktivitas rutin dan kegiatan senggang mereka, memiliki kesulitan dalam berkonsentrasi dan membuat keputusan, memiliki pikiran yang menekan akan kematian, dan mencoba bunuh diri.

GDM memiliki presentasi klinis heterogen sehingga 2 pasien yang diagnosis mungkin hanya memiliki beberapa gejala yang sama.[4] Faktor etnis, agama, dan budaya dapat mempengaruhi presentasi, interpretasi, dan deskripsi gejala depresi.[3][5] Presentasi umum meliputi:

  • lebih dari 5 kunjungan medis per tahun dan/atau beberapa gejala yang tidak jelas
  • afeksi berkurang (emosi berkurang)
  • gangguan pada pekerjaan atau hubungan
  • perubahan dalam hubungan interpersonal
  • berat badan turun
  • sindrom iritasi usus besar
  • kelelahan
  • gangguan tidur
  • keluhan dari masalah memori, kesulitan berkonsentrasi, atau kesulitan membuat keputusan
  • keluhan gangguan stres atau suasana hati

Faktor risiko

  • riwayat keluarga atau pribadi atau penyalahgunaan obat
  • penyakit kronis
  • peristiwa kehidupan yang penuh stres (termasuk berkabung atau perceraian)
  • trauma
  • perubahan besar dalam hidup seperti perubahan pekerjaan atau kesulitan keuangan
  • kekerasan dalam rumah tangga
  • jenis kelamin wanita. Wanita memiliki kecenderungan hampir dua kali lipat lebih besar daripada pria. Wanita lebih cenderung daripada pria untuk menghadapi faktor-faktor kehidupan yang penuh tekanan seperti penganiayaan fisik dan seksual, kemiskinan, orang tua tunggal, dan diskriminasi gender.
  • usia pertengahan. Onset awal lebih umum terjadi pada dewasa muda daripada dewasa yang lebih tua
  • status pernikahan. Orang yang berpisah atau bercerai memiliki risiko yang lebih tinggi daripada orang yang menikah atau tidak pernah menikah
  • pendapatan rendah atau pengangguran. Orang dengan taraf sosioekonomi yang lebih rendah memiliki risiko yang lebih besar dibanding mereka dengan taraf yang lebih baik
  • kecacatan.
  • faktor genetik. s-alel serotonin transporter promoter polymorphism (5-HTTLPR) plus stress dikaitkan dengan peningkatan terjadinya depresi
  • ketergantungan alkohol masa lalu terkait dengan peningkatan risiko depresi berat

Referensi

  1. ^ https://www.nimh.nih.gov/health/topics/depression/index.shtml Diarsipkan 2019-11-16 di Wayback Machine., diakses tanggal 5 November 2016
  2. ^ Dianovinina, Ktut (2018). "Depresi pada Remaja: Gejala dan Permasalahannya". Jurnal Psikogenesis. 6 (1): 74. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-17. Diakses tanggal 2022-03-14. 
  3. ^ a b Davidson JR. Major depressive disorder treatment guidelines in America and Europe. J Clin Psychiatry. 2010;71 Suppl E1:e04
  4. ^ Thase ME. The multifactorial presentation of depression in acute care. J Clin Psychiatry. 2013;74 Suppl 2:3-8
  5. ^ Institute for Clinical Systems Improvement (ICSI). Adult Depression in Primary Care Guideline. ICSI Mar 2016 PDF or at National Guideline Clearinghouse 2014 Dec 16:47315

Baca informasi lainnya yang berhubungan dengan : Gangguan depresi mayor

Gangguan (komunikasi) Gangguan kecemasan menyeluruh Gangguan jiwa Gangguan irama bicara Gangguan menimbun Surat Izin Gangguan Gangguan kepribadian ambang Gangguan identitas disosiatif Gangguan obsesif kompulsif Gangguan kecemasan perpisahan Gangguan stres pascatrauma Gangguan MRT Singapura Gangguan kepribadian antisosial Gangguan kepribadian narsistik Gangguan bipolar tipe I Klasifikasi Gangguan Mental Tionghoa Gangguan bipolar Gangguan depresi mayor Gangguan terkait CDK13 Gangguan kecemasan sosial Klasifikasi gangguan jiwa Gangguan tidur Gangguan pada sistem peredaran darah manusia Gangguan K…

lan Lü Gangguan makan Gangguan metabolisme Sidik gangguan Gangguan limfoproliferatif Gangguan somatoform Gangguan mental organik Organisme pengganggu tumbuhan Jangan Ganggu Dulu Gangguan konversi Gangguan kepribadian Gangguan depersonalisasi Gangguan kecemasan Gangguan psikiatri pada persalinan Gangguan disforik prahaid Gangguan fisiologi pada tumbuhan Gangguan kepribadian obsesif kompulsif Gangguan tidur pada perempuan Kegilaan Gangguan pematangan seksual Gangguan terlambat berbicara Gangguan kelekatan Gangguan penggunaan zat Gangguan spektrum autisme Gangguan gairah seksual perempuan Gangguan listrik akibat bajing Gangguan dismorfik tubuh Gangguan stres pascatrauma kompleks Sindrom gangguan pernapasan akut Gangguan stres pascatrauma terkait persalinan Gangguan bunyi bahasa Gangguan bipolar tipe II Gangguan kelekatan reaktif Gangguan penglihatan Gangguan campuran anxietas dan depresif Keguguran dan gangguan jiwa Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental Suplai daya bebas gangguan Gangguan spektrum alkohol janin Serangan panik Gangguan perjalanan udara setelah letusan Eyjafjallajökull 2010 Organisme pengganggu tumbuhan karantina Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivit

Kembali kehalaman sebelumnya