Cretoxyrhina
Cretoxyrhina
|
|
Cretoxyrhina mantelli
|
Klasifikasi ilmiah
|
Domain:
|
|
Kerajaan:
|
|
Filum:
|
|
Kelas:
|
|
Superordo:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
Cretoxyrhinidae
Glückman, 1958
|
Genus:
|
Cretoxyrhina
Glückman, 1958
|
Spesies tipe
|
Cretoxyrhina mantelli (punah)
|
Spesies
|
|
Sinonim[7][8][9][10][11]
|
-
-
- Squalus mustelus Mantell, 1822
- Squalus zygaena Mantell, 1822
- Squalus acaule Nilsson, 1827
-
- Lamna mantellii Agassiz, 1835
- Lamna acuminata Agassiz, 1838
- Lamna cornubica Schimdt, 1846
- Lamna petricoriensis Coquand, 1860
- Lamna (Sphenodus) longidens Agassiz, 1876
-
- Oxyrhina mantellii Agassiz, 1838
- Oxyrhina subinflata Agassiz, 1876
- Oxyrhina extenta Leidy, 1873
-
- Otodus appendiculatus Agassiz, 1838
- Otodus oxyrhinoides Sauvage, 1872
-
- Isurus mantelli Agassiz, 1843
- Isurus denticulatus Glückman, 1957
-
- Pseudoisurus mantelli Zhelezko, 2000
- Pseudoisurus vraconensis Zhelezko, 2000
-
- Telodontaspis agassizensis Underwood & Cumbaa, 2010
|
Hiu ginsu (Cretoxyrhina mantelli) adalah sejenis hiu yang hidup pada akhir Periode Kapur di seluruh lautan di dunia, dengan persebaran utama diperkirakan berada di Samudra Atlantik dan Western Interior Seaway. Hiu ini mendapat nama julukannya dari bentuk giginya yang seperti pisau Ginsu. Tiap rahangnya berisi tujuh baris gigi yang masing-masing sepanjang 7 cm, tiap baris terdiri dari 34–36 buah gigi. Sementara panjang tubuh total dari Cretoxyrhina adalah 7 m, sedikit lebih besar daripada hiu putih besar modern. Ia merupakan salah satu jenis hiu terbesar dari zaman Kapur, bersama dengan Cardabiodon (7–9 m), Leptostyrax (9–10 m), dan Ptychodus (10 m).
Hiu purba ini pertama kali diidentifikasi oleh ilmuwan Louis Agassiz pada 1843, berdasar pada beberapa buah fosil gigi. Namun, spesimen terkomplet yang diketahui ditemukan pada 1890 oleh seorang pemburu fosil bernama Charles H. Sternberg. Spesimen fosil ini berupa satu baris tulang belakang yang cukup lengkap, tengkorak, dan lebih dari 250 buah gigi. Ini termasuk langka karena hiu memiliki tulang rawan yang sulit terfosilisasi. Spesimen ini ditemukan di daerah Kansas, AS. Cretoxyrhina hidup pada tahap Senomanium–Kampanium di periode Kapur, populasinya tersebar luas di seluruh lautan dunia. Ia bertahan hidup selama lebih dari 20 juta tahun, membuatnya menjadi salah satu spesies hiu zaman Kapur yang paling panjang umur. Ia hidup berdampingan dengan salah satu jenis Ichthyosauria terakhir (Platypterygius) serta salah satu jenis Mosasauroidea laut pertama (Clidastes). Ia juga telah hidup sejak masa Gorgosaurus hingga masa ketika Tyrannosaurus berkuasa. Di Western Interior Seaway, hiu ginsu ini berbagi habitat dengan banyak vertebrata laut raksasa lain, termasuk kadal laut kolosal (Tylosaurus, Mosasaurus), plesiosauria leher-panjang (Elasmosaurus), penyu protostegid (Archelon), ikan bulldog (Xiphactinus), dan jenis hiu yang lebih kecil seperti hiu gagak (Squalicorax).
Galeri
-
Cretoxyrhina dan dua hiu Squalicorax berenang di sekitar Claosaurus yang sudah mati.
-
ukuran Cretoxyrhina
-
fossil gigi Cretoxyrhina
Referensi
- ^ Kenshu Shimada (1997). "Stratigraphic Record of the Late Cretaceous Lamniform Shark, Cretoxyrhina mantelli (Agassiz), in Kansas". Transactions of the Kansas Academy of Science. 100 (3/4): 139–149. doi:10.2307/3628002. JSTOR 3628002.
- ^ Mikael Siverson and Johan Lindgren (2005). "Late Cretaceous sharks Cretoxyrhina and Cardabiodon from Montana, USA" (PDF). Acta Palaeontologica Polonica. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2017-08-09. Diakses tanggal 2018-11-24.
- ^ David Ward (2009). Fossils of the Gault Clay – Sharks and Rays. The Paleontological Association. hlm. 279–299.
- ^ James G. Ogg; Linda A. Hinnov (2012), "Cretaceous", dalam Felix M. Gradstein; James G. Ogg; Mark D. Schmitz; Gabi M. Ogg, The Geologic Time Scale, Oxford: Elsevier, hlm. 793–853, doi:10.1016/B978-0-444-59425-9.00027-5, ISBN 978-0-444-59425-9
- ^ Todd Cook, Eric Brown, Patricia E. Ralrick, and Takuya Konish. (2017). "A late Campanian euselachian assemblage from the Bearpaw Formation of Alberta, Canada: some notable range extensions". Canadian Journal of Earth Sciences. 54 (9): 973–980. Bibcode:2017CaJES..54..973C. doi:10.1139/cjes-2016-0233. hdl:1807/77762 .
- ^ Derek William Larson, Donald B. Brinkman, and Phil R. Bell (2010). "Faunal assemblages from the upper Horseshoe Canyon Formation, an early Maastrichtian cool-climate assemblage from Alberta, with special reference to the Albertosaurus sarcophagus bonebed". Canadian Journal of Earth Sciences. 47 (9): 1159–1181. Bibcode:2010CaJES..47.1159L. doi:10.1139/E10-005.
- ^ Charles R. Eastman (1894). "Beiträge zur Kenntniss der Gattung Oxyrhina: mit besonderer Berücksichtigung von Oxyrhina mantelli Agassiz" [Contributions to the knowledge of the genus Oxyrhina: with special reference to Oxyrhina mantelli Agassiz]. Palaeontographica (dalam bahasa Jerman). E. Schweizerbart'sche Verlagsbuchhandlung: 149–191.
- ^ Mikael Siverson, David John Ward, Johan Lindgren, and L. Scott Kelly (2013). "Mid-Cretaceous Cretoxyrhina (Elasmobranchii) from Mangyshlak, Kazakhstan and Texas, USA". Alcheringa: An Australasian Journal of Palaeontology. 37 (1): 1–18. doi:10.1080/03115518.2012.709440.
- ^ Phillip Sternes and Kenshu Shimada (2018), Caudal fin of the Late Cretaceous shark, Cretoxyrhina mantelli (Lamniformes: Cretoxyrhinidae), morphometrically compared to that of extant lamniform sharks (PDF), Society of Vertebrate Paleontology, diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-05, diakses tanggal 2018-12-05
- ^ Michael G. Newbrey, Mikael Siversson, Todd D. Cook, Allison M. Fotheringham, and Rebecca L. Sanchez (2015). "Vertebral Morphology, Dentition, Age, Growth, and Ecology of the Large Lamniform Shark Cardabiodon ricki". Acta Palaeontologica Polonica. 60 (4): 877–897. doi:10.4202/app.2012.0047 .
- ^ Jacopo Amalfitano; Luca Giusberti; Eliana Fornaciari; Fabio Marco Dalla Vicchia; Valeria Luciani; Jürgen Kriwet; Giorgio Carnevale (2019). "Large deadfall of the 'ginsu' shark Cretoxyrhina mantelli (Agassiz, 1835) (Neoselachii, Lamniformes) from the Upper Cretaceous of northeastern Italy". Cretaceous Research. 98 (June 2019): 250–275. doi:10.1016/j.cretres.2019.02.003. hdl:11392/2402988 .
Pranala luar
|
|