Dalimend

Dalimend
Bupati Nias
Masa jabatan
Oktober 1975 – 1981
GubernurMarah Halim Harahap
E.W.P. Tambunan
Sebelum
Pendahulu
Sani Zega
Pengganti
Hanati Nazara
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir
Dalihuku Mendröfa

(1930-07-01)1 Juli 1930
Gunungsitoli, Nias, Hindia Belanda
Meninggal5 Juli 2010(2010-07-05) (umur 80)
Jakarta Timur, Jakarta, Indonesia
Partai politikGolkar
Karier militer
PihakIndonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Udara
Masa dinas1950—1985
Pangkat Kolonel
SatuanKorps Material (Mat.)[1]
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Dalimend (1 Juli 1930 – 5 Juli 2010) merupakan seorang perwira menengah Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU) dan politikus dari Indonesia. Ia menjabat sebagai Bupati Nias dari tahun 1975 hingga 1981.

Lahir di Gunungsitoli, Dalimend diadopsi oleh pamannya pada usia belia. Ia kemudian pindah di Aceh dan menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di daerah tersebut. Setelah Indonesia merdeka, Dalimend bergabung dengan kesatuan tentara pelajar dan organisasi pelajar lainnya. Tiga tahun kemudian, ia mengakhiri pengabdiannya di tentara pelajar dan menjadi anggota Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI). Setelah pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda pada tahun 1950, Dalimend keluar dari ALRI dan menjadi bintara di Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI).

Dalimend mengalami pemindahan dan promosi jabatan selama beberapa kali selama bertugas di AURI. Dalimend sempat mengawasi pembangunan bandar udara yang akan digunakan untuk menyerang Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), yang kemudian dibatalkan karena PRRI menyerah sebelum pembangunan bandara selesai. Selain bertugas mengawasi pembangunan bandara, Dalimend sempat bertugas di Direktorat Perbekalan TNI-AU, Lanud Halim Perdanakusuma, dan Markas Besar Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).

Dalimend menjabat sebagai Bupati Nias sejak Oktober 1975 setelah mengakhiri penugasan di ABRI sebagai Kepala Biro Perbekalan ABRI. Selama masa jabatannya, Dalimend merumuskan Panca Program Nias sebagai pola induk pembangunan Nias dan memprakarsai perekrutan sarjana ke dalam birokrasi pemerintah daerah Nias dan penempatan mereka ke dalam posisi strategis di birokrasi Kabupaten Nias. Dalam hal pembangunan, Dalimend mengubah kondisi fisik dan tata letak bangunan di Gunungsitoli, ibu kota Nias, dan melakukan perbaikan serta penambahan ruas-ruas jalan yang sudah tidak dapat dilalui lagi di Nias. Pembangunan-pembangunan tersebut membuka isolasi dan memodernisasi Nias. Dalimend juga berhasil membangun bandar udara pertama di Nias, yakni Bandar Udara Binaka, pada tahun 1977.

Setelah masa jabatannya sebagai Bupati Nias berakhir pada tahun 1981, Dalimend ditempatkan sebagai Inspektur Operasi Tertib di sejumlah instansi pemerintahan dan mendirikan Yayasan Tentara Pelajar Aceh. Dalimend wafat di Jakarta pada usia 80 tahun pada tanggal 5 Juli 2010.

Riwayat hidup

Masa kecil

Dalimend dilahirkan dengan nama Dalihuku Mendröfa pada tanggal 1 Juli 1930 di Gunungsitoli, ibu kota Afdeling (Kabupaten) Nias, sebagai anak sulung dari pasangan Tuhombowo Mendröfa dan Kamisa Mendröfa. Dalimend diadopsi oleh pamannya, Dalikhami Mendrofa, yang merupakan seorang pegawai bea cukai. Dalihuku sempat mengenyam pendidikan Sekolah Rakyat di Gunungsitoli sebelum mengikuti sang paman yang dipindahtugaskan ke Aceh. Di Aceh, Dalihuku menjadi seorang mualaf dan mengubah namanya menjadi Dalimend, singkatan nama lahirnya.[1]

Dalimend bersekolah di Sekolah Menengah Pertama Langsa selama merantau di Aceh. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Dalimend bersama dengan teman-temannya membentuk Pasukan Pelajar di sekolah untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia.[2] Pasukan Pelajar tersebut bertransformasi menjadi Ikatan Pelajar Indonesia (IPI) dan dirinya menjadi pemimpin ikatan tersebut.[3] Beberapa bulan setelah organisasi IPI dibentuk, Dalimend bersama dengan beberapa anggota IPI memisahkan diri dan membentuk Kepanduan Rakyat Indonesia.[2] Setelah itu, Dalimend bergabung dengan Tentara Pelajar Resimen II dan ditempatkan sebagai Komandan Batalyon III.[4] Batalyon yang ia pimpin terlibat dalam aksi pelucutan senjata dan perlawanan terhadap tentara Jepang di Langsa.[5]

Karier militer

Usai mengabdi di Tentara Pelajar, Dalimend bergabung dengan Angkatan Laut Republik Indonesia pada tahun 1948.[5] Di kesatuan tersebut, Dalimend dilatih oleh sejumlah perwira angkatan laut seperti Sudomo dan R. Soebijakto. Setelah menjalani pelatihan, Dalimend ditempatkan di Kutaraja (sekarang Kota Banda Aceh) dengan jabatan Komandan Peleton I dari Kompi Peninjau Pantai ALRI. Ia bertugas memimpin pos terdepan di Pelabuhan Krueng Raya (kini Malahayati) dan Ujung Batee.[6]

Dalimend bergabung dengan kesatuan Angkatan Udara Republik Indonesia (kini TNI-AU) pada tahun 1950. Pangkatnya pada saat bergabung adalah Sersan Mayor, tetapi ia dipromosikan menjadi perwira dengan pangkat Letnan Muda II setelah mengikuti Latihan Dasar Kemiliteran pada tahun 1953.[1] Selain itu, Dalimend meneruskan pendidikan formalnya di Sekolah Menengah Atas (SMA) Kutaraja. Ia kemudian pindah ke SMA Jakarta karena penugasan dan tamat pada tahun 1954.[5] Dalimend juga menjalani pendidikan dalam bidang militer di Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara[7] dan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara.[1]

Ketika ia masih berpangkat Letnan Muda I, Dalimend yang menjabat sebagai Kepala Seksi Pangkalan Bandar Udara Kalijati ditugaskan ke Nias untuk mempersiapkan serangan terhadap PRRI. Dalimend diperintahkan untuk mengawasi perencanaan dan pembangunan bandar udara di Pulau Nias yang nantinya akan digunakan untuk membantu transportasi pasukan dalam operasi penumpasan PRRI. Bandar udara ini diberi nama Bandar Udara Hunambou—yang diambil dari nama sungai yang mengaliri Desa Binaka—dan pembangunannya dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat setempat secara sukarela untuk membersihkan tanah yang akan digunakan sebagai landasan pesawat. Meski demikian, pembangunan bandar udara ini tidak dilanjutkan karena PRRI sudah bubar sebelum bandar udara ini selesai dibangun.[8]

Usai menjalani operasi militer, Dalimend ditempatkan di Direktorat Perbekalan TNI-AU dari tahun 1966 hingga 1970. Setelah itu, Dalimend dipindahkan ke Lanud Halim Perdanakusuma sebagai Kepala Dinas Logistik hingga tahun 1972.[5] Dalimend mengakhiri kariernya di TNI AU setelah menjabat sebagai Kepala Biro Perbekalan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia dari tahun 1973 hingga 1975.[5] Ia secara resmi pensiun dari dinas militer pada bulan Agustus 1985.[1]

Bupati Nias

Dalimend dicalonkan oleh pemerintah pusat sebagai Bupati Nias setelah masa jabatan pendahulunya, Sani Zega, habis pada tahun 1975. Dalimend terpilih dalam pemilihan internal yang dilangsungkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Nias dan ia dilantik sebagai bupati pada bulan Oktober 1975.[1] Menurut ajudannya Lalaziduhu Mendrofa, Dalimend sudah berencana bahwa ia hanya akan menjabat sebagai bupati selama satu periode (lima tahun) dan "sudah punya target bahwa dalam kurun waktu lima tahun itu, dia sudah cukup kuat membangun fondasi untuk diteruskan kepada bupati selanjutnya." Ketjel Parangdjati Zagötö, seorang penulis, membandingkan gaya kepemimpinan Dalimend dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin dalam hal ketegasan dan kedisiplinan.[9]

Panca Program Nias

Panca Program Nias dibentuk sebagai respon Dalimend terhadap kenyataan bahwa Kabupaten Nias tidak memiliki Anggaran Pendapatan Belanja Daerah. Selain itu, Rencana Pembangunan Lima Tahun yang ada di tingkat pusat juga tidak terdokumentasikan di Kabupaten Nias.[9] Untuk mengatasi hal ini, Dalimend bersama dengan Sekretaris Wilayah Daerah Nias Hanati Nazara menyusun Panca Program Nias yang meliputi sektor perhubungan, pendidikan, pertanian, kesehatan, dan pariwisata. Rancangan ini kemudian diusulkan ke DPRD Nias yang diketuai oleh Domine Lossi.[10] Rancangan ini disetujui dan dijadikan sebagai panduan untuk pembangunan Nias selama masa pemerintahannya.[9]

Birokrasi

Struktur birokrasi dan SDM di lingkungan pemerintahan daerah (pemda) Kabupaten Nias pada masa-masa awal pemerintahan Dalimend sangatlah timpang. Sejumlah lembaga dan dinas yang seharusnya ada di tingkat pemda kabupaten belum terbentuk. Hanya ada dua orang dengan gelar sarjana dan satu orang dengan gelar magister yang bekerja di pemda Nias.[9]

Dalimend melengkapi struktur birokrasi pemda Nias dengan membentuk instansi-instansi baru seperti Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Inspektorat Daerah, Dinas Pendapatan, dan Dinas Pariwisata. Untuk mengisi jabatan-jabatan birokrat di pemerintahan daerah Nias, Dalimend melobi Ephorus Banua Niha Keriso Protestan (BNKP, gereja Kristen Protestan di Nias) agar guru-guru BNKP dengan gelar sarjana dapat dipekerjakan di pemerintahan daerah Nias. Dalihuku Zagӧtӧ, salah satu sarjana BNKP yang ditunjuk Dalimend, ditunjuk sebagai kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang baru dibentuk. Jabatan-jabatan lainnya, seperti Kepala Inspektorat dan Kepala Dinas Pendapatan, diduduki oleh camat Fatiaro Gulӧ dan Sarodӧdӧ Zega.[9] Untuk mengisi jabatan Kepala Dinas Pariwisata, Dalimend merekrut Bamböwö Laiya, seorang antropolog lulusan Universitas Siliman, Filipina. Ia diminta untuk menyusun rencana besar untuk pariwisata di Nias. Namun, ia mengundurkan diri setelah dua tahun menjabat dan pindah ke Yogyakarta untuk mengajar di Universitas Gadjah Mada.[11]

Penataan Kota Gunungsitoli

Pasar Beringin di Gunungsitoli yang dibangun pada masa pemerintahan Dalimend.

Kondisi Kota Gunungsitoli sebelum Dalimend memerintah cukup semrawut dan tidak tertata rapi. Bangunan-bangunan yang ada di Gunungsitoli masih beratapkan rumbia sehingga rawan akan bencana kebakaran. Tata letak Kota Gunungsitoli juga kurang baik karena adanya kios-kios yang kumuh dan tersebar tidak teratur.[9]

Dalimend kemudian meminta bantuan finansial dari sejumlah bank pemerintah seperti Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara, Bank Negara Indonesia, dan Bank Rakyat Indonesia. Bank-bank tersebut menawarkan kemudahan pinjaman berupa angsuran ringan bagi warga yang mengganti atap rumahnya dengan atap seng. Masyarakat dari beberapa desa di sekitar Gunungsitoli lalu dikumpulkan dan diberikan penjelasan mengenai penggantian atap rumbia dengan atap seng. Penggantian tersebut dapat berjalan dengan lancar dan pinjaman dari bank-bank pemerintah dapat dilunasi.[9]

Dalimend membangun situs-situs pasar seperti Pasar Gomo, Pasar Gudang Garam, dan Pasar Beringin, sebagai tempat relokasi bagi kios-kios pedagang. Menurut Lalaziduhu Mendröfa, Dalimend beberapa kali turun secara langsung menemui para pedagang untuk meyakinkan mereka bahwa relokasi diperlukan untuk membangun kota Gunungsitoli. Relokasi tersebut dapat dilakukan dengan lancar dan kios-kios liar di sekitar kota Gunungsitoli dapat dibongkar.[9]

Pembangunan ruas jalan

Pembangunan jalan Kampung Baru di Gunungsitoli yang dilakukan pada masa pemerintahan Dalimend.

Sebelum Dalimend memerintah Nias, pemerintah Hindia Belanda telah membangun jalan sepanjang 367 kilometer di sepanjang Pulau Nias yang menghubungkan ibu kota Nias, Gunungsitoli, dengan ibu kota kecamatan-kecamatan yang ada. Namun, seiring waktu, jalan-jalan yang dibangun menjadi rusak, hingga hanya tersisa 50 km jalan yang dapat dilalui oleh mobil pada tahun 1966. Kerusakan jalan ini berdampak pada kesulitan masyarakat desa di Nias untuk memasarkan barang dagangan mereka dan kenaikan harga bahan pangan. Akibatnya, masyarakat desa di Nias lebih memilih untuk memperdagangkan minyak nilam yang didapat dari tanaman nilam karena jauh lebih ringan dan nilai jualnya yang lebih tinggi.[12]

Pada tahun pertama masa pemerintahannya, Dalimend awalnya merencanakan pembangunan ruas jalan baru dari Kota Gunungsitoli menuju ke Kecamatan Teluk Dalam sepanjang 108 kilometer, yang dianggapnya penting sebagai akses masuk wisatawan. Kendati demikian, rencana tersebut dibatalkan karena perbaikan jembatan-jembatan yang berada di antara kedua wilayah tersebut membutuhkan biaya yang besar sekali. Dalimend kemudian memilih untuk membuka ruas jalan dari Kabupaten Nias Tengah dan Nias Barat menuju ke Kecamatan Teluk Dalam. Meskipun jalan tersebut jauh lebih panjang dibandingkan dengan ruas jalan Gunungsitoli-Teluk Dalam, jumlah jembatan yang perlu diperbaiki lebih sedikit sehingga biaya yang dibutuhkan lebih sedikit. Dalimend juga membangun ruas-ruas jalan kecil lainnya seperti ruas jalan Gunungsitoli-Lahewa, Lölöwa’u-Sirombu, dan Gunungsitoli-Alasa. Pembangunan dan rehabilitasi ruas jalan yang dilakukan oleh Dalimend membuka isolasi dan memodernisasi kehidupan masyarakat di Nias.[9]

Pembangunan bandar udara dan pelabuhan laut

Bandar Udara Binaka beberapa saat setelah mulai beroperasi.

Dalimend memprioritaskan untuk melanjutkan pembangunan Bandar Udara Hunambou berdasarkan hasil rapat para pejabat pemda dan tokoh masyarakat serta agama di Nias.[13] Pembangunan bandara tersebut lalu diteruskan kembali pada awal tahun 1976[8] kendati Pemda Nias sedang mengalami kekurangan anggaran.[1] Dalimend berhasil bernegosiasi dengan sejumlah tokoh masyarakat Nias untuk memperoleh tanah. Pembangunan bandar udara tersebut dapat diselesaikan dan mulai beroperasi pada pertengahan bulan Juli 1976.[1] Bandar udara ini akhirnya diresmikan dengan nama Bandar Udara Binaka pada tahun 1977 oleh Menteri Perhubungan Emil Salim.[8]

Usai membangun bandar udara, Dalimend berfokus pada pembangunan pelabuhan laut pada akhir masa jabatannya. Dalimend memprakarsai pembangunan Pelabuhan Angin Gunungsitoli agar kapal-kapal bisa berlabuh di Gunungsitoli. Pemasangan tiang pancang Pelabuhan Angin Gunungsitoli dilakukan beberapa bulan sebelum akhir masa jabatannya.[8] Selain itu, Dalimend juga memperluas pelabuhan di beberapa titik seperti Gunungsitoli, Teluk Dalam, Pulau Tello, Lahewa dan Sirombu.[1]

Wabah muntaber

Pada bulan Maret 1978, terjadi wabah muntaber yang menewaskan puluhan warga Nias dan menjangkiti ratusan warga lainnya. Investigasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Nias menemukan bahwa wabah tersebut disebabkan oleh sebuah pabrik es yang menggunakan sumber air yang kurang higienis. Dalimend kemudian menutup pabrik es tersebut. Ia juga membentuk posko penanggulangan muntaber yang berkantor di Rumah Sakit Umum Gunungsitoli dan membentuk satuan tugas yang terdiri 145 siswa Sekolah Perawat Gunungsitoli. Satuan tugas tersebut disebar ke berbagai wilayah di Nias untuk mengobati warga yang terjangkit wabah tersebut.[14]

Inspektur Operasi Tertib

Setelah mengakhiri masa jabatannya sebagai bupati, Dalimend ditempatkan sebagai Inspektur Operasi Tertib—operasi yang dilakukan untuk memberantas pungutan liar di lingkungan pemerintahan[15]—di beberapa instansi pemerintahan. Dalimend ditugaskan untuk mengawasi pelaksanaan Operasi Tertib di pemerintahan daerah Provinsi Timor Timur hingga tahun 1983. Ia kemudian pindah ke Jakarta dan bertugas di Departemen Kehakiman dari tahun 1983 hingga 1985 dan Departemen Tenaga Kerja dari tahun 1985 hingga 1988.[5]

Pensiun dan wafat

Setelah pensiun, Dalimend bersama dengan sejumlah tokoh Tentara Pelajar Aceh mendirikan Yayasan Tentara Pelajar Aceh. Dalimend duduk di dalam kepengurusan organisasi tersebut sebagai anggota badan pendiri dan pembantu umum badan pengurus. Selain itu, ia juga aktif di kepengurusan Persatuan Eks Tentara Pelajar Resimen II Aceh Divisi Sumatra dalam bidang pengerahan tenaga.[4] Dengan keterlibatannya dalam Revolusi Nasional Indonesia, Dalimend juga memperoleh kehormatan untuk ditetapkan sebagai anggota veteran pejuang kemerdekaan golongan A.[5]

Dalimend wafat di rumahnya yang terletak di Jalan Cipinang Bundar, Jakarta Timur, pada pukul 21.30 tanggal 5 Juli 2010. Jenazahnya kemudian dibawa ke masjid untuk disalatkan dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.[16] Tujuh tahun setelah ia wafat, Ketua Umum Himpunan Masyarakat Nias Indonesia mengusulkan agar Bandar Udara Binaka yang dibangun pada zamannya diganti namanya menjadi Bandar Udara Dalimend.[17] Gagasan ini didukung oleh sejumlah tokoh masyarakat Nias, seperti mantan Panglima Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Christian Zebua dan pejabat Kementerian Pertahanan Enuar Mendrofa. Namun, gagasan ini juga ditentang oleh hakim Kasianus Telaumbanua. Alih-alih menggunakan nama Dalimend, Telaumbanua mengusulkan agar nama bandar udara tersebut diubah menjadi nama objek wisata di Nias.[17] Hingga tahun 2022, nama bandara Binaka belum mengalami perubahan.[18]

Kehidupan pribadi

Dalimend menikah dengan Yuswir dan memiliki empat anak. Anak-anak dari pasangan tersebut bernama Yusdali Yanti Widodo, Yusdali Anna Eddyono, Yusdali Arwan, dan Yusdali Devi.[5]

Tanda jasa

Sebagai seorang perwira angkatan udara, Dalimend memperoleh sejumlah satyalancana dan bintang atas jasa dan pengabdiannya. Berikut ini adalah daftar satyalancana dan bintang yang diperolehnya:[5]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i Gulo, Turunan; Hulu, Desty (17 November 2016). "Dalimend, Sang Pemimpin Visioner". Suara Nusantara. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-13. Diakses tanggal 14 November 2021. 
  2. ^ a b Notodidjojo, Soebagijo Ilham (1987). Perjuangan Pelajar IPI-IPPI. Jakarta: Balai Pustaka. hlm. 96. ISBN 978-979-407-116-8. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-22. Diakses tanggal 2021-11-19. 
  3. ^ Kisah Perjuangan Mempertahankan Daerah Modal Republik Indonesia dari Serangan Belanda. Beuna. 1992. hlm. 1991. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-22. Diakses tanggal 2021-11-19. 
  4. ^ a b Thayeb, Syarief (1986). Pocut Meurah Intan, Srikandi Nasional dari Tanah Rencong. Tentara Pelajar Resimen II Aceh, Divisi Sumatera 1945-1950. hlm. 15–19. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-22. Diakses tanggal 2021-11-14. 
  5. ^ a b c d e f g h i Thayeb, Syarief (1986). Pocut Meurah Intan, Srikandi Nasional dari Tanah Rencong. Tentara Pelajar Resimen II Aceh, Divisi Sumatera 1945-1950. hlm. 258. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-22. Diakses tanggal 2021-11-14. 
  6. ^ Zamzami, Amran; M. P., Sugiono (1985). Belajar dan Berjuang. Jakarta: Bulan Bintang. hlm. 126. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-14. Diakses tanggal 2021-11-14. 
  7. ^ "Angkatan 12". TNI Angkatan Udara. 17 April 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-13. Diakses tanggal 14 November 2021. 
  8. ^ a b c d "Dalimend dan Pengabdian Tulus Penuh Makna (Bagian II)". Nias Bangkit. 13 Agustus 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-08-12. Diakses tanggal 14 November 2021. 
  9. ^ a b c d e f g h i Zagötö, Ketjel Parangdjati (6 Agustus 2013). "Dalimend, Peletak Fondasi Pembangunan Nias (Bagian I)". Nias Bangkit. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-08-11. Diakses tanggal 14 November 2021. 
  10. ^ Soediro (1986). Pelangi Kehidupan: Kumpulan Karangan. Inti Idayu Press. hlm. 161. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-13. Diakses tanggal 2021-11-14. 
  11. ^ Zagötö, Ketjel Parangdjati (Agustus 2013). "Dalimend Serius Menata Pariwisata Nias (Bagian III)". Nias Bangkit. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-19. Diakses tanggal 20 November 2021.  (salinan oleh Reni Cahaya Mutiasari)
  12. ^ "Nasib Mereka Berjalan Kaki". Tempo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-13. Diakses tanggal 14 November 2021. 
  13. ^ "KMP Pulo Tello Melakukan Pelayaran Perdana Teluk Dalam-Pulau Tello". Sinar Indonesia Baru. 22 Juli 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-13. Diakses tanggal 14 November 2021. 
  14. ^ "Wabah, Bah Dan Orang Nias". Tempo. 17 Juni 1978. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-01-17. Diakses tanggal 14 Desember 2021. 
  15. ^ Febari, Rizki (2015). Politik Pemberantasan Korupsi. Yayasan Pustaka Obor Indonesia. hlm. 116. ISBN 978-979-461-969-8. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-22. Diakses tanggal 2021-11-20. 
  16. ^ "Daftar Makam Tahun 2010-2012". Direktorat Kepahlawanan, Keperintisan, dan Kesetiakawanan Sosial. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-16. Diakses tanggal 7 Januari 2022. 76. H. Dalimend, L, W-743, 04-07-2010, Kolenel [sic] Mat Purn, Denmabesau 
  17. ^ a b "Nama Bandara Binaka Diusulkan jadi Bandara Dalimend". Nawacita Post. 22 Maret 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-13. Diakses tanggal 14 November 2021. 
  18. ^ Saputra, Agus Wira Sukarta/Emir Fajar (12 Januari 2022). Yuliastuti, Nusarina, ed. "Bandara Taufik Kiemas Pesisir Barat kembali beroperasi". ANTARA News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-20. Diakses tanggal 14 Januari 2022. 

Read other articles:

Former subdivision of Ternopil Oblast, Ukraine Raion in Ternopil Oblast, UkraineBerezhanskyi Raion Бережанський районRaion FlagCoat of armsCoordinates: 49°27′N 24°56′E / 49.450°N 24.933°E / 49.450; 24.933Country UkraineRegion Ternopil OblastDisestablished18 July 2020Admin. centerBerezhanySubdivisions List    — city councils   — settlement councils — rural councilsNumber of localities: ...

 

Aeropuerto Internacional de Babushara Междунароный аэропорт Бабушара IATA: SUI OACI: UGSS FAA: LocalizaciónUbicación Distrito de Gulripsh, GeorgiaElevación 16Sirve a Sujum AbjasiaDetalles del aeropuertoTipo Civil/MilitarOperador Empresa estatal Abkhaz AirlinesPistas DirecciónLargoSuperficie12/303,661 х 45Concreto reforzadoMapa SUI / UGSS[editar datos en Wikidata] El Aeropuerto Internacional de Babushara (ruso: Междунароный аэропорт

 

7. Eurovision Young Musicians Datum 9. Juni 1994 (Halbfinale 1)10. Juni 1994 (Halbfinale 2)14. Juni 1994 (Finale) Austragungsland Polen Polen Austragungsort Warschauer Nationalphilharmonie, Warschau Austragender Fernsehsender Teilnehmende Länder 24 Gewinner Vereinigtes Konigreich Vereinigtes Königreich Erstmalige Teilnahme Estland EstlandKroatien KroatienLettland LettlandLitauen LitauenMazedonien 1991 MazedonienRussland RusslandSlowenien Slowenien...

غواصة يو-85 الجنسية  الإمبراطورية الألمانية الشركة الصانعة فريدريش كروب  المالك الإمبراطورية الألمانية المشغل البحرية الإمبراطورية الألمانية المشغلون الحاليون وسيط property غير متوفر. المشغلون السابقون وسيط property غير متوفر. التكلفة وسيط property غير متوفر. منظومة التعاريف ال

 

2022 studio album by Alicia KeysSanta BabyStudio album by Alicia KeysReleasedNovember 4, 2022GenreChristmasLength36:09LabelAlicia KeysProducer Alicia Keys Tommy Parker YNG Josh Alicia Keys chronology Keys(2021) Santa Baby(2022) Singles from Santa Baby December Back 2 JuneReleased: October 28, 2022[1] Santa Baby is the ninth studio album and first Christmas album by American singer and songwriter Alicia Keys. It was released through Alicia Keys Records on November 4, 2022, excl...

 

本條目存在以下問題,請協助改善本條目或在討論頁針對議題發表看法。 此條目需要編修,以確保文法、用詞、语气、格式、標點等使用恰当。 (2019年11月5日)請按照校對指引,幫助编辑這個條目。(幫助、討論) 此條目需要补充更多来源。 (2020年3月9日)请协助補充多方面可靠来源以改善这篇条目,无法查证的内容可能會因為异议提出而被移除。致使用者:请搜索一下条目的

Pertunjukkan Yeongsanhoesang di Istana Changgyeong. Yeongsan-hoesang (영산회상) adalah sebuah repertoar musik tradisional Korea.[1][2] Repertoar ini berasal dari musik dan lagu agama Buddha yang menceritakan tentang khotbah Buddha kepada para pengikutnya.[2] Repertoar ini melantunkan 7 buah kata-kata yeongsan hoesang bulbosal. Kalimat ini awalnya dinyanyikan di episode pertama yeongsanhoesang, namun sekarang sudah menjadi instrumental sepenuhnya.[2] Yeongsa...

 

Legislative Assembly constituency in Karnataka State, India KitturConstituency for the Karnataka Legislative AssemblyConstituency detailsCountryIndiaRegionSouth IndiaStateKarnatakaDistrictBelgaumLS constituencyUttara KannadaTotal electors188,915[1][needs update]ReservationNoneMember of Legislative Assembly16th Karnataka Legislative AssemblyIncumbent Babasaheb Devanagouda Patil PartyIndian National Congress Kittur Assembly constituency is one of the 224 Legislative Assembly con...

 

The Cloverdale Fairgrounds (also known as the Cloverdale Exhibition Grounds) are located in the town of Cloverdale in Surrey, British Columbia. Since 1938, it has been the host site of one of Canada's largests rodeos, the Cloverdale Rodeo. The Fairgrounds The Fairgrounds at dawn. To the left is the Stetson Bowl Stadium; the Show Barn (white) and the Agriplex (red) are at centre. The Fairgrounds consist of approximately 138 acres (0.6 km2) of land. It is bordered by 60th Avenue, 64th Aven...

Music genre This article may require cleanup to meet Wikipedia's quality standards. The specific problem is: Tone and wording often unencyclopedic. Please help improve this article if you can. (September 2015) (Learn how and when to remove this template message) Japanese hip hopStylistic origins Hip hop J-pop Cultural originsMid-1980s, Tokyo, JapanOther topicsHip hop Japanese hip hop is hip hop music from Japan. It is said to have begun when Hiroshi Fujiwara returned to Japan and started play...

 

Religion in Serbia (2022 census)[1]   Serbian Orthodoxy (81.1%)  Catholicism (3.9%)  Other Christian (1.7%)  Islam (4.2%)  No religion (1.2%)  Other / Unanswered (7.9%) St. Sava's Serbian Orthodox Cathedral in Belgrade Serbia has been traditionally a Christian country since the Christianization of Serbs by Clement of Ohrid and Saint Naum in the 9th century. The dominant confession is Eastern Orthodoxy in the fold of Serbian O...

 

Sporting event delegationPortugal at the1956 Summer OlympicsIOC codePORNOCOlympic Committee of PortugalWebsitewww.comiteolimpicoportugal.pt (in Portuguese)in Melbourne/StockholmCompetitors11 in 2 sportsMedals Gold 0 Silver 0 Bronze 0 Total 0 Summer Olympics appearances (overview)19121920192419281932193619481952195619601964196819721976198019841988199219962000200420082012201620202024 Portugal competed at the 1956 Summer Olympics in Melbourne, Australia and Stockholm, Sweden (equestrian eve...

From its founding in 1847, Atlanta has had a penchant for frequent street renamings, even in the central business district, usually to honor the recently deceased. As early as 1903 (see section below), there were concerns about the confusion this caused, as more than 225 streets of Atlanta have had from two to eight names in the first decades of the city. Many recent[when?] Atlanta street renamings commemorate prominent African Americans in Atlanta's history. These renamings can be id...

 

Railway station near Bristol, England Nailsea and BackwellLooking east along the platforms.General informationLocationBackwell, North SomersetEnglandCoordinates51°25′10″N 2°45′01″W / 51.41952°N 2.75030°W / 51.41952; -2.75030Grid referenceST479692Managed byGreat Western RailwayPlatforms2Other informationStation codeNLSClassificationDfT category F2HistoryOriginal companyBristol and Exeter RailwayPre-groupingGreat Western RailwayPost-groupingGreat Western Rail...

 

Type of armour For armour made entirely of plates, see Plate armour. Splinted mail redirects here. For armors made from long metal strips, see Splint armour. Russian mail and plate armour (behterets), Hermanni linn Museum, Narva, Estonia Polish: Bechter diagramm Different methods of joining plates to mail Mail and plate armour (plated mail, plated chainmail, splinted mail/chainmail) is a type of mail with embedded plates. Armour of this type has been used in the Middle East, North Africa, Ott...

The New York Times Первая страница газеты от 18 сентября 1851 Оригинальноеназвание англ. The New York Times[4] Тип ежедневная газета[d] Формат широкоформатная[d] Владелец The New York Times Company[d] Издатель Сульцбергер, Артур Грегг[en] Страна  США[4][5][…] Редактор Джозеф Кан Главный ре...

 

American actor (1916–2008) For the American racing driver, see Van Johnson (racing driver). For the American politician, see Van R. Johnson. Van JohnsonJohnson in 1947BornCharles Van Dell Johnson(1916-08-25)August 25, 1916Newport, Rhode Island, U.S.DiedDecember 12, 2008(2008-12-12) (aged 92)Nyack, New York, U.S.OccupationActorYears active1935–1992Spouse Eve Lynn Abbott Wynn ​ ​(m. 1947; div. 1968)​Children1 daughter, 2 stepsons, in...

 

Communications satellite EchoStar V (Ciel-1, Sky 1A, MCI 1)Mission typeCommunicationsOperatorEchoStar (1999-2009)Ciel Satellite Group (2005-2009)COSPAR ID1999-050A SATCAT no.25913Mission durationPlanned: 12 years Final: 9 years, 10 months Spacecraft propertiesBusSSL-1300ManufacturerSSLLaunch mass3,602 kg (7,941 lb)Dry mass1,500 kg (3,300 lb) Start of missionLaunch dateSeptember 23, 1999, 06:02 (1999-09-23UTC06:02Z) UTCRocketAtlas-II ASLaunch siteCa...

Species of flowering plant Ipomoea pes-caprae Flower of Ipomoea pes-caprae at a Kerala beach Conservation status Least Concern (IUCN 3.1)[1] Scientific classification Kingdom: Plantae Clade: Tracheophytes Clade: Angiosperms Clade: Eudicots Clade: Asterids Order: Solanales Family: Convolvulaceae Genus: Ipomoea Species: I. pes-caprae Binomial name Ipomoea pes-caprae(L.) R.Br. Synonyms[2] Convolvulus pes-caprae L. Ipomoea biloba Forssk. Ipomoea pes-caprae, also known as...

 

Indian politician This article may have been created or edited in return for undisclosed payments, a violation of Wikipedia's terms of use. It may require cleanup to comply with Wikipedia's content policies, particularly neutral point of view. (January 2020) Atul Khatik is an Indian politician belonging to Bahujan Samaj Party. He was elected from Hastinapur assembly constituency in the 1996 Uttar Pradesh Legislative Assembly elections.[1][2][3] References ^ भाज...

 

Strategi Solo vs Squad di Free Fire: Cara Menang Mudah!